Download App

Chapter 2: Bab 2:Penglihatan Surgawi

Waktu berlalu, Yan Je akhirnya terbangun. Dia merasa bahwa tubuhnya menjadi lebih kuat, saat dia memegang dadanya, ia sadar bahwa pakaiannya telah hancur.

"Mungkinkah..." belum sempat melanjutkan, tiba-tiba seseorang datang.

"Apakah ada orang disini..." orang itu melihat Yan Je yang tak memakai baju ataupun jubah.

"Kya!!! Dasar Mesum!!" Teriaknya dengan terkejut, orang yang melihat Yan Je merupakan murid inti, yang basis kultivasinya telah mencapai ranah inti emas. Namanya Ming Yin, dia adalah perempuan yang sangat cantik di sekte, dikatakan bahwa dia adalah orang yang pendiam, dikatakan juga bahwa sifatnya begitu dingin.

Ming Yin lalu menyerang Yan Je dengan pedangnya, dan untungnya Yan Je bisa menghindari serangan yang dilemparkan oleh Ming Yin. Yan Je lalu menepuk sebuah kantung yang ada dipinggangnya, saat dia menepuknya, sebuah baju serta jubah keluar. Dia lalu memakainya, dan tidak memperdulikan Ming Yin yang melihatnya. Setelah itu ia mengambil buku yang ada di atas meja dan menyelipkannya di jubah miliknya. Dia lalu mengambil pedangnya dan pergi.

"Sayang sekali botol labu milikku pecah... saat aku sudah sampai di sekte, aku akan membelinya lagi" gumam Yan Je sambil mengerutkan keningnya. Ia lalu berjalan pergi meninggalkan tempat itu, ia sama sekali tak menatap Ming Yin maupun mengajaknya pergi. Hanya ada sebuah keseriusan di wajahnya saat dia pergi.

Ming Yin merasa kesal karena seumur hidupnya dia tak pernah melihat seseorang seperti Yan Je. Dari situlah, Ming Yin menanamkan rasa kebencian yang dalam pada Yan Je.

***

Waktu berlalu, akhirnya Yan Je telah keluar dari Menara Ilahi. Ia lalu berbalik dan melihat menara ilahi, ia terkejut saat melihatnya, itu sangat berbeda dari sebelum ia masuk. Saat ia masuk, warna luar dari menara ilahi nampak seperti warna yang berkarat. Namun yang sekarang dilihatnya ini benar-benar sangat berbeda, warna luar yang tadinya berkarat menjadi warna warni serta ada beberapa gambar hewan mistis di luarnya.

Bahkan bentuk dari menara ilahi berubah menjadi bentuk yang tegak sempurna. Tidak ada kerusakan, tidak ada coretan, tidak ada karatan, itu benar-benar sempurna. Yan Je lalu menyipitkan matanya dan menggelengkan kepalanya, ia lalu pergi ke tempat dimana ia tinggal.

6 Jam telah berlalu, hari mulai menjadi gelap, dan matahari sebentar lagi akan tenggelam. Terlihat Yan Je yang sedang bermeditasi di sebuah tempat, tempat itu adalah rumahnya. Bentuk dari rumahnya seperti rumah biasa, hanya saja lebih kecil. Di dalamnya terdapat kamar mandi, dapur, kamar, serta ruang tamu. Rumah yang ditinggali oleh Yan Je sangat bersih, berbeda dengan rumah yang ada didekatnya. Di sekte, Yan Je di juluki sebagai "Pelayan Terkuat", dan "Pelayan Terhebat".

Dia benar-benar orang yang hebat serta kuat, dia dapat membuat murid yang berada di alam Pengumpulan Qi lapisan kesatu sampai keempat bertekuk lutut. Alam yang dia capai adalah alam Pengumpulan Qi lapisan kelima. Dia sebenarnya bisa menjadi murid luar, hanya saja ia tidak menyukainya. Ia bertujuan untuk menjadi murid dalam, dan syarat untuk menjadi murid dalam adalah mencapai ranah pendirian fondasi. Maka dari itu, Yan Je tidak ingin menjadi murid luar.

-Di dalam benak Yan Je-

"Ini... apa ini...? buku? tapi bagaimana bisa ada buku disini?" gumam Yan Je sambil menyipitkan matanya.

"Hmm... sepertinya aku harus membukanya..." Ucapnya sambil merasa penasaran.

Yan Je lalu membuka buku itu, sebuah cahaya kemudian muncul dan membuat mata Yan Je menjadi buram. Setelah itu cahaya yang terpancar dari buku itu menghilang dan membuat mata Yan Je menjadi terang.

