Download App

Chapter 2: Chapter 2 : Incident

Tepat pukul 8 malam, Dirty memerintahkan anaknya yang sekaligus sebagai pimpinan divisi penyeludupan untuk bergerak menuju wilayah kekuasaan dream wolf. Mula-mula setiap anggota pasukan divisi penyeludupan dibagi menjadi 2 kelompok yang setiap kelompok mempunyai tugas yang berbeda. Kelompok pertama yang dipimpin langsung oleh Haku, kelompok ini bertugas untuk pergi menawarkan narkoba di wilayah tersebut dengan harga lebih murah dan berkualitas dibandingkan milik dream wolf. Memberikan narkoba baik di jual belikan atau di berikan cuma-cuma sehingga membuat para pecandu memilih untuk membeli barang dimereka. Sementara kelompok satunya bertugas untuk memburu dan membunuh setiap anggota geng dream wolf yang ada disana sehingga akan membuat percikan api menyebar dengan cepat, kelompok ini di pimpin oleh wakil pimpinan divisi penyeludupan.

Jumlah anggota dari komplotan Dirty yang sedang berada di wilayah kekuasaan Dream Wolf sekitar 50 orang, berbanding jauh dengan jumlah anggota dream wolf disana yang berjumlah 5 kali lipat dari jumlah mereka, namun karena kesiapan mereka yang matang membuat mereka tidak takut akan hal itu.Divisi Penyeludupan sendiri terkenal dengan kegilaannya,kebengisannya,dan kematangannya dalam membuat strategi. Jika mereka berhasil memancing semua anggota dream wolf datang kesana termasuk bos besar mereka setelah mereka menghabisi stengah dari anggota dream wolf yang ada disana barulah rencana mereka bisa dijalankan. Kawasan tersebut juga termasuk kawasan yang sangat penting bagi dream wolf dimana tempat tersebut sebagai tempat pusat bisnis mereka dan penyimpanan barang dari dream wolf.

Sekarang sudah menunjukkan pukul 10:00 malam, divisi penyeludupan sudah sampai di wilayah kekuasaan Dream wolf. Mereka bergerak secara terpisah sesuai dengan strategi yang mereka susun. selang waktu 1 jam mereka telah melakukan serangkaian tugas mereka dengan sangat rapi seperti musuh benar benar tidak mengetahui kehadiran mereka hingga mereka menunjukkan bau mereka sendiri.

Di malam yang dingin di tengah gemerlap kota yang bahkan suara keributan saja takkan bisa memecahkan gemerlap itu menjadi kesunyian, terlihat seseorang berjas biru dengan pita hitam terikat dilengan kanannya sedang melakukan transaksi narkoba. orang tersebut merupakan anggota Dream Wolf, kelompok pertama yang dipimpin oleh Haku langsung saja berjalan kesana namun dihentikan oleh haku, dia menyuruh anggotanya untuk mencari mangsa yang lain biar ini menjadi mangsanya dia sendiri. Dengan santainya dia berjalan seorang diri sementara yang lain berpencar untuk menawarkan barang mereka. Langkah kaki yang perlahan mendekat namun tidak ada yang menyadari keberadaannya. Kini dia berada tepat beberapa langkah di dekat kedua orang itu, Haku bersembunyi di kegelapan sembari menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan tugasnya. Haku memotong transaksi yang dilakukan Dream Wolf dengan orang tersebut sebari berjalan.

"Jika aku ingin memborong semua barangmu apakah kamu akan memberikannya?" berjalan keluar dari kegelapan.

merekapun menoleh ke arahnya. Anggota Dream wolf itupun membalas perkataan tersebut.

"Sepertinya kamu orang baru di sini. Aku tidak pernah melihat orang sini yang mempunyai wajah seperti dan prangai sepertimu". Sautnya.

"Kepala botakmu itu sepertinya sangat manjur mengingat wajah setiap orang disini, aku terkesan dengan daya ingatamu botak!". dengan menyeringai membalas perkataan tersebut.

