Download App

Chapter 29: BAB 29. HATI YANG TERPILIH

( PERAWAN CINTA)

Setelah mbak Miya sampai rumahnya. Di susul oleh mas Valir yang sampai rumah. Mba miya langsung menidurkan anaknya di kamarnya. Sedangkan mas Valir menonton TV di ruang tamu. Mba miya menghampiri mas Valir yang sedang asyik menonton TV.

" Maksudnya kamu apa mas tadi saat di rumah thamus?!" ujar miya marah.

" Aku hanya ingin tahu saja siapa ayah biologis nya dari anaknya Lolita?!" ujar mas Valir cuek.

" Kamu anggap aku apa?! Aku ini istri sah kamu mas. Dan kamu sengaja mempermalukan aku di depan Lolita dan Thamus?!" tanya miya.

" Iya aku tahu. Aku minta maaf" ujar mas Valir.

" Jawab jujur sama aku. Apa kamu masih cinta sama Lolita?!" tanya miya penasaran.

" Kenapa kamu bisa bertanya seperti itu?!" tanya mas Valir.

" Aku aneh aja. Semenjak kita pindah kesini aku perhatikan kamu sering melamun. Dan setiap kamu tidur selalu mengigau dan menyebut namanya Lolita!!" ujar miya menyindir mas Valir.

" Ah masa sih?! Aku kok enggak denger ya!!" ujar mas Valir mengeles.

" Apa perlu aku videoin kamu biar kamu tahu kalo kamu lagi tidur!!" ujar miya mulai emosi.

" Hehehe.. maaf sayang. Aku udah enggak ada perasaan apapun untuk Lolita" ujar mas Valir berbohong.

" Kalo kamu terus seperti ini lebih baik pisah aja. Aku beneran udah enggak tahan dengan kelakuan kamu sekarang!!" ujar miya dengan wajah yang marah.

" Jangan dong sayang!! Aku enggak mau kehilangan kamu!! Aku sayang kamu dan keluarga kecil kita. Ya udah kita tidur yuk udah malam juga" ujar mas Valir sambil menarik tangan miya untuk masuk ke kamarnya.

Pagi hari di rumah thamus. Aku telah mandikan Sulthan juga sudah menyusui sulthan. Kini Sulthan sedang tidur di kamar . Dan aku sedang sarapan dengan Thamus.

" Nanti malam kita dinner di luar yuk sayang. Kan udah lama enggak makan di luar semenjak lahiran" ujar Thamus.

" Wah aku mau banget mas. " Ujarku senang.

" Iya aku pulang jam tujuh malam. Pokoknya aku datang kamu udah rapi ya sama Sulthan" ujar Thamus mengusap rambutku dengan lembut.

" Iya suap sayang" Ujarku tersipu malu.

" Maaf tuan dan nyonya. Bibi pamit pulang cepat soalnya anak bibi Ijah lagi sakit. Jadi bibi mau bawa ke klinik" ujar bibi Ijah meminta ijin.

" Oh iy enggak apa-apa,bibi Ijah. Ini ada sedikit uang untuk berobat anaknya bibi Ijah" ujar Thamus sambil memberikan uang dua juta rupiah.

" Enggak usah repot-repot tuan. Ini kebanyakan banget tuan" ujar bibi Ijah menolak.

" Enggak apa-apa bibi Ijah itu rejeki buat bibi Ijah dan anak-anak" Ujarku sambil tersenyum.

" Iya Tolong terima rejeki dari saya. Jangan lihat nominal yang saya berikan. Tapi saya berterima kasih sama bibi Ijah sudah membantu Lolita merawat dan menjaga Sulthan" ujar Thamus sambil memberikan kembali uang nya untuk bibi Ijah.

" Makasih untuk tuan dan nyonya semoga rejekinya bertambah. Di mudahkan rejekinya dan di jauhkan dari marabahaya" ucap syukur dari bibi Ijah.

" Aaamiin" ujarku dan Thamus kompak.

Dan Thamus pamit berangkat kerja. Sore harinya sehabis ashar bibi Ijah berpamitan dengan aku untuk pulang karena ingin membawa anaknya berobat ke klinik dekat rumahnya. Malam harinya saat menunggu Thamus Pulang' kerja. Aku berganti baju . Tiba-tiba Ada suara langkah kaki memasuki kamarku. Dan mulut aku di di tutup dari belakang tubuhku. Dan saat aku berbalik badan dan ternyata...

" Jangan berisik!! Atau anak kamu akan aku culik" ujar mas Valir berbisik di telingaku.

Dan aku menuruti perintah nya. Sedangkan Sulthan sedang bobo nyenyak di atas kasur. Kemudian mulut aku di lepaskan dari tangannya.

" Mas Valir!!" Ujarku terkejut.

" Kenapa kamu enggak bilang saat kamu hamil. Kalo kamu bilang kita masih terus bersama. Dan aku akan bertanggung jawab atas anak kit" ujar mas Valir sambil duduk di kasur.

" Kamu jangan gila mas. Aku enggak mau kamu pisah dengan mba Miya. Apalagi kamu sudah punya anak pula. Aku enggak mau anak kamu jadi korban perceraian" Ujarku bersedih.

" Aku jadi tak kuasa melihat kamu harus berjuang untuk anak kita. Maafkan aku yang terlalu bodoh telah meninggalkan kamu. Dan kini aku menyesali keputusan aku yang dahulu" ujar mas Valir bersedih.

" Aku udah melupakan semua kenangan yang pernah terjadi pada kita. Karena aku sudah memiliki mas Thamus yang jauh lebih cinta daripada kamu. Yang bisa menerima kekurangan aku juga menerima anakku meski bukan darah dagingnya" Ujarku memberitahu

" Apa kamu bilang?!! Thamus lebih cinta kamu dari aku!! Enggak ada yang bisa mencintai kamu seperti aku!! Asal kamu tahu hanya kamu yang aku cintai. Dan aku tak merasakan hal seperti ini kepada Miya. Aku ingin memiliki kamu selamanya" ujar mas Valir yang memaksa aku untuk berciuman.

Kemudian mas Valir memaksa aku dengan membuka semua pakaian aku hingga tak berbusana. Lalu memaksa untuk berhubungan intim. Saat hendak melakukan aksi bejatnya. Thamus datang dan kemudian menarik tubuh mas Valir dan membuat wajahnya lebam dan berdarah.

" Kurang ajar!! Brengsek!! Kamu mau Apain Lolita??" ujar Thamus memukul wajahnya mas Valir.

" Hahaha.. Aku hanya ingin menikmati kemolekan tubuh Lolita seperti dahulu saat kami berselingkuh" ujar mas Valir tertawa tanpa bersalah.

" Kurang ajar!! Brengsek!! Otak mesum!! Dia istriku!! Kamu gak berhak melakukan tindakan bejat seperti itu terhadap istri ku!!" ujar Thamus sambil meledak hatinya.

" Bagi dikit lah!! Jangan pelit!!" ujar mas Valir.

" Anjing!! Bangsat!! Brengsek!!" ujar memberikan baku hantam ke wajahnya mas Valir.

Aku yang melihat mas Valir dan Thamus bertengkar segera pergi dari kamar. Dan mengamankan Sulthan agar tidak jadi korban. Setelah mas Valir terkapar tak berdaya di lantai kamar tidur kami. Thamus langsung menelpon polisi. Sambil menunggu polisi datang Thamus mengikat tangan dan kakinya mas Valir dengan tali.

"Sodara Valir saya tangkap anda. Dan akan saya bawa anda dengan laporan telah melakukan tindakan kriminal terhadap istri dari pak Thamus" ujar pak polisi yang membawa mas Valir ke kantor polisi dekat rumah kami.

Setelah polisi membawa mas Valir ke kantor polisi. Thamus langsung mencari aku di kamar tidur atas. Dan aku tidur sambil memeluk Sulthan.

" Bangun sayang!! Mas Valir sudah di bawa oleh polisi ke kantor polisi" ujar Thamus membangunkan aku yang sedang tertidur pulas.

" Hah?! Mas Thamus" Ujarku sambil memeluk erat tubuh nya Thamus.

"Jangan takut!! Ada aku disini!! Maafkan aku udah ninggalin kamu dan sultan berdua di rumah!!" ujar Thamus sambil mencium keningku.

" Aku takut banget sama mas Valir. Aku terpaksa melakukan apa yang di perintahkan nya terhadap aku. Karena mas Valir mengancam bila aku tak menuruti kemauan maka dia akan membawa Sulthan. Aku enggak mau kehilangan Sulthan mas" Ujarku menangis.

" Iya kamu yang sabar dan kuat . Jangan takut lagi sama mas Valir. Dia takkan mengganggu kamu lagi sekarang. Aku udah melaporkan mas Valir kepada polisi. Makanya sekarang mas Valir sudah di sel tahanan" ujar Thamus menjelaskan.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C29
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login