Dia lalu kembali membuka buku itu, dan melihat sebuah tulisan, dia lalu bergumam "Penglihatan Surgawi...?" sambil membelalakkan matanya.

"Haha... siapa yang akan percaya dengan hal bodoh seperti itu?" gumamnya sambil tertawa kecil.

Yan Je kemudian membuka matanya secara perlahan, dan bercermin. Dia melihat bahwa pupil matanya berubah warna menjadi kuning seperti cahaya. Ia lalu berteriak sangat kencang dan membuat para pelayan yang tinggal di sekitarnya menjadi marah, namun Yan Je tidak memperdulikan mereka. Dan nampak kekhawatiran di wajah Yan Je, ia kemudian memutuskan untuk tidur dan berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Waktu berlalu, hari telah berganti dan Yan Je terbangun. Dia lalu kembali bercermin dan matanya kembali normal, nampak kegembiraan di wajahnya. Ia lalu membersihkan dirinya, setelah itu memakai jubah berwarna ungu. Ia lalu membawa pedangnya, tak lupa untuk menggantung kantung spiritualnya di pinggangnya. Ia kemudian keluar dan bertujuan untuk membeli sebuah botol labu.

30 menit berlalu, akhirnya Yan Je sampai ke tempat dimana botol labu dijual. Tempat itu tidak jauh dari sekte, hanya saja tempat itu sangat sepi dan sangat jarang ada sebuah pelanggan.

"Tempat ini sama seperti sebelumnya, mau itu dulu atau sekarang, tempat ini tidak akan menunjukkan perbedaannya." gumam Yan Je. Ia lalu membunyikan bel yang ada di tempat itu.

Kring~~~ Kring~~~

"Permisi, apakah ada orang di dalam?" Ucap Yan Je.

Woosh!!...

"Oh? Kau kah itu, Yan?" tanya pemilik dari tempat itu. Nama dari pemilik itu adalah Fang Lin, dia memakai pakaian berwarna hitam.

"Itu benar, paman Lin." jawab Yan Je sambil tersenyum.

"Jadi, apa ada yang ingin kau beli, Yan?" tanya Fang Lin dengan serius.

"Aku ingin membeli 1 botol labu." jawab Yan Je sambil mengeluarkan perak dari dalam kantungnya.

"Baiklah." Ucapnya, dia lalu mengambil botol labu dan memberikannya dengan berkata "Ini." sambil tersenyum.

"Terimakasih" Ucapnya sambil tersenyum.

Yan Je lalu pergi dari tempat itu dan menuju ke sekte, ia berpikir bahwa hari ini akan menjadi hari dimana ia mencapai tujuannya.

"Aku merasa bahwa tubuhku semakin kuat, mungkinkah karena pengaruh buku itu?" gumamnya sambil merasa khawatir, dia lalu menghela nafas dan lanjut berjalan.

Waktu berlalu, ia akhirnya sampai ke sekte. Saat ia ingin masuk ke dalam, para penjaga memperhatikannya, namun Yan Je menghiraukannya dan lanjut berjalan. Beberapa murid luar juga membicarakan tentang pupil mata Yan Je yang warnanya menjadi kuning seperti cahaya.

Yan Je lalu berhenti, dia lalu bergumam "Apakah yang dikatakan di buku itu memang benar, bahwa aku mempunyai penglihatan surgawi / mata surgawi?" sambil merasa khawatir.

"Jika tidak dicoba, maka tidak akan tahu! Kalau begitu, aku akan mencobanya!" batin Yan Je, dia lalu menutup matanya dan membuka matanya secara perlahan.

"Penglihatan Surgawi!".

Saat dia membuka matanya, waktu berhenti, para roh yang tak bisa dilihat mulai bisa dilihat oleh Yan Je, ia juga bisa melihat seberapa kuat Qi yang ada di dalam tubuh para murid, dan juga ia bisa melihat barang-barang yang di bawa oleh para murid.

"Aku... aku bisa melihat semuanya, dalam jarak 100 Meter...!?" batin Yan Je sambil gemetaran.

Setelah itu seseorang dengan cepat memukul perut Yan Je, yang membuat penglihatan surgawinya terputus. Yan Je lalu mengeluarkan darah dari mulutnya, dia lalu melihat bahwa yang memukulnya adalah Ming Yin.

Bukannya menggertakan gigi dan menaruh dendam ataupun kebencian yang dalam, Yan Je malah tertawa dan mengucapkan terima kasih kepada Ming Yin sambil tersenyum. Yang membuat Ming Yin tersipu malu, ia lalu menampar Yan Je dan segera pergi.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login