"Hoo..mulutmu begitu kasar pelanggan yang terhormat!. Jadi, bagaimana dengan bisnis kita?".Balasnya dengan nada jengkel namun tersenyum.

Hakupun tersenyum seraya membalas pertanyaan tersebut.

"Botak yang terhormat sepertinya aku tidak tertarik lagi dengan barangmu, jadi aku memiliki saran kamu simpan saja barangmu dan biarkan aku menawarkan ke orang ini bagaimana?"

"Sepertinya kamu punya nyali juga untuk berdagang diwilayah kekuasaan Dream wolf". Dengan tangan yang menodongkan pistol.

Haku yang melihat itu hanya diam dan menunjukkan sebuah tombol yang dia pegang di tangannya, tidak butuh waktu lama haku langsung menekan tombol tersebut yang ternyata merupakan tombol pengaktif gelombang kejut yang seketika itu melumpuhkan mereka yang berada di radius 1 meter. Ternyata Haku telah lebih dulu melemparkan alat tersebut di sekitar kaki si botak, orang yang berada di dekat si botakpun ikut lumpuh karena alat tersebut. Meskipun tubuhnya tidak begitu tinggi dan kekar tapi Haku memiliki otak yang cerdas dan setiap melakukan pekerjaannya dia menyelesaikannya tanpa ada luka sedikitpun yang membekas di tubuhnya, membuatnya ditakuti dan disegani oleh semua anggota divisi yang dipimpinnya. Belum usai dengan semuanya itu Haku langsung menancapkan sebilah pisau tepat di kepala kacung Dream wolf tersebut.

Telah usai dengan anggota dream wolf, Hakupun berjalan menghampiri pelanggan dari dream wolf tersebut dan menawarkan barang yang sama dengan yang ditawarkan oleh anggota dream wolf.

"aku punya penawaran menarik untukmu. Aku akan memberikanmu 2x lipat barang yang sama dengan harga yang lebih murah dengan yang biasa kamu pesan di orang-orang ini, namun kamu harus mengedarkannya juga kesetiap orang yang ada di wilayah ini. Tenang saja aku akan menjamin keselamatanmu dari Dream wolf, karena sebentar lagi mereka akan aku musnahkan dan ayahku lah yang akan menjadi penguasa disini. Bagaimana?".

Orang itu hanya terdiam tidak bisa menjawab.

"Sepertinya kamu tidak tertarik dengan penawaran yang ku berikan".

Haku pun langsung menarik kencang kerah baju orang tersebut dan menodongkan pisau yang berlumuran darah keleher orang itu sambil berkata,

"Lebih baik aku kurbankan saja kamu,melihat darahmu mengucur dari lehermu akan menjadi pemandangan yang indah bukan?".

Disaat dia akan melakukannya dia tiba-tiba terbayang wajah ibu dan adik-adiknya yang seketika itu membuatnya bergerak mundur seperti orang linglung dengan perbuatannya.Orang yang melihat itupun mengambil kesempatan merangkak menjauh darinya.Haku yang melihat itu hanya terdiam dan membiarkannya, Hakupun berbalik arah berjalan menuju kegelapan.

Sementara itu jam sudah menunjukkan pukul 00:00 dini hari dan anggota Dream wolf yang tersisa hanya setengah, sedangkan anggota divisi penyeludupan belum kehilangan satu anggotapun, Ini seperti benar benar kegilaan, keganasan, dan keberuntangan yang berpihak kepada mereka. Sementara itu di markas besar terlihat Dirty dan para petinggi yang lain sudah siap berangkat menuju medan pertempuran, begitu juga dengan markas pusat Dream Wolf yang menerima kabar penyerangan tersebut dari pelanggan setianya langsung geram dan ingin segera mendeklarasikan perang, namun tidak dengan bos besar mereka yang anehnya dia hanya merespon dengan mengirim beberapa orang anggota dan dirinya menuju kawasan tersebut.

