Download App

Chapter 73: Kencan Rahasia

" emang mau jemput terpidana apa?!! mana bawa temen pakai baju seragam pula " celetuk Luna di dalam mobil .

" kamu sendiri kirim voice note gitu " kata Nakula geram ,

" siapa tuh cowok " tanya Dani teman Nakula yang mengendarai mobil .

" temen ada urusan penting " kata Luna cuek ,

" lagian loe tuh ya udah baik punya cowok ganteng tajir , tapi masih menye - menye sama cowok lain " celetuk Farhan yang duduk disebelah Luna , yang langsung kena tinju oleh Luna dan kena timpuk kepala sama Nakula .

" enak aja menye - menye , gue ga kayak dia ya " tunjuk Luna pada Nakula disambut tawa teman - teman kakaknya .

**

Sampai malam Luna menunggu kabar dari Rayi namun Rayi tak juga memberi kabar . Akhirnya Luna memutuskan untuk segera istirahat .

Tanpa diketahui Luna ternyata Rayi sudah memarkir mobilnya di depan rumah Luna , dia hendak menelepon tapi sudah sangat larut malam . Dan lampu rumah pun menunjukkan pemiliknya sudah terlelap semua . Cukup lama Rayi berada di sana , sampai dia memutuskan untuk melajukan mobilnya .

**

Keesokan pagi nya Rayi sudah duduk di depan bersama Nakula .

" datang jam berapa ?" tanya Luna kaget saat melihat Rayi ,

" baru aja datang " jawab Rayi sambil senyum kearah Luna

" udah sarapan belum ?" tanya Luna lagi ,

" udah kok " jawab Rayi cepat ,

" ya udah bentar ya aku ambil tas dulu " kata Luna segera mengambil tas , dan berjalan menghampiri Nakula untuk berpamitan . Luna mencium tangan kakaknya .

" hati-hati di jalan " kata Nakula pada Rayi dan Luna , mereka pun mengangguk bersamaan .

Seperti biasa Rayi membukakan pintu mobil dan melindungi kepala Rayi agar tidak terbentur . Setelah itu Rayi segera masuk ke dalam mobil juga , dan segera melajukan mobilnya .

" gimana udah beres urusannya? " tanya Luna ditengah perjalanan , dia merasa Rayi berbeda karena hanya terdiam dan hanya sesekali tersenyum kearahnya .

"tenang aja Bie , kamu ga usah mikirin masalah itu" kata Rayi menenangkan sambil mengusap lembut rambut Luna . Suasana kembali hening .

" Bee are you okay ?" tanya Luna takut , karena dia tahu persis dia melakukan salah kalau Rayi sudah menjadi dingin . Rayi tersenyum kearah Luna , dia menahan tawa nya karena membuat Luna takut .

" hemm " kata Rayi sambil menepikan mobilnya ,

" aku bikin salah ya ?" tanya Luna tampak gelisah ,

" hemb , kamu sembunyiin apa dari aku ?" tanya Rayi , Luna terperanjat dia bingung ada dua hal yang ga dia ceritain sama Rayi .

Luna terdiam beberapa saat , dia bingung harus cerita yang mana , kuliah dia yang udah acc atau pertemuan kemaren dengan Jodie . Tak lama Rayi mengeluarkan ponselnya kemudian menunjukkan sebuah foto . Dan itu foto Luna dan Jodie . Luna menghembuskan nafas lega .

" kemaren itu dia sengaja mau ngomong sama aku , jadi aku milih tempat yang rame biar ga ada yang salah paham malah jadi berita !" keluh Luna kesal , karena ternyata dia malah bikin masalah lagi .

" ngomong apa dia ?" tanya Rayi penuh perhatian dengan menatap Luna dalam - dalam .

" jadi masalah yang kamu hadapi saat ini itu ulahnya si Oldiet . Gara-gara berantem itu , dia bilang kalo ini bisa kelar kalo kita putus " Luna menunduk sedih .

" terus kamu mau mutusin aku ?" tanya Rayi ,

" ga tau " jawab Luna bimbang .

" dengerin aku ," Rayi mengangkat dagu Luna memandang Luna dalam - dalam " apa yang terjadi sama perusahaan aku itu bukan tanggung jawab kamu . Tapi keselamatan kamu itu tanggung jawab aku sebagai cowok kamu . Dan lagi kalo kamu percaya Jodie berarti kamu ga percaya sama kemampuan aku ?" kata Rayi .

" iya maaf , tapi kan masalah ini semua gara-gara aku Bee " kata Luna lirih ,

" cowok kamu aku atau Jodie ?!! " geram Rayi ,

" ya kamu Rayi Xavier Langit " kata Luna menyebutkan nama lengkap Rayi , membuat Rayi tersenyum senang .

" dan lagi masalah kayak gini itu ya Bie udah biasa . Jadi kamu ga perlu pusing dan percaya sama aku bisa ngatasin semua ini " Rayi mengecup kening Luna .

" iya Bee , tapi ini udah mau telat deh " Luna menunjuk jam di tangan nya . Rayi buru - buru melajukan mobilnya .

Rayi dan Luna berjalan masuk kedalam kantor bersamaan , Rayi menggandeng tangan Luna membuat seisi kantor memandangi mereka . Tapi semua menahan mulut mereka untuk mengolok Luna karena adanya Rayi .

Tapi saat Rayi masuk keruangan nya semua mulai terlihat berbisik , kecuali Johan dan Roy mereka menghampiri Luna seperti biasa . Roy mengulurkan permen lolypop pada Luna ,

" jangan buka obrolan grub kantor " kata Johan berlalu menuju meja nya .

" iih ngapain dikasih tau sih " Roy menendang kearah Johan , Luna yang penasaran segera menyalakan komputernya .

" tapi kayaknya loe udah dikeluarin dari grub deh " kata Roy ragu - ragu .

" lihat punya kakak " serkah Luna .

" gue udah keluar dengan suka rela " Roy kembali duduk di kursi nya . Luna mendengus kesal karena dia hanya mendapat tatapan sadis dari rekan - rekannya .

**

Rayi keluar dari ruangannya bersama Deryl di belakangnya . Sebelum pergi dia menghampiri Luna ,

" Bie , aku ke studio dulu . Kalo cepet nanti pulang bareng " kata Rayi sambil mengusap lembut rambut Luna , tapi Luna hanya mengangguk karena dia sedang tidak mood karena tatapan rekan kerjanya .

" hati - hati di jalan " kata Luna mengangguk . Rayi kemudian segera berlalu sambil melihat sekeliling .

" pastiin Luna ga denger omongan orang - orang di kantor " kata Rayi lirih pada Deryl . Dan segera Deryl mengirim pesan pada Johan dan Roy yang masih di pihak Luna .

Menjelang siang Luna mendapat dibuat geram saat membaca berita online ternyata foto nya dengan Jodie sudah terpampang di sana ' Kencan Rahasia Pembalap Muda ' . Luna ternganga dengan judulnya . Dia baru sadar kalo Jodie adalah pembalap , dan kenapa semua memandangnya dengan pandangan sinis .

Dia berjalan kearah kamar mandi untuk mencuci muka , tapi belum sempat masuk dia sudah mendengar ada dua rekan kerjanya sedang membicarakan dirinya .

" gila ga sih si Luna , tiap hari bikin sensasi aja "

" bener banget deh "

" dari awal dia masuk gue udah ga suka sama genitnya dia , pakai sok lugu deketin pak Rayi "

" sok jadi artis lah , coba dia ga deket sama Elma udah habis tuh anak "

" lagian dia ganjen banget sih , udah bagus jadi pacarnya pak Rayi masih godain cowok lain . Masih kencan pula sama beda cowok "

" ya emang cewek matre aja "

'Brak'

Luna membuka pintu memandang mereka berdua yang tiba-tiba diam . Luna segera mencuci muka , dan mereka berdua segera meninggalkan kamar mandi meninggalkan Luna .

" tenang Lun , mereka gitu karena mereka jauh dibelakang kamu " kata Luna menenangkan diri . Setelah selesai cuci muka Luna segera kembali ke meja nya .


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C73
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login