Download App
12.89% Putri Lycan

Chapter 41: Aku Butuh Bantuanmu

Caroline dan Jennifer yang tengah duduk santai menatap ke arah langit malam. Keduanya berniat pergi ke Utara, di mana tempat penyihir es berada dan mereka jelas membutuhkan bantuan Frey.

Tentu saja Jennifer tau kapan Frey akan kembali ke Utara dan inilah waktu untuk Frey kembali ke Utara. Baru saja di pikirkan Frey muncul dengan jubah putih miliknya, keduanya langsung menghadang pria itu yang terkejut akan kehadiran mereka.

"Kalian..!?"

Caroline hanya diam, dia jelas tidak dekat dengan pria itu kecuali memang pria itu sering membantunya. Dan sebenarnya Jennifer itu dekat dengan Frey walau tidak bisa di katakan cukup dekat, tapi mudah baginya untuk meminta bantuan Frey saat ini.

"Bawa Caroline ke Utara bersamamu!" ucap Jennifer menatap manik Frey yang terkejut dengan ucapan Jennifer.

Ada alasan kenapa Jennifer tidak ikut, itu karena dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya di sini. Dan jika meminta bantuan Luis pasti Sena akan lebih marah dan akan ada masalah baru lagi. Itu sebabnya Jennifer menyarankan Frey untuk membantu Caroline.

"Kau gila!!"

Jennifer menggelengkan kepalanya cepat, jelas dia memang tidak gila. Dia hanya terlalu berani mengambil resiko yang besar, dan Caroline sendiri juga tidak peduli dengan resiko yang akan dia dapatkan. Asalkan dia bisa mengetahui semua rahasia yang di sembunyikan Livina maka dia akan baik-baik saja.

Caroline hanya diam menatap ke arah Jennifer dan Frey yang masih sibuk pada perbincangan mereka. Sepertinya dia tidak akan mendapatkan ijin dengan mudah dan Caroline harus melakukan sesuatu untuk menyakinkan pria itu.

Walau dia tidak yakin akan berhasil atau tidak tapi Caroline hanya ingin mencoba yang terbaik. Dia langsung mendekati Frey dan Jennifer yangmenatapnya penuh tanya. Jelas sekali bahwa mereka tau bahwa dia akan mengatakan pendapatnya.

"Kau tidak perlu khawatir karena aku tidak berniat mengganggumu, kau hanya perlu menjadi penunjuk jalan untuk menuju ke hutan Ice Gems!" ucap Caroline membuat Jennifer terkejut.

"Kau berniat pergi sendiri!?"

Caroline mengangguk pelan menatap ke arah Jennifer yang bersiap untuk menolak keinginannya.

"Aku tidak menerima penolakan!" ucap Caroline lagi melirik Frey yang tengah memikirkan ucapan Caroline.

Jennifer khawatir, dia tau jelas bahwa banyak Rogue dan bangsa lain yang mungkin akan menjadi bahaya bagi Caroline. Jelas Jennifer tidak bisa menerima permintaan Caroline, tapi bagaimana dengan Frey. Apa dia tega membiarkan Caroline pergi sendiri.

"Kalau begitu kau tidak jadi pergi!!"

Hanya kali ini saja Jennifer ingin keras kepala, dia tidak bisa membuat Caroline dalam bahaya. Dan dia tidak akan pernah membiarkan Caroline pergi sendiri. Frey mengangguk menatap ke arah Caroline yang terlihat kesal saat ini.

Jennifer bernapas lega melihat Frey yang menolak tawaran Caroline, sepertinya dia merasa tenang melihat Frey yang ternyata sedikit perhatian. Caroline berniat protes tapi Jennifer langsung menutup mulutnya, tidak ada yang perlu mereka bicarakan lagi sekarang.

Jelas semuanya akan di batalkan karena Frey tidak setuju dan Caroline yang akan bertindak nekat "kalau begitu kau kembali ke kamar saja!" perintah Jennifer menatap Caroline yang kesal padanya.

"Sebenarnya apa alasanmu ke sana?" sahut Frey penasaran akan hal yang tidak dia ketahui.