Perpecahan yang terjadi disana kini telah mulai membesar dan aksi saling tembak menembak di tempat itu pun semakin santer terdengar hingga akhirnya memecahkan gemerlap malam itu. Bar, gang-gang, jalanan, dan orang-orang yang tidak terlibat pun mulai menunjukkan kegelisahan mereka, kepanikan pun pecah, mayat-mayat juga bertebaran sepanjang jalan kota tersebut. Teriakan dan kepanikan seolah tidak menjadi masalah untuk orang orang tersebut yang sedang saling melancarkan tembakan. Polisi setempat pun tidak bisa melakukan banyak selain meminta bantuan ke pusat dan mengevakuasi warga agar tidak terkena peluru nyasar.

Terlihat segerombol mobil datang ketengah-tengah keributan tersebut dan langsung melemparkan granat ke salah satu kubu tersebut secara serentak dan menciptakan ledakan yang membunuh orang-orang yang berada di daerah tersebut. Orang yang berada di dalam mobil-mobil tersebut merupakan bala bantuan dari Dream Wolf dan di sana bos besar merekapun ikut turun tangan. Pecahnya perang belum usai sampai disitu, di titik-titik lain masih terjadi keributan yang berkepanjangan dan para bala bantuan pun berpencar menghabisi anggota Dirty yang merusak kawasan mereka.

Keributan yang terjadi itu terus berlanjut hingga pukul 04:05 pagi namun belum terlihat meredam. Baik kubu Dream Wolf ataupun Dirty belum menunjukkan bendera putih mereka namun jelas pasukan Dirty mengalami serangan telak karena jumlah mereka, sementara itu bos besar Dream Wolf terlihat santai berjalan meninggalkan tempat keributan tanpa takut terkena serangan dari lawannya. Wakil divisi dan orang ketiga dalam divisi tersebut pun masih sibuk dengan musuh yang di depan mereka hanya pemimpin mereka yang tidak terlihat dari semenjak pecahnya peperangan.

Dario Hamonangan alias Dirty sedang tertawa akan melihat kehancuran Dream Wolf dari dalam mobilnya. Dirty menghubungi anaknya menanyakan tentang Bos Dream Wolf apakah sudah berada di sana atau tidak. Haku hanya menjawab dengan lantang bahwa dia telah melumpuhkannya dan bersiap pergi dari tempat tersebut.

"Ya..kamu tidak perlu meragukanku aku telah menangkapnya, sekarang aku akan membawanya pergi dari sini, jadi segera selesaikan saja urusanmu".

Dirty yang mendengarnya tertawa puas dan langsung menyuruh bawahannya yang telah siap bersedia untuk melakukan pembasmian dengan cepat.

Satu persatu anggota Dream Wolf tertembak oleh senapan yang berasal dari atas gedung pencakar langit sedangkan anggota dirty yang berda di bawah bersorak senang tanpa mengetahui yang akan terjadi selanjutnya.

Sementara itu Haku terlihat mengendarai motor dengan seseorang yang terikat d belakangnga meninggalkan tempat itu. Sesaat setelah terkonfirmasi dia telah meninggalkan kota tersebut bersama bos dream wolf, penghancuran kota tersebut dilaksanakan.

Tepat pukul 06:00 kota tersebut berubah menjadi kota berdarah dengan semua yang berada di dalamnya. Dirty yang merasa sudah cukup melihat semuanya dan memastikan kemenangannya itu pergi meninggalkan tempat yang telah dia buat kacau balau tersebut, tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.Baik warga kota tersebut,anggota dream wolf,dan polisi bersimbah darah di kota itu.

"Hahaha..Akhirnya daerah itu akan menjadi daerah kekuasaanku, dan mulai sekarang namaku akan semakin mendunia!". Sambil tertawa puas.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login