Download App

Chapter 2: Masa lalu

Jian masih murung karena sikap papahnya yang selalu menggoda Jian dan sepertinya Jian sedang tidak mood untuk bercanda dengan papahnya.

" Ih cemberut terus, maaf deh papap minta maaf." Ucap tulus papa Joni.

" Pap aku mau cerita lagi deh soal Rania." Jian ingin menceritakan sesuatu yang sangat penting pada papa Joni.

" Kenapa? dia temen SMA juga?"

" Bukan pap, ternyata Rania Janda satu anak." Ucap Jian yang membuat kaget papa Joni.

" Serius kamu,dia seusia kamu kan?"Tanya penasaran papa Joni.

" Ia, tiga tahun yang lalu dia menikah,tapi dua tahun kemudian dia bercerai dan pindah kesini. Dia lagi cari kerja pap."Jelas lagi Jian yang membuat percakapan menjadi serius.

" Anak nya di mana?" Tanya lagi Papa Joni.

" Dibawa mantan suaminya, dan rania gak boleh bertemu anaknya semua akses untuk bertemu anaknya ditutup sama keluarga mantan suaminya, dia juga pergi kesini sendiri karna Rania itu yatim piatu juga Pap." Tambah cerita Jian yang membuat Papa Joni ber empati.

" Kasihan umur segitu udah banyak beban hidupnya. Gak kaya kamu beban hidup kamu cuma idola kamu ketauan pacaran pasti kamu galau, kerjaannya uring uringan,nangis,banyak makan nyesek banget idup mu nak! " Ledek lagi papa Joni.

" Mulai deh." teriak Jian lagi sambil mencubit perut papa Joni.

"Sakit Ji.." Rengek papa Joni.

" Bantuin Rania pap kerja dikantor papap kayanya Rania juga udah kehabisan ongkos disini, 3 bulan cari kerja gak dapet- dapet alasannya karna dia Janda, Rasis banget deh tu orang." Bujuk Jian dengan sedikit memprovokasi papa Joni.

" Ya, boleh lah besok suruh dia kekantor papap bawa cv juga ada kerjaan yang cocok buat dia." Jawab Papa Joni.

" Beneran Pap? Jadi apa? " Tanya Jian kegirangan.

" ya. Lihat besos aja, pokonya besok bawa berkas dan baju yang rapi dan sopan. Jawab Papa Joni. Jian yang sumeringah segera pergi begitu saja mengambil kunci mobil, dia tidak sabar untuk memberi tahu sahabatnya itu.

" Hey kebiasaan sun tangan dulu woy." Teriak Papa Joni.

" Hahaha Ia lupa Pap." Balas Jian yang kembali lagi ke Papa Joni untuk salim.

Jian Menemui Rania dengan senang hati, Jian menceritakan semuanya pada Rania dan Raniapun sangat senang.

" Makasih yah Ji." Ucap Rania memegang tangan Jian.

" Ia cintaku." Canda Jian.

" Apa yang harus aku persiapkan?" Tanya Rania

" Berkas lamaran aja." Jawab Jian

" Baju gimana? Aku siapin baju yah.!" Antusiasnya Rania.

" Ia " Jawab Singkat Jian.Akan tetapi Jian merasa tersentuh oleh Rania pakaian yang dikenakan nya ,tas dan sepatu yang Rania siapkan amat sederhana. Baju yang sedikit lusuh, tas yang warnanya pudar dan tas lama yang resletingnya agak macet.

" Ini gimana?" Tanya Rania yang mengenakan pakaian kerja untuk besok.

" Ran gimana kalo kita beli yang baru?" Tanya dengan nada lemah lembut jian, ia tak mau Rania tersinggung.

" Aku gak punya uang Ji." Jawab Rania.

" Kalo aku yang beliin gimana Ran?" Bujuk Jian dengan perasaan takut Rania menolak.

" Ji aku gak mau ngerepotin kamu.Baju aku emang gak layak tapi ini nyaman dipakai Ji!" Jawab Rania.

" Aku gak direpotin kok, gimana kalo kita sambil jalan-jalan biar aku juga yang jadi penata busana kamu." Ajak semangat Jian.

" Gak salah Ji? Tar aku kaya cowo lagi." Bantah Rania sedikit menggoda Jian.

