Download App
Nona Kim VS Suami Kontrak Nona Kim VS Suami Kontrak original

Nona Kim VS Suami Kontrak

Author: Pena_Ryndu

© WebNovel

Chapter 1: Setahun Debut

Di tengah hiruk pikuk pesta perayaan setahun debut seorang idol wanita baru saja usai. Sebuah konser bertajuk ulang tahun debut itu diselenggarakan dengan sangat sukses. Di usia yang ke 23 tahun Kim Brielle—idol berdarah Korea-Amerika—itu menutup konser dengan sebuah lagu hits yang dia bawakan saat debut dahulu.

"Ayo akhiri malam ini dengan rasa bahagia dan bangga pada diri kita masing-masing. Kita ini istimewa, jangan anggap diri kita lemah dan hadapi semua yang ada," teriak Brielle sebelum menyanyikan lagu terakhir dalam konser itu.

Para penggemarnya pun mengikuti apa yang gadis cantik itu katakan. Semua mengayunkan tangan sembari menyalakan flash ponsel mereka. Suasana syahdu karena itu memang lagu slow. Suara lembut dan bernada tinggi yang mendayu Brielle membius semua penggemarnya.

"Dia menjelma menjadi bintang besar yang luar biasa. Suaranya selalu stabil dan tak pernah terlihat kehabisan napas," lirih seorang pria yang duduk di kursi VIP konser itu.

"Kau benar, karena bahasa dan budayanya bercampur Inggris, dia menjadi istimewa," balas pria lainnya.

Tak pernah ada yang tahu jika teman satu management Brielle yang tergabung dalam sebuah boy grub itu adalah kekasihnya. Min Seo Yeon merupakan kekasih Brielle. Mereka sudah menjalin hubungan lebih dari enam bulan.

Pertama kali mereka bertemu adalah saat Seo Yeon menjadi produser beberapa lagu hits milik gadis berambut pirang itu. Mereka memutuskan untuk menjalin kasih karena tumbuh rasa cinta diantara pekerjaan keduanya yang sering mengharuskan untuk bekerja sama dan bertemu hampir setiap hari.

"Kau selalu datang ke konsernya, kau juga selalu melihat kontennya di internet, apa kau penggemar fanatiknya?" tanya Park Yoon Jin.

"Aish, dia satu management dengan kita, bukankah itu hal wajar. Bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain," jawab Seo Yeon dengan entengnya.

"Aish, begitu saja membentak. Jangan pikir kau adalah yang tertua di grub lalu berlaku seenaknya, Hyung," umpat Yoon Jin.

Konser sudah usai dari 30 menit yang lalu, sesuai rencana Brielle kembali ke backstage dan meneruskan pesta bersama teman-teman dan krunya. Ada beberapa artis lain yang bernaung di satu management dengan Brielle, manager dan para kru konser.

Mereka membuat lingkaran besar dan menuang berbagai jenis minuman untuk bersulang. Satu persatu dari mereka mabuk dan segera kembali ke kandang masing-masing.

"Kau mabuk Brielle, ayo kembali ke apartemen," ajak Kim Yeo Shin—kakak sepupu sekaligus manager Brielle.

"Aish, kau sendiri saja mabuk. Bagaimana bisa aku pulang denganmu?" cela Brielle dengan nada khas orang mabuk.

Yeo Shin tertawa dengan lantang. Bahkan dalam kondisi mabuk berat dia masih sangat profesional menjaga artisnya.

Semetara yang lain sudah pergi dan menghilang entah ke mana, Seo Yeon datang dengan menggunakan topi dan masker untuk menutupi wajahnya. Dia melihat Brielle sudah tertidur di meja itu dengan sesekali mengoceh acak.

"Ayo, pulang," ajak Seo Yeon pada kekasihnya itu.

Samar Brielle mendengar suara malaikat cintanya itu. Dia membuka matanya yang terasa sangat berat secara perlahan. Dia melihat wajah tampan Seo Yeon di hadapannya dan segera memeluk erat perut kekasihnya.

"Aku tahu itu suaramu, Sayang. Tapi kakiku tak bisa lagi berjalan. Bisa kau gendong aku?" pinta gadis manja itu.

Dengan terpaksa Seo Yeon menggendong Brielle menyusuri backstage yang sudah disterilkan oleh orang dalam. Seo Yeon memang memiliki kru rahasia yang biasa mengatur pertemuannya dengan Brielle. Mengingat dunia skandal artis di Korea mengerikan Seo Yeon membuat perlindungan bagi dirinya sendiri dan untuk Brielle juga.