Caroline tentu tidak akan menjawab tapi Jennifer berbeda dia langsung mengatakan soal apa yang ingin Caroline lakukan di sana. Caroline tentu terkejut, dia tidak percaya bahwa Jennifer bisa bersikap seperti itu di saat seperti ini. Dan lihatlah eksepsi Frey yang terlihat kaget dengan apa yang baru saja Jennifer katakan.

Jelas Frey terkejut, bagaimanapun Frey tau identitasnya dan tidak mungkin Frey bisa percaya dia akan bertemu ibunya yang seorang penyihir es. Padahal jelas ibunya adalah seorang Werewofl dan sudah meninggal beberapa waktu lalu.

Caroline yakin Frey akan bertanya lebih banyak lagi dan benar saja Frey langsung mempertanyakan hal yang membuat Caroline merasa kesal pada Jennifer. Apalagi Jennifer tidak merasa bersalah sama sekali, dan dia semakin ingin meremat wajah Jennifer yang tertawa tanpa rasa bersalah.

"Ibu? Bukankah Nyonya Edgar sudah tiada?"

"Kau tidak berhak bertanya lebih banyak!" sahut Caroline menekan setiap kata yang keluar dari bibirnya.

Dia jelas harus menyembunyikan identitasnya dengan baik, identitas soal Livina yang ada di dalam dirinya. Apalagi Jeremy sudah sangat penasaran dan dia tidak mau menambah beban lagi dengan Frey yang ikut penasaran.

"Jika kau tidak mau, ya sudah aku bisa pergi bersama Luis!" tidak ada yang bisa Caroline lakukan selain meminta bantuan Luis ternyata.

Padahal dia pikir bisa pergi dengan bantuan Jennifer karena Luis juga baru memiliki Mate dan keduanya jelas butuh waktu berdua. Tapi jika seperti ini, maka dia tidak punya pilihan lain dan Caroline hanya bisa berharap Sena tidak akan melakukan tindakan gila lagi.

"Siapa bilang aku tidak mau membantumu!?"

Caroline dan Jennifer terkejut, keduanya langsung saling bertatapan menatap ke arah Frey yang terlihat tidak tau akan apa yang terjadi. Dia memang berniat membantu tapi itu juga tidak gratis "tapi kau harus menjelaskan alasannya padaku, karena kau tau bagaimana Jason bukan. Dia tidak akan memaafkanmu jika kau pergi lagi!?"

Caroline mengangguk paham, dia tau itu tapi apa Frey tidak seperti Jeremy yang akan membuatnya susah nanti. Jika Frey akan menganggap hal itu tidak berguna maka Caroline akan menceritakan singkatnya saja.

Sekarang Caroline jadi gelisah, apa yang harus dia lakukan. Apa dia akan mengatakannya atau menolak tawaran Frey yang sudah berbaik hati padanya. Ah.. Caroline jadi bingung dan Jennifer langsung membuka mulutnya "apa kau percaya reinkarnasi?" ucap Jennifer menatap ke arah Frey yang terdiam tanpa ekspresi.

Caroline menatap terkejut pada Jennifer tapi dia juga penasaran akan reaksi Frey sekarang, apa dia akan bereaksi seperti Luis hari itu.

"Tergantung!"

Alis Caroline naik, maniknya menatap ke arah manik biru es itu. Terlihat jelas bahwa Frey bukan orang yang mudah percaya begitu saja dan dia lebih mengandalkan insting dan otaknya. Dan sepertinya ini juga akan sulit jika Frey menolak untuk percaya.

"Katakan saja bahwa aku adalah reinkarnasi dari seseorang yang ada di masa lalu dan aku mendapatkan mimpi untuk melakukan sesuatu sekarang dan saat ini aku berniat menemui ibu dari diriku di masa lalu!"

Caroline bingung harus menjelaskan seperti apa tapi dia sendiri tidak yakin bisa berhasil membuat Frey percaya padanya. Tapi Jennifer langsung memberikan sebuah senyuman dan tepukan di bahunya. Sepertinya akan ada hal baik yang menghampiri dirinya saat ini.

"Kau mengarang dengan baik!"

Atau kenyataannya tidak ada hal baik yang datang padanya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C41
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login