"Hiks.... Hiks... "
"Apa yang Harus Saya Lakukan Agar Ayah mencintai Saya ?"
Suara serak nan Parau Seorang Gadis yang di sertai tangisan menguasai seisi ruangan .
Entah berapa banyak air mata yang sudah ia keluarkan .
Tatapan nya meng-ekspresikan Keputus asaan yanh mendalam .
Tubuh ringkihnya yang sedang berlutut terus menerus bergetar Tiada Henti .
Surai Blonde bergelombang Indah yang terlihat acak acakan .
Iris Sapphire yang seharusnya berkilau indah , kini terlihat Redup bagai tiada kehidupan di Dalamnya .
"Apa Saya Harus Menjadi Seperti Zenith ?"
"Apakah dengan begitu Ayah Akan Memanggil Nama Saya dengan Lembut , Dan Menatap Saya dengan Tatapan Penuh Kehangatan Seperti kepada Zenith ?"
"Apakah Ayah Tidak Akan Pernah Lagi Membuang dan akan memeluk Saya dengan Tangan itu ?"
Lanjutnya .
Yang Disebut "Ayah" akhirnya Angkat Suara .
Namun sayang , Justru yang Keluar bukanlah Jawaban yang Di Inginkan .
"Hal Itu Tak Akan Pernah Terjadi Sampai Aku mati"
Jawabnya Dingin .
"Kenapa ?"
"Saya Juga Adalah Anak Ayahanda"
"Saya sudah berada di samping ayah Jauh Sebelum Zenith"
Protes ' Si Gadis ' tersebut Tak terima .
"Bodoh"
"Aku Tidak Pernah Menganggapmu Sebagai Putriku"
Jawab ' si ayah ' .
Kata kata Hinaan Yang Tajam menggali Telinga Gadis itu Sangatlah Dalam .
Tatapan Dingin nan Bengis Dari Iris Sapphire yang sama dengannya membuatnya merasakan ke kecewaan yang mendalam .
Namun , apa yang bisa dilakukan Dirinya ?
Gadis Bersurai Blonde Tersebut Hanyalah Bisa menunduk Dan Menangis .
*𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙖𝙥
Suara langkah kaki dari ' si ayah ' terdengar perlahan menjauh .
*𝙨𝙧𝙚𝙚𝙠
Si Gadis Blonde Tersebut Perlahan Bangun , lalu dengan langkah Gontai ia kembali ke Kamarnya .
-----------
*𝙘𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠 .
Gadis itu membuka pintu kamarnya dan masuk .
Nampak seorang maid bersurai coklat kayu sedang menjahit sesuatu .
Wajahnya nampak kaget melihat ' si gadis Blonde ' kembali dalam keadaan yang tidak beraturan itu .
"T-Tuan Putri Athanasia !! Anda kenapa ?!"
Pekikan dengan Nada Khawatir Terlontar Dari seorang Maid Ber-iris Turquoise kepada gadis itu yang ternyata bernama Athanasia .
Melihat Tuan Putri Kesayangannya yang awalnya pergi dengan Senyum Sumringah lalu saat kembali matanya sembab dan agak bengkak membuatnya tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir .
"Aku gapapa lily , Tenanglah .."
Jawab Athanasia menenangkan maid itu , lily .
Awalnya Lily Menatap Athanasia Ragu ,
Namun melihat Wajah athanasia yang berusaha meyakinkannya , ia berusaha menepis seluruh rasa ke khawatirannya .
Dia Akhirnya memberikan waktu Untuk Athanasia Menyendiri karena ia rasa Athanasia memerlukannya .
"Saya ... Akan Ambil kan Kompress untuk Mata anda . Saya tinggal dulu sebentar ya , Tuan Putri ." Ujar Lily meminta Izin .
"Baiklah .." Jawab Athanasia .
*𝙘𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠
Pintu ditutup Bersamaan dengan Keluarnya Maid bersurai Coklat tersebut .
Athanasia Berjalan Ke Dekat Jendela Kamarnya .
Ia duduk Di Kursi Yang Lily Duduki Tadi .
Pandangannya ia arahkan melihat Dunia Luar Istana nya . Ia termenung memikirkan kehidupannya .
Yah , ia sadar bahwa posisinya tidak Lebih Tinggi dari status adik Polos Nan Cantik nya , Zenith .
Tapi salahkah ia jika dirinya mengharapkan Dirinya Bisa merasakan sedikit saja apa yang Zenith Rasakan ?
