Download App
58.97% Nikahi Dia Jika Kau Berani / Chapter 23: Terbakar

Chapter 23: Terbakar

Jimmy dan Ji Eun sedang berendam di dalam bak mandi. Busa busa sabun mengelilingi tubuh mereka. Bau aroma terapi semerbak di dalam kamar mandi mereka.

Jimmy sedang sibuk mengatur jadwalnya yang tertunda. Sebelah tangannya lagi di gunakan untuk memeluk tubuh Ji Eun yang ada dalam pangkuannya. Sedangkan, Ji Eun hanya menatap Jimmy dengan handphone di tangannya.

Wajah Jimmy sangat serius itu sangat di rindukan Ji Eun. Walau sebentar, namun cukup menyiksanya.

Dia cukup bersyukur suaminya bisa kembali padanya. Dia sudah tak peduli hal lainnya lagi.

Jimmy sadar dia sudah tidak dapat fokus lagi. Dia tau Ji Eun merindukan dirinya. Semakin rapat saja pelukan Ji Eun pada Jimmy. Sebuah kecupan mendarat di kening Ji Eun.

"Tenanglah, aku tidak akan kemana mana honey. I'm here. Aku akan sesegera mungkin mencari cara untuk membatalkan kontak dengan bedebah gila itu" ucap Jimmy

"Aku percayakan semua padamu." Kata Ji Eun perlahan sambil mengelus dada Jimmy yang six pack.

Ciuman mesra mendarat di bibir Ji Eun. Ciuman itu lambat laun menjadi lebih mendalam. Ciuman itu membuat jantung Ji Eun berdetak semakin kencang.

Hanya Jimmy yang mampu membuat jantungnya terus berdetak kencang. Hanya sampai mereka kehabisan nafas ciuman mendalam mereka berhenti.

"Hmn sepertinya kita perlu pindah lokasi, honey" kata Jimmy sambil mengedipkan matanya kemudian mengangkat Ji Eun kedalam kamar mereka.

Ciuman mereka semakin mendalam dan mendalam. Ji Eun mencengkram bahu Jimmy ketika permainan tangan Jimmy sampai ke putingnya. Itu adalah daerah sensitif Ji Eun. Jimmy begitu agresif dan gemas bila berada di daerah sensitif Ji Eun tersebut.

Hanya Jimmy yang tau Ji Eun memiliki payudara yang indah sebelum acara kemarin. Selama ini Ji Eun selalu memakai pakaian tertutup dan menjaga image imutnya. Image itu tercipta karena Ji Eun debut di usia yang sangat muda.

Jimmy begitu menikmati miliknya itu seolah olah tidak akan membiarkan orang lain menyentuhnya lagi.

Tokkkk tokkkkkk .....

"Tuan nyonya! Ada yang mencari tuan di depan!"

Ji Eun dan Jimmy tidak berniat menghentikan aktifitas yang mereka jalani. Mereka sudah terbakar api gairah.

Tokkkkk Tokkkkkkk ...

"Tuan .. Nyonya ... Tamu ini sangat penting ..."

Akhirnya mau tidak mau Jimmy dan Ji Eun menghentikan aktifitas mereka. Mereka tau asisten rumah tangga mereka hanya datang tiap siang hari untuk membersihkan rumah mereka.

Namun, mreka tidak menyangka akan aktifitas mereka benar benar berhenti karena asisten rumah tangga mereka.

Jimmy langsung mengenakan celana dan jubah mandinya. Jimmy keluar terlebih dahulu saat Ji Eun menggunakan baju Jimmy.

"Selamat siang pak, ada keperluan apa?" Tanya Jimmy kepada dua orang berseragam polisi.

"Selamat siang .. Apakah ini benar dengan Tuan Jimmy Anderson Hilton? Apakah Nyonya Liem Ji Eun ada?" Tanya salah satu dari mereka

"Ya itu adalah kami. Siapa kalian?" Jawab Ji Eun dari belakang kemudia menggengam tangan Jimmy.

"Apakh benar kalian di undang ke pernikahan Tuan Yu Liao Hauw dan Tan Kimberly Hellena?"

"Ya kami memang hadir." Jawab Jimmy

"Tadi pagi pukul 04.00 pagi, rumah mewah milik Tan Kimberly Hellena terbakar habis dan dia terbakar seorang diri di dalamnya. Kami ingin mengundang saudara ke kantor polisi sebagai saksi. Kalian merupakan tamu undangan mereka dan lebih dahulu meninggalkan tempat resepsi pernikahan mereka maupun lokasi hotel tempat resepsi."

Ji Eun mengeratkan gengaman tangannya pada Jimmy.


next chapter
Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C23
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login