Setelah keduanya masuk mobil, sopir segera membawa sepasang kekasih itu ke sebuah unit apartemen rahasia milik Seo Yeon. Dengan jalur khusus juga, Seo Yeon membawa sang kekasih menuju kamarnya.

"Buka boot-nya. Dia pasti kesakitan dengan sepatu model seperti itu," ujar Seo Yeon memerintah pada seorang pembantunya.

"Baik, Tuan," balas sang pembantu.

Saat dua sepatu konser Brielle dapat di buka, terlihat jari kelingking kakinya mengelupas. Ada noda darah di kaos kaki gadis itu.

"Tuan benar, jari kelingking Nona Brielle berdarah," kata pembantu.

Merasa khawatir, Seo Yeon langsung melempat acak jaket kulitnya dan menghampiri Brielle yang terbaring di ranjang karena mabuknya.

"Aish, ukuran boot-nya saja tak sesuai dengan panjang kakinya. Bagaimana dengan kru kostummu, kau artis papan atas tapi mengapa kau diperlakukan seperti ini?" omel pria penyayang itu.

Setelah melihat luka Brielle, Seo Yeon memerintahkan pada pembantu untuk mengambil kotak obat. Dia sendiri yang akan menangani luka itu.

"Ini, Tuan," kata pembantu sembari menyodorkan kotak berwarna putih itu.

"Keluarlah, biar aku yang urus sendiri," ujar Seo Yeon.

Sang pembantu membungkuk hormat dan segera pergi meninggalkan pria berusia 27 tahun itu bersama kekasihnya di kamar bernuansa hitam putih itu.

Seo Yeon mengunci rapat pintu kamar itu dan segera menuju ranjang. Dengan tangan dinginnya dia membersihkan luka di jari kelingking Brielle itu.

"Akh," rintih Brielle dalam tidurnya.

"Apa sakit?" tanya Seo Yeon.

Brielle hanya menganggukkan kepalanya. Dia sama sekali tak membuka matanya. Kesadaran belum pilih benar, dia masih dibuai alkohol.

"Sudah selesai," lirih Seo Yeon.

Dia menaruh kotak obat di nakas sebelah tempat tidur dan membenarkan selimut kekasihnya itu. Hingga tiba-tiba Brielle menarik lengan Seo Yeon yang kekar itu. Gadis mabuk itu membuat sang kekasih terduduk di tepi ranjang tempatnya berbaring.

"Sayang, kau tak akan pergi, bukan? Aku mencintaimu, hanya denganmu aku merasa dihargai, dimiliki dan dimanusiakan. Kau tahu benar apa maksudku," ocehnya begitu nelangsa.

Seo Yeon mendaratkan kecupan manis di kening wanita yang amat dia kasihi itu. Brielle adalah wanita pertama yang membuat hati Seo Yeon jatuh hati. Diantara banyak idol wanita yang wara-wiri di depan matanya, hanya Brielle yang menetap di hatinya.

"Aku juga merasa seperti itu, Sayang. Aku mencintaimu," bisik Seo Yeon.

Tanpa diduga, Brielle menarik tengkuk leher Seo Yeon dan membanjiri bibir indah pria itu dengan kecupan panas dan lumatan penuh cinta. Mereka berdua berpaut dengan penuh napsu.

Keduanya memang sering tidur sekamar, hanya saja belum pernah melakukan hal yang lebih dari sebuah ciuman dan pelukan.

"Lepaskan aku, Sayang. Kau bisa menghancurkan pertahananku jika bertingkah seperti ini," kata Seo Yeon.

Hasrat bercinta pria itu sudah menggebu sejak Brielle menghujaninya dengan sentuhan dan ciuman.

"Ayo lakukan hal yang selalu kau tahan. Bukankah kita saling mencintai dan akan terus bersama," ucap Brielle dengan sangat nakal.

Akhirnya tak ada lagi yang bisa ditahan. Keduanya menyatu dalam sebuah hubungan tak lazim dilakukan pasangan yang belum menikah. Mereka memeras keringat dengan berhubungan intim di kamar yang begitu terang dan dalam buaian alkohol.

"Brielle, ini adalah hal yang salah. Mengapa memaksaku melakukan ini?" lirih Seo Yeon.

Karena sang pria dalam keadaan sadar, dia merasa sangat bersalah pada gadis itu. Sementara Brielle semakin lelap dalam buaian kantuk dan lelah setelah aktivitas ranjang keduanya.

* * *


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C1
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login