Download App

Chapter 2: Pake gaya apa Vs honeymoon ala siapa

"Astajim, entah apa yang merasuki kalian anak-anakku" dalam hatinya.

Lantas Tommy pun buka suara.

"Eheem! kita kayaknya nggak jadi tidur siang deh Pa, Ma," ucapnya lembut selembut sutra namun jangan lupa gays sebelum jadi sutra mereka kan jadi ulat dulu, nah ini dia, mereka lembut kalau ada maunya, niat yang terselubung.

"Kenapa?" tanya Danu to the poin.

" Gini loh Pa, Ehem" yang ini suara Jerry mencoba untuk menetralkan suaranya. "Tadi kan Papa ngomong gini ma Mama, ehem, ehem," ia mengelus tenggorokannya seolah sedang berusaha menyerupai suara sang ayah " Mama dulu ngidam apa sih? perasaan kita nggak banyak gaya bikinnya" Jerry mengulangi kata beberapa menit yang lalu di ucapkan ayahnya. Ohhhh jangan tanya reaksi Danu sudah pasti matanya melotot jika mungkin mata itu akan keluar menggelinding dan masuk kedalam mulut Jerry agar tak bersuara lagi.

" Nahh bener itu" sambung Marsya, Aku juga penasaran sih ma dulu Mama honeymoon nya di ajak kemana sama papa? mungkin ke paris Ma, melihat menara aiffel dari hotel termahal, kayak novel Kenzi dan Alya atau pergi ke korea liat salju turun sambil ciuman kayak Danu dan Rara, uhhhhh so sweet banget kayak gitu Ma" ujarnya dengan khayalan novel yang penuh dengan halusinasi dalam otakknya.

Danu dan Laura ingin sekali menendang ketiga anaknya yang sudah kelewat syaraf ini kesegitiga bermuda. Namun sebelum itu terjadi kembali Jerry membuka suara.

"Terus-terus nih Pa!" rauh penasaran bin kepo pun keluar. "Pertama kali nikah malam pertama Papa pake gaya apa? apa kayak novel yang aku baca? salah satunya gaya cicak di dinding atau nggak gaya orang kuda-kudaan?"

"Atau mungkin gaya simpang tiga Pa? ucap Tommy "Nah mungkin juga gaya baleria?" sambungnya lagi.

sudah tak tahan dengan ocehan tak bermoral para anaknya lantas Danu buka suara.

" Laura! kamu masukin mereka lagi ke dalam perutmu, mungkin syaraf sensorik dan motoriknya belum terbentuk makanya membuat mereka jadi nggak ada yang bener."

ketiga anak cucu adam itu pun menganga dan jika ada yang mau memasukkan sepatu sepak bola milik sagam pun, bisa masuk kedalam mulut mereka bertiga bahkan saking terkejutnya sampe-sampe Jerry berkata.

"Emang bisa masukin kita lagi kedalam perut Mama? Kalau bisa, aku mau jadi anak pertama biar bisa nindas Tommy" (pertanyaan yang tak bisa di cerna oleh otak kodok yang lagi bertelur.)

Tommy yang mendengar itupun menimpali.

" Kita masuknya barengan aja, kamu keluar dari mulut aku keluar dari rahim. (Satu lagi otak yang sel darah merahnya sudah habis di makan tikus sampe ngomong nggak masuk akal sehat).

"Aku gimana" tanya laura yang ketinggalan jauh.

dan dengan kompak Tommy dan Jerry berkata.

" TUNNGU HILALNYA DULU BELUM KELIATAN" mereka berdua pun kompak tertawa. Sementara Danu sudah mengeluarkan asap beracun tinggal nunggu larvanya meleleh.

"DASAR ANAK TAK PUNYA AHLAK," mendengar teriakan bagai gempa bumi lokal itu membuat mereka bangun berlari terbiri-birit ke kamar masing-masing.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login