Chapter 1: Awal

Hai namaku cinta, daaan disinilah awal mula ceritaku. Aku selalu berusaha dalam hidupku namun Tuhan mentakdirkan hal lain untukku, sejak sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama aku selalu berusaha menjadi yang terbaik dari yang lainnya, aku semangat memperoleh nilai dan rangking di kelas dan aku selalu 10 besar. Namun setelah kelas 3 SMP nilaiku jatuh dan itu membuat aku tidak bisa masuk ke sekolah favorit pilihan ku dan tentunya pilhan banyak orang. Aku harus bersekolah di SMA yang awalnya aku tidak pernah dengar karena memang jauh dari lokasi rumahku. Awalnya aku adalah gadis biasa tanpa jilbab, namun di sekolah ku saat ini mewajibkan bagi perempuan yang islam memakai jilbab. Awalnya aku protes dan terus saja main-main, beberapa kali aku dipanggil guru BK bahkan guru agama yang terus saja menceramahiku, karena kesekolah tiap hari tidak membuat aku memakai jilbab setiap hari, aku merasa panas dan gak bebas saat itu. Tapi siapa sangka ternyata hal itu membawa aku kedalam sesuatu hal yang menjadikanku pusat perhatian. Kalian pasti tau kan kalau masuk ke satu sekolah di Indonesia selalu ada tradisi MOS? Masa Orientasi Siswa. Akupun juga mengalaminya, saat itu aku dan siswa lainnya disuruh membuat name tag dari kardus dan daun kering lalu kami semua disuruh membersihkan lingkungan sekolah, yah mos seperti ini tergolong "aman" di Indonesia. tidak ada hal seperti menjatuhkan, merendahkan dan apapun itu yang hampir sama. Ketika membersihkan sekolah aku belum kenal dengan siapapun tapi ada satu teman cowok waktu itu datang padaku namanya farhan, dia mengatakan "MOS yang menyebalkan". Lantas aku tertawa kecil menanggapi ucapannya, kemudian kami berkenalan, dia teman yang ramah. Waktu telah berlalu dan akhirnya kami kembali ke kelas setelah mendengar pengumuman kelas mana kita berada, aku tidak sekelas dengan farhan namun aku senang karena ada dia aku jadi punya teman. Tidak sekelas bukan menjadi halangan untuk tidak berteman dengan siapapun. Dalam kelasku kami mulai memperkenalkan diri satu sama lain, nama panjangku adalah Reni Cinta Abadi, setelah selesai aku menyebut nama panjangku tiba-tiba saja ada satu laki-laki yang tertawakan aku dan mengejek nama Abadi. Hal itu sedikit membuatku kesal namun aku hanya diam. Laki-laki itu bernama Rendry. Setelah selesai dengan kegiatan mos akhirnya kami dapat beristirahat, Farhan mendatangi kelasku dan mencariku untuk berbicara banyak hal, tanpa disadari Rendry memperhatikanku. Aku hanya melihat sedikit dari matanya sebelum aku keluar kelas dengan Farhan. Ah mungkin itu hanya firasatku saja kalau rendry memperhatikanku hatiku berkata.