" Percaya deh sama aku, gaya aku emang gini tapi kalo soal dandanin orang ya aku jagonya." Balas Jian.

" Ok deh ibu perancang busana,penata busana. Kolot banget sih bahasanya sekarang apa tuh bahasa kerennya? " Tanya Rania.

" Pesion disener" Jawab pleset Jian.

" Pake f jangan pake pe." Sebut Rania yang tertawa terbahak-bahak.

" Bodo amat,fesen feshion." Ucap absurd dan kerandoman tingkah Jian.

" Ah muncrat.." Teriak Rania yang mengelap - ngelap tangannya ke baju Jian.

Merekapun pergi ke Mall terdekat disana Jian bersenang-senang bersama Rania terlihat kedekatan yang luar biasa. Jian merasa nyaman dekat Rania begitipun sebaliknya. Rania dibuat tertawa oleh tingkah Jian yang konyol dan aktif.

" Makasih banyak yah Ji, kamu udah bantu aku banyak banget." Ucap tulus Rania.

" Aku senang ko Ran." Balas Jian.

" Aku janji kalo aku dah dapet gaji pertama aku akan teraktir kamu." Janji Rania pada Jian.

" Ok,Tapi aku mau yang mahal yah? soalnya setau aku kerja di perusahaan papap aku gaji nya guede .." Jelas Jian.

" Ok ok ok bangkrut aku jadinya.wkwkwkw" Balas tawa Rania.

" Udah ah, gak selesai- selesai kalo aku dah sama kamu. Oh iya kamu nginep aja dirumah aku yu?" Ajak Jian.

" Gak,gak mau." Jawab jelas Rania.

" Kenapa?"

" Cape aku seharian di buat tertawa sama kamu,tar perut aku kembung. Udah sana pulang aku mau istirahat mau siap-siap besok kan kerja." Gurau Rania.

" Hahahaha ok fine.bye" Jian yang melambaikan tangannya dan menyalakan mobilnya, Jian sangat senag hari ini begitupun Rania.

# Esok Harinya.

" tid tid tid." Suara klakson mobil Jian di depan kostan Rania.

" Apa sih berisik." Teriak Rania.

" Hayuu kita kekantor." Ucap Jian.

" Aku bisa naik bis." Ucap Rania.

" Ya elah jual mahal banget ni cewe." Balas Jian yang keluar dari mobilnya.

" hahahhahaha " Tawa Rania kencang.

" Kok ketawa?" Tanya Jian.

" Kamu mau kemana?" Tanya Rania.

" Kekantor lah. Itu kan kantor aku juga."

" Ngapain sih Ji kan aku jadi gak enak, gimana sama yang lain coba? Mana aku gak pake tes masuk kesana." Bahas Rania.

" Ya elah bodo amat lah." Ucap Cuek Jian seperti biasanya.

" Terus aku ketawa liat kamu pake rok. Gak cocok Ji ganti gih aneh tau." Ejek Rania.

" Enak aja, gue tuh anggun gini." Bantah Jian dan memberikan pose centil.

" rrrrrrrrrr " Aungan Rania dengan mengerakan tangannya seperti macan.

" Meong,meong" Balas Jian suara kucing.dan muka mata kucing.

"rrrrrrrrrrrr" Saling berbalas.

"meong,meong...hahahha udah ah hayu aku anter,sekalian aku juga mau ngelamar jadi OB disana." Ucap Jian yang lagi-lagi membuat Rania tertawa terbahak-bahak oleh tingkah Jian.

" Ia emang pantes jadi oficeboy kang panggul-panggul galon." Ejek lagi Rania.

" rrrrr gue cakar nih." Balas Jian.

"Hahahahah , Makasih banget ya Ji. Beruntung banget aku ketemu kamu. Kamu malaikat penolong aku." Ucap tulus Rania.

" Bosen deh makasih mulu, apa ke yang lain." Ucap tegas Jian.

" Apa atuh? minta maaf? aku gak akan pernah minta maaf sama kamu.rrrrrrrrrr." Canda Rania dengan nada antagonis yang juga buat Jian tertawa terbahak -bahak.

Jian sengaja menjemput Rania di kostannya, bahkan Jian juga berdandan layaknya seseorang yang hendak melamar pekerjaan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login