Mulai dari Hal seperti Kasih Sayang , Rasa Cinta yang Zenith Dapatkan Dari Seluruh Penjuru Dunia ,
Athanasia Tegaskan ,
Ia sama benar benar tidak pernah iri dengan Harta ataupun Tahta Zenith .
Tidak barang sekalipun .
Namun , Ada satu Hal Yang dapat membuat Athanasia merasakan Sakit Hati Beserta iri Atas apa yang Zenith miliki .
Yaitu 𝙆𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙎𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝘼𝙮𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖
Athanasia Tidak pernah merasakan apa itu yang namanya kasih sayang orang tua , selain dari ketiga maid kesayangan yang sudah ia anggap ibunya sendiri . Yah , nama mereka adalah Lilian (lily) , Hannah , dan Seth .
Ibu Athanasia Sudah Meninggal 13 tahun yang lalu .
Ya , persis dengan umur athanasia saat ini .
Ibu Athanasia , Diana . Meninggal Saat Melahirkan Athanasia .
Sedangkan Ayah ?
Athanasia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah .
Ayahnya ,
Yang Mulia Claude De Alger Obelia yang Bijaksana mengurus kerajaan dan para rakyatnya ,
Mencampakkan Athanasia Begitu saja di Istana Ruby Setelah dilahirkan .
Entah sudah seberapa keras Athanasia Berjuang ,
Belajar Sejarah , matematika , dll. Secara mati - matian .
Memaksakan tubuhnya untuk belajar , belajar , dan terus belajar .
Namun bahkan Sekedar Tatapan Hangat pun tak pernah Athanasia dapatkan walau sekali .
Saat dirinya ingin mendekat , Ayahnya itu selalu mendorong nya kuat kuat agar dirinya menjauh dan enyah dari pandangan .
" Matilah kau , Anak sialan " .
Hanya itu yang berada di dalam Kepala Claude de Alger obelia saat Mendengar sesuatu hal tentang Athanasia .
Tapi kenapa ,
Perlakuan Claude pada Athanasia Dan Zenith Berbeda ?
Athanasia selalu diperlakukan dengan dingin , kejam , Dan Sadis layaknya musuh oleh ayahnya sendiri .
Athanasia masih kuat untuk menahan semua itu .
6 tahun lalu ,
Di Perayaan Ulang Tahun Sang Kaisar Bijaksana Obelia , Claude de Alger Obelia .
Zenith diperkenalkan oleh Bangsawan Duke Roger Alphaeus Sebagai Putri Claude .
"Salam berkat dan hormat kepada matahari obelia , Yang Mulia . Singkat saja , Saya ingin memperkenalkan 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖 𝙖𝙣𝙙𝙖 , 𝙮𝙖𝙞𝙩𝙪 𝙏𝙪𝙖𝙣 𝙋𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙕𝙚𝙣𝙞𝙩𝙝 𝙙𝙚 𝙖𝙡𝙜𝙚𝙧 𝙤𝙗𝙚𝙡𝙞𝙖 ."
Ujar Roger Alphaeus dengan bangga nya memperkenalkan Zenith .
Disitu , Iris mata Zenith yang awalnya biru laut biasa menjadi Biru Permata , Iris Sapphire Khas Keluarga kerajaan Obelia .
"A-ayah ...."
Panggil Zenith Lirih .
Claude hanya tersenyum tipis melihatnya .
"Menarik , Akan Kudengar Penjelasanmu Tentangnya di ruang tamu Istana "
Begitulah ucapan Claude saat itu .
Hati Athanasia Serasa remuk saat itu .
Padahal Claude baru saja membuang dan menolak mentah mentah Hadiah ulang tahun yang sudah ia persiapkan dengan susah payah .
Namun dengan mudahnya Ayahnya Menerima Anak lain sebagai anaknya .
Memperlakukannya dengan lembut ,
Penuh perhatian ,
Penuh kasih sayang ,
Yang athanasia tidak pernah dapatkan seumur Hidupnya .
Athanasia yang naif itu menerima Zenith Begitu saja .
Bahkan ia selalu membantu Zenith saat Zenith kesulitan .
Ia dengan mudah nya menerima orang yang merebut ayahnya . ( Walau pada dasarnya ia tak pernah memiliki nya )
Namun ia tetap saja merasa sakit hati .
𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 , 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨 ?
𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘱𝘢 .
𝘏𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴
𝘔𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 .
𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 .
Athanasia Tidak Bodoh .
Hanya saja ia terus mencoba Berharap dan Berpikir positive .
"Ayah akan menyayangiku , walau tidak sekarang . "
Kalimat itu lah yang terus ia ucapkan saat Claude sedang Menyakitinya .
Ya , athanasia berusaha mempercayai itu .
*𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠
Tiba tiba Lilian masuk seperti terburu buru membuyarkan lamunan Athanasia .
" T-Tuan Putri !! "
Panggilnya .
"Eh ? Kenapa lily ?"
Athanasia bingung , lily tiba tiba datang dengan terengah - engah layaknya habis berlarian sepanjang koridor istana .
"T-Tuan Putri mendapat Surat Dari Tuan Putri Zenith . Tadi Tuan Rovein yang menyampaikannya langsung . "
Jelas Lilian .
"Apa ? Benarkah ??"
Tanya Athanasia Berbinar Binar setelah mendapar kabar bahwa adik manisnya itu mengirim surat .
"Iya tuan putri , ini suratnya "
Ucap lily menyodorkan surat dari Zenith Tadi .
Athanasia pun membuka surat dari Zenith , dan Membacanya .
________________________________________________
𝘏𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘬 !!
𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 ?
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 ?
𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘑𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬 ^𝘷^
𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮 𝘵𝘦𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨 ?
𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘢 𝘦𝘮𝘦𝘳𝘢𝘭𝘥 !!
𝘕𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘬𝘰𝘬 ^v^
𝘋𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘬 !!
𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 !!
𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘬𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 ^^
𝘚𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨
-𝘡𝘦𝘯𝘪𝘵𝘩 𝘋𝘦 𝘈𝘭𝘨𝘦𝘳 𝘖𝘣𝘦𝘭𝘪𝘢 , 𝘈𝘥𝘪𝘬𝘮𝘶 𝘛𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢-
________________________________________________
"Yeaayy !!"
Athanasia bersorak kegirangan setelah membaca surat tersebut .
"Kenapa tuan Putri ? Wajah anda terlihat sangat bahagia !! "
Tanya Seth yang entah kapan masuk ke kamar athanasia itu antusias .
"Iya tuan putri !! Beritahukan kepada kami !!"
Tanya Hannah bersemangat yang juga ikutan kepo .
"Hush , kalian ini . Surat Tersebut adalah hal pribadi Tuan Putri !! Mau tuan Putri Beritahu kepada kita atau tidak nya terserah pada tuan putri ."
Ceramah Lilian melihat tingkah kekanakan hannah dan seth .
"Hahahaha .. Santai saja lily , Surat tersebut berisi Undangan Tuan Putri Zenith Kepadaku !!"
Jelas Athanasia bersemangat setelah terkekeh pelan .
"Apa ?!!"
Sontak , ketiga maid tersebut berteriak tak percaya .
"Iya !!"
Jawab Athanasia Yang Masih kegirangan .
"Tuan Putri Zenith Mengajakku Berkumpul Minum Teh Bersama Teman Temannya besok !!"
Lanjut nya .
"Yeaay !! Akhirnya !! Saya akan siapkan Gaun Terbaik untuk Besok !! "
Pekik Hannah kesenangan .
"Aku juga !!"
Kata Seth Ikut ikutan .
"Tidak tidak , aku yang menyiapkan gaun tuan putri , kau urus yang lain ."
Ujar Hannah Mulai mengajak Seth Baku hantam .
"Hei !! Yang mengurus Tuan Putri Bukan Kau saja yah !! Aku dan Lilian kan juga ikutan !! "
Protes Seth tak terima .
"Pokoknya--"
Hannah baru mau melanjutkan pertengkaran "tak bermanfaat" Nya dengan Seth .
Namun lilian langsung menengahi mereka .
"CUKUP"
dalam satu tarikan napas , Lilian membuat kamar Athanasia seketika Hening .
Memang The Power Of Bunda Lily :) .
"I-iya...k-kita bertiga yang akan menyiapkannya.."
Cicit hannah dan Seth .
Nyali Hannah dan Seth yang tadinya seperti singa betina yang ingin bertarung langsung Ciut seperti anak kucing setelah melihat amarah lily .
"Tuan putri , lebih baik anda bersiap siap tidur sekarang untuk besok . Sekarang sudah larut malam ."
Kata Lilian kembali ke mode "lembut" Nya .
Athanasia mengerjapkan mata nya beberapa kali .
Namun menjawab
"B-baiklah ..."
𝘼𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙋𝙊𝙑 . . . .
Ah !
Aku senang sekali !!
Aku tidak Sabar Menunggu Hari Esok !!
Aku pakai baju apa yaa ?
𝘼𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙋𝙤𝙫. 𝙀𝙣𝙙
Athanasia begitu senang memikirkan dirinya besok akan minum teh bersama Adiknya itu .
Tanpa tahu apa yang sebenarnya akan terjadi ...
— New chapter is coming soon — Write a review