Chapter 1: Epilog
gadis cantik keGreenindia Halamusdturunan india dengan bola mata coklat , bulu mata lentik, hidung mancung dengan bibir yang sedikit bervolume dan tak lupa lesung pipi yang selalu terlihat di setiap senyumnya.
ya dia salah satu the most wanted di SMA DARMA BANGSA dengan dua sahabatnya Amel dan Merlinda
dimana ada green maka di situlah ada amel dan elin (merlinda)
teeett teeett" bunyi bell sekolah
greenindia " panggil seorang guru
iya pak "jawabnya dengan santai
sudah jam berapa ini , kenapa kamu selalu datang terlambat , sekarang kamu pilih berjemur di bawah tiang bendera apa membersihkan toilet "teriak pak guru
terserah bapak saja"kata green dgn jawaban santai
tak tak tak "suara langkah kaki
pagi pak" suara dua gadis berbarengan
ada apa kalian " kata pak guru tanpa mejawab salam mereka
kita berdua juga terlambat pak"kata salah satu dari mereka
yasudah kalau begitu kalian bertiga lari keliling lapangan 10kali selesai itu bersihkan toilet sampai nanti jam istirahat, "bentak pak guru
dan setelah ini awas aja kalau saya masih lihat kalian bertiga datang terlambat" ucapnya semnkin marah
baik pak" jawab mereka ber2 barengan
dan seperti itulah persahabatan green, amel dan elin jika salah satu dari mereka lagi dalam masalah maka dengan tidak berpikir lagi untuk ikut dalam permasalahan itu
karena bagi mereka lebih baik di hukum bareng daripada harus belajar dalam kelas yang membosankan tanpa ada salah satu dari mereka
sebenarnya Green anak yang rajin , dengan contoh dia selalu mengerjakan semua tugas tepat waktu , mengikuti semua eskul, jam les tambahan bahkan dia selalu konsentrasi ketika guru lagi menjelaskan pelajaran di depan dan bertanya ketika dia tidak mengerti
Dia tergolong anak yang pintar walau tidak sepintar kakak dan adiknya , ya itu lah yang selalu menjadi masalah untuknya karena ayahnya akan selalu membandingkan dirinya dengan kakak dan adiknya NAJIRA dan DEWINA
bagi ayahnya green anak yang terlalu lambat, ntah seperti apa standar kepintaran menurut ayah green
apapun yang di lakukan oleh green semua tidak ada yang benar
sejak saat itu lah green memilih menjalankan hidup semaunya karena baginya apapun yang di lakukan atau di usahakan nya untuk telihat baik di mata ayahnya maka tidak akan lebih baik dari najira dan dewina yang begitu membanggakan bagi ayahnya
Jonathan vernandes
laki laki tampan dengan postur tubuh yang gagah rahang yang tegas dengan rambut-rambut halus di sekitar wajahnya dan jangan lupa dia mempunyai senyum yang manis bahkan sangat manis.
tapi sayangnya kau akan sangat sulit untuk melihat garis senyum dari seorang jonathan vernandes
dia terkenal cuek serta kedinginannya
hanya ada satu perempuan yang pernah membuatnya tersenyum sebelum kedinginan itu menyelimutinya
di bandara~
tak tak tak " suara langkah kaki
joo .. " panggil seseorang
jonathan membalikan tubuhnya mendengar seseorang memanggil namanya , dan seketika dia menemukan seseorang yang begitu dia kenal dengan langkah setengah berlari dia menghampiri sahabatnya alfin
hey brother, how are you ? " tanya sambil memeluk sahabat nya
seperti yang kau lihat aku begitu baik "kata alfin sambil tertawa
dan selamat datang kembali tuan" kata alfin lagi sambil terkekeh
medengar alfin menyebutnya dengan kata tuan spontan nathan membesarkan kedua bola matanya , dia sangat tidak menyukai ketika sahabatnya memanggil dirinya dengan kata "tuan"
walau alfin benar , karena alfin telah lama bekerja dengan keluarga nathan , sepantasnya dia memanggil tuan dengan nathan tapi mengingat seberapa dekat mereka maka kata "tuan" sangat tidak cocok untuk persahabatan mereka
sekali lagi aku medengar kau memanggilku dengan kata tuan makan jangan pernah lagi kau menjadi sahabatku "kata nathan marah
mendengar nathan marah alfin pun terkekeh.
santai bro, lama lama lo kaya emak emak sensitif amat "katanya lagi sambil tertawa dan merangkul bahu nathan
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone