Download App
100% -PAIN-
-PAIN- -PAIN- original

-PAIN-

Author: BilqisBoyvers

© WebNovel

Chapter 1: Chapter I

"Hiks.... Hiks... "

"Apa yang Harus Saya Lakukan Agar Ayah mencintai Saya ?"

Suara serak nan Parau Seorang Gadis yang di sertai tangisan menguasai seisi ruangan .

Entah berapa banyak air mata yang sudah ia keluarkan .

Tatapan nya meng-ekspresikan Keputus asaan yanh mendalam .

Tubuh ringkihnya yang sedang berlutut terus menerus bergetar Tiada Henti .

Surai Blonde bergelombang Indah yang terlihat acak acakan .

Iris Sapphire yang seharusnya berkilau indah , kini terlihat Redup bagai tiada kehidupan di Dalamnya .

"Apa Saya Harus Menjadi Seperti Zenith ?"

"Apakah dengan begitu Ayah Akan Memanggil Nama Saya dengan Lembut , Dan Menatap Saya dengan Tatapan Penuh Kehangatan Seperti kepada Zenith ?"

"Apakah Ayah Tidak Akan Pernah Lagi Membuang dan akan memeluk Saya dengan Tangan itu ?"

Lanjutnya .

Yang Disebut "Ayah" akhirnya Angkat Suara .

Namun sayang , Justru yang Keluar bukanlah Jawaban yang Di Inginkan .

"Hal Itu Tak Akan Pernah Terjadi Sampai Aku mati"

Jawabnya Dingin .

"Kenapa ?"

"Saya Juga Adalah Anak Ayahanda"

"Saya sudah berada di samping ayah Jauh Sebelum Zenith"

Protes ' Si Gadis ' tersebut Tak terima .

"Bodoh"

"Aku Tidak Pernah Menganggapmu Sebagai Putriku"

Jawab ' si ayah ' .

Kata kata Hinaan Yang Tajam menggali Telinga Gadis itu Sangatlah Dalam .

Tatapan Dingin nan Bengis Dari Iris Sapphire yang sama dengannya membuatnya merasakan ke kecewaan yang mendalam .

Namun , apa yang bisa dilakukan Dirinya ?

Gadis Bersurai Blonde Tersebut Hanyalah Bisa menunduk Dan Menangis .

*𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙖𝙥 𝙩𝙖𝙥

Suara langkah kaki dari ' si ayah ' terdengar perlahan menjauh .

*𝙨𝙧𝙚𝙚𝙠

Si Gadis Blonde Tersebut Perlahan Bangun , lalu dengan langkah Gontai ia kembali ke Kamarnya .

-----------

*𝙘𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠 .

Gadis itu membuka pintu kamarnya dan masuk .

Nampak seorang maid bersurai coklat kayu sedang menjahit sesuatu .

Wajahnya nampak kaget melihat ' si gadis Blonde ' kembali dalam keadaan yang tidak beraturan itu .

"T-Tuan Putri Athanasia !! Anda kenapa ?!"

Pekikan dengan Nada Khawatir Terlontar Dari seorang Maid Ber-iris Turquoise kepada gadis itu yang ternyata bernama Athanasia .

Melihat Tuan Putri Kesayangannya yang awalnya pergi dengan Senyum Sumringah lalu saat kembali matanya sembab dan agak bengkak membuatnya tidak bisa menyembunyikan rasa khawatir .

"Aku gapapa lily , Tenanglah .."

Jawab Athanasia menenangkan maid itu , lily .

Awalnya Lily Menatap Athanasia Ragu ,

Namun melihat Wajah athanasia yang berusaha meyakinkannya , ia berusaha menepis seluruh rasa ke khawatirannya .

Dia Akhirnya memberikan waktu Untuk Athanasia Menyendiri karena ia rasa Athanasia memerlukannya .

"Saya ... Akan Ambil kan Kompress untuk Mata anda . Saya tinggal dulu sebentar ya , Tuan Putri ." Ujar Lily meminta Izin .

"Baiklah .." Jawab Athanasia .

*𝙘𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠

Pintu ditutup Bersamaan dengan Keluarnya Maid bersurai Coklat tersebut .

Athanasia Berjalan Ke Dekat Jendela Kamarnya .

Ia duduk Di Kursi Yang Lily Duduki Tadi .

Pandangannya ia arahkan melihat Dunia Luar Istana nya . Ia termenung memikirkan kehidupannya .

Yah , ia sadar bahwa posisinya tidak Lebih Tinggi dari status adik Polos Nan Cantik nya , Zenith .

Tapi salahkah ia jika dirinya mengharapkan Dirinya Bisa merasakan sedikit saja apa yang Zenith Rasakan ?

Mulai dari Hal seperti Kasih Sayang , Rasa Cinta yang Zenith Dapatkan Dari Seluruh Penjuru Dunia ,

Athanasia Tegaskan ,

Ia sama benar benar tidak pernah iri dengan Harta ataupun Tahta Zenith .

Tidak barang sekalipun .

Namun , Ada satu Hal Yang dapat membuat Athanasia merasakan Sakit Hati Beserta iri Atas apa yang Zenith miliki .

Yaitu 𝙆𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙎𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝘼𝙮𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖

Athanasia Tidak pernah merasakan apa itu yang namanya kasih sayang orang tua , selain dari ketiga maid kesayangan yang sudah ia anggap ibunya sendiri . Yah , nama mereka adalah Lilian (lily) , Hannah , dan Seth .

Ibu Athanasia Sudah Meninggal 13 tahun yang lalu .

Ya , persis dengan umur athanasia saat ini .

Ibu Athanasia , Diana . Meninggal Saat Melahirkan Athanasia .

Sedangkan Ayah ?

Athanasia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah .

Ayahnya ,

Yang Mulia Claude De Alger Obelia yang Bijaksana mengurus kerajaan dan para rakyatnya ,

Mencampakkan Athanasia Begitu saja di Istana Ruby Setelah dilahirkan .

Entah sudah seberapa keras Athanasia Berjuang ,

Belajar Sejarah , matematika , dll. Secara mati - matian .

Memaksakan tubuhnya untuk belajar , belajar , dan terus belajar .

Namun bahkan Sekedar Tatapan Hangat pun tak pernah Athanasia dapatkan walau sekali .

Saat dirinya ingin mendekat , Ayahnya itu selalu mendorong nya kuat kuat agar dirinya menjauh dan enyah dari pandangan .

" Matilah kau , Anak sialan " .

Hanya itu yang berada di dalam Kepala Claude de Alger obelia saat Mendengar sesuatu hal tentang Athanasia .

Tapi kenapa ,

Perlakuan Claude pada Athanasia Dan Zenith Berbeda ?

Athanasia selalu diperlakukan dengan dingin , kejam , Dan Sadis layaknya musuh oleh ayahnya sendiri .

Athanasia masih kuat untuk menahan semua itu .

6 tahun lalu ,

Di Perayaan Ulang Tahun Sang Kaisar Bijaksana Obelia , Claude de Alger Obelia .

Zenith diperkenalkan oleh Bangsawan Duke Roger Alphaeus Sebagai Putri Claude .

"Salam berkat dan hormat kepada matahari obelia , Yang Mulia . Singkat saja , Saya ingin memperkenalkan 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖 𝙖𝙣𝙙𝙖 , 𝙮𝙖𝙞𝙩𝙪 𝙏𝙪𝙖𝙣 𝙋𝙪𝙩𝙧𝙞 𝙕𝙚𝙣𝙞𝙩𝙝 𝙙𝙚 𝙖𝙡𝙜𝙚𝙧 𝙤𝙗𝙚𝙡𝙞𝙖 ."

Ujar Roger Alphaeus dengan bangga nya memperkenalkan Zenith .

Disitu , Iris mata Zenith yang awalnya biru laut biasa menjadi Biru Permata , Iris Sapphire Khas Keluarga kerajaan Obelia .

"A-ayah ...."

Panggil Zenith Lirih .

Claude hanya tersenyum tipis melihatnya .

"Menarik , Akan Kudengar Penjelasanmu Tentangnya di ruang tamu Istana "

Begitulah ucapan Claude saat itu .

Hati Athanasia Serasa remuk saat itu .

Padahal Claude baru saja membuang dan menolak mentah mentah Hadiah ulang tahun yang sudah ia persiapkan dengan susah payah .

Namun dengan mudahnya Ayahnya Menerima Anak lain sebagai anaknya .

Memperlakukannya dengan lembut ,

Penuh perhatian ,

Penuh kasih sayang ,

Yang athanasia tidak pernah dapatkan seumur Hidupnya .

Athanasia yang naif itu menerima Zenith Begitu saja .

Bahkan ia selalu membantu Zenith saat Zenith kesulitan .

Ia dengan mudah nya menerima orang yang merebut ayahnya . ( Walau pada dasarnya ia tak pernah memiliki nya )

Namun ia tetap saja merasa sakit hati .

𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 , 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨 ?

𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘱𝘢 .

𝘏𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴

𝘔𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 .

𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 .

Athanasia Tidak Bodoh .

Hanya saja ia terus mencoba Berharap dan Berpikir positive .

"Ayah akan menyayangiku , walau tidak sekarang . "

Kalimat itu lah yang terus ia ucapkan saat Claude sedang Menyakitinya .

Ya , athanasia berusaha mempercayai itu .

*𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠

Tiba tiba Lilian masuk seperti terburu buru membuyarkan lamunan Athanasia .

" T-Tuan Putri !! "

Panggilnya .

"Eh ? Kenapa lily ?"

Athanasia bingung , lily tiba tiba datang dengan terengah - engah layaknya habis berlarian sepanjang koridor istana .

"T-Tuan Putri mendapat Surat Dari Tuan Putri Zenith . Tadi Tuan Rovein yang menyampaikannya langsung . "

Jelas Lilian .

"Apa ? Benarkah ??"

Tanya Athanasia Berbinar Binar setelah mendapar kabar bahwa adik manisnya itu mengirim surat .

"Iya tuan putri , ini suratnya "

Ucap lily menyodorkan surat dari Zenith Tadi .

Athanasia pun membuka surat dari Zenith , dan Membacanya .

________________________________________________

𝘏𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘬 !!

𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 ?

𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 ?

𝘚𝘦𝘮𝘰𝘨𝘢 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘑𝘶𝘨𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘢𝘪𝘬 ^𝘷^

𝘈𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮 𝘵𝘦𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘴𝘪𝘢𝘯𝘨 ?

𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘪𝘴𝘵𝘢𝘯𝘢 𝘦𝘮𝘦𝘳𝘢𝘭𝘥 !!

𝘕𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘡𝘦𝘵𝘺 𝘬𝘰𝘬 ^v^

𝘋𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘬 !!

𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘶𝘴𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 !!

𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘬𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 ^^

𝘚𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨

-𝘡𝘦𝘯𝘪𝘵𝘩 𝘋𝘦 𝘈𝘭𝘨𝘦𝘳 𝘖𝘣𝘦𝘭𝘪𝘢 , 𝘈𝘥𝘪𝘬𝘮𝘶 𝘛𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢-

________________________________________________

"Yeaayy !!"

Athanasia bersorak kegirangan setelah membaca surat tersebut .

"Kenapa tuan Putri ? Wajah anda terlihat sangat bahagia !! "

Tanya Seth yang entah kapan masuk ke kamar athanasia itu antusias .

"Iya tuan putri !! Beritahukan kepada kami !!"

Tanya Hannah bersemangat yang juga ikutan kepo .

"Hush , kalian ini . Surat Tersebut adalah hal pribadi Tuan Putri !! Mau tuan Putri Beritahu kepada kita atau tidak nya terserah pada tuan putri ."

Ceramah Lilian melihat tingkah kekanakan hannah dan seth .

"Hahahaha .. Santai saja lily , Surat tersebut berisi Undangan Tuan Putri Zenith Kepadaku !!"

Jelas Athanasia bersemangat setelah terkekeh pelan .

"Apa ?!!"

Sontak , ketiga maid tersebut berteriak tak percaya .

"Iya !!"

Jawab Athanasia Yang Masih kegirangan .

"Tuan Putri Zenith Mengajakku Berkumpul Minum Teh Bersama Teman Temannya besok !!"

Lanjut nya .

"Yeaay !! Akhirnya !! Saya akan siapkan Gaun Terbaik untuk Besok !! "

Pekik Hannah kesenangan .

"Aku juga !!"

Kata Seth Ikut ikutan .

"Tidak tidak , aku yang menyiapkan gaun tuan putri , kau urus yang lain ."

Ujar Hannah Mulai mengajak Seth Baku hantam .

"Hei !! Yang mengurus Tuan Putri Bukan Kau saja yah !! Aku dan Lilian kan juga ikutan !! "

Protes Seth tak terima .

"Pokoknya--"

Hannah baru mau melanjutkan pertengkaran "tak bermanfaat" Nya dengan Seth .

Namun lilian langsung menengahi mereka .

"CUKUP"

dalam satu tarikan napas , Lilian membuat kamar Athanasia seketika Hening .

Memang The Power Of Bunda Lily :) .

"I-iya...k-kita bertiga yang akan menyiapkannya.."

Cicit hannah dan Seth .

Nyali Hannah dan Seth yang tadinya seperti singa betina yang ingin bertarung langsung Ciut seperti anak kucing setelah melihat amarah lily .

"Tuan putri , lebih baik anda bersiap siap tidur sekarang untuk besok . Sekarang sudah larut malam ."

Kata Lilian kembali ke mode "lembut" Nya .

Athanasia mengerjapkan mata nya beberapa kali .

Namun menjawab

"B-baiklah ..."

𝘼𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙋𝙊𝙑 . . . .

Ah !

Aku senang sekali !!

Aku tidak Sabar Menunggu Hari Esok !!

Aku pakai baju apa yaa ?

𝘼𝙩𝙝𝙖𝙣𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙋𝙤𝙫. 𝙀𝙣𝙙

Athanasia begitu senang memikirkan dirinya besok akan minum teh bersama Adiknya itu .

Tanpa tahu apa yang sebenarnya akan terjadi ...


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login