Chapter 165: Sebuah Cerita

Setelah Arsy diambil darahnya untuk di tes terlebih dahulu, Arsy baru tahu bahwa golongan darah Arsy memang sama dengan Azkia. Setelah diambil darahnya, Arsy kembali ke ruang gawat darurat dan melihat ke arah Ellys yang masih terisak-isak, tidak tahu apa yang dirasakannya. Arsy merasa dia tidak suka melihat pemandangan ini

　　Cuaca di luar sangat bagus, cuaca sangat cerah, matahari bersinar terik, bersinar melalui jendela di koridor rumah sakit. Sedangkan Ellys, dia sedang gemetar sekujur tubuh, juga merasakan sentuhan kehangatan.

　　Cahaya masih bersinar, Azkia belum memberikan kabar baik, dan pintu yang tertutup belum berniat untuk membuka.

　　Ellys tidak mengedipkan matanya, hanya menatap lurus ke arah Arsy, pikiran Ellys sangat kacau saat ini.

　　Mengapa? Mengapa hal-hal berubah menjadi seperti ini? Ellys tidak mengerti sama sekali. Azkia hanyalah seorang anak kecil, tetapi dia harus melalui banyak hal. Bisakah dia bahagia di masa depan?