Chapter 1: kekecewaan membawa kebencian dan dendam
Di sebuah ruangan bawah tanah terlihat seorang wanita yang terikat dengan rantai tangan dan kakinya, wajahnya sebenarnya cukup cantik berambut hitam panjang berkulit putih bak giok yang indah. Namun, keindahan itu tertutupi dengan banyaknya luka - luka siksaan yang membuat miris. Akan tetapi siksaan itu tak dapat menghilangkan sinar matanya yang tajam.
Di depan wanita itu duduk seorang laki - laki yang sedang memangku seorang wanita yang tak kalah cantik dengan wanita yang terikat itu. Namun, wajah mereka begitu bengis dan kejam sehingga mengikis ketampanan serta kecantikan mereka sehingga seperti iblis.
" tak kukira kalian begitu tega padaku yang satu sahabatku yang sudah kuanggap keluarga dan satu tunangan yang aku cintai, kini aku melihat sepasang iblis yang menjijikkan", ucap wanita yang sedang terikat.
"kau tau sayang aku dari pertama tak mencintaimu yang kucintai dera, aku hanya memanfaatkan kegeniusanmu untuk mendapatkan perusahaan ini, dan tinggal selangkah lagi akan berhasil, sekarang serahkan chip komputer pintar yang kau kembangkan itu padaku sekarang untuk memandang hubungan kita yang lalu", ucap sang laki - laki itu sambil tersenyum.
" Cih, sampai matipun ta kan ku serahkan kepada kalian, dan kebetulan juga chip itu telah kuhancurkan setelah aku tahu kalian mengkhianatiku", ucapnya wanita itu lagi.
"Sayang lebih baik kita lenyapkan saja Diandra karena sudah g ada gunanya, daripada kita membuang waktu untuk dia, ya ? Sayangku Davit kita sudah memiliki semua yang ia miliki sudah kita ambil semua buat apa repot kita mengurusi dia", kata wanita yg dipangkuan dengan nada manja, dera.
"tapi sayang chip komputer itu belum berada di tangan kita", jawab laki2 itu , Davit.
"Aku sudah bilang chip itu telah kuhancurkan kau ta percaya lihatlah dibawah batu itu, chip itu telah kuhancurkan ha ha ha.... kau bisa memiliki semua tapi yang terakhir ini tak kan kau dapatkan, dan kekecewaan serta kebencian yang menjadi dendam ini akan kubawa sampai mati", ungkap diandra.
Davit kaget atas kata Diandra dia tidak percaya sehingga dia berdiri dan berjalan ke batu disamping Diandra. Diangkatnya batu itu dan benar saja ada liontin kalung yang sudah hancur. Davit menggenggam batu itu dengan erat serta marah karena tidak menduga chip itu dijadikan liontin kalungnya dan telah dihancurkan, dengan kemarahan membabi-buta ia memukulkan batu itu ke diandra, sehingga ia menghembuskan nafas terakhir. sampai diujung nyawanya Diandra tertawa , dan tawanya begitu mengerikan.
" Aku tidak akan memaafkan serta mengampuni kalian dendam ini akan kubawa sampai ke neraka", batin Diandra sampai dia menutup matanya.
Dalam kegelapan Diandra terombang - ambingkan dalam waktu yang panjang namun , tiba - tiba ada seberkas cahaya yang hangat dan menyilaukan menerpa jiwa Diandra. dan ketika Diandra membuka mata dia sudah terbaring di suatu ruangan yang asing. Dia melihat sekeliling dan tak sengaja dia melihat ke cermin. Dan dia memandang seraut wajah yang mungil, dan cantik, yang tertutupi dengan kelusuhan. seketika itu tiba - tiba kepalanya terasa sakit dan bersamaan dengan rasa sakit itu muncul ingatan - ingatan yang sedang berputar.
" Ternyata nasibmu ta jauh berbeda denganku, tapi jangan khawatir aku akan menjaga orang yang kau sayangi serta membalaskan dendam kepada orang - orang yang menyakitimu, tunggu saja",
"Sekarang aku adalah kamu, kamu adalah aku jadi pergilah dengan tenang, dan sekarang namaku Karen , " ucap nya Diandra yang sekarang beralih nama karen
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone