Kehampaan
Mobil melaju dengan kecepatan sedang menembus jalanan kota rio de janiero brazil. udara begitu cerah sang mentari seolah olah tak malu untuk menunjukan sinarnya pada dunia. Aku melihat kesamping jendela dengan bosan.
Hidup sebagia putri terkaya di daratan prancis, mungkin sebagaian orang mengira itu pasti sangat menyenangkan hidup dalam bergelimangan harta dimana semua yang kau inginkan bisa kau dapatkan dengan mudah.
Tapi mereka tak melihat apa yang sebenarnya, yang mereka lihat hanyalah topeng bukan yang sebenarnya, bila kau ingin tau akan aku beritau itu. kau tak akan bisa melakukan apapun yang kau suka, kau harus mengikuti segala aturan yang sudah ditetapkan untuk dirimu bahkan untuk bernafas sekalipun ada aturannya.
Aku seperti di penjara seolah-olah aku tak akan bisa lepas dari penjara tersebut. Bahkan sampai pendamping hidup juga ada aturanya kau tak bisa memilihnya, bayangkan kau akan menikah dengan orang yang tidak kau kenal bahkan tidak kau cintai sekalipun bahkan kau juga tidak tau apakah dia juga mencintai dirimu atau tidak.
" Nona Jessy sebentar lagi kita akan tiba dihotel yang baru kita bangun disini " seorang wanita bertanya disampingnya. " Aku tau tak usah kau beritau itu ." jawab ku dengan bosan dan masih tidak mengalihkan pandanganku dari jendela mobil.
Akhirnya aku tiba ditempat itu. " Apakah anda nona jessy anderson? " tanya seorang wanita bertubuh sedikit tinggi dengan rambut berwarna hitam dengan kulit sedikit coklat. " Yeah itu aku. " jawabku singkat. setelah itu dia membawaku keruangan dimana ruangan tersebut seketika menjadi sangat menyilaukan dengan bliz kamera.
Aku duduk dikursi yang sudah disediakan, tak lama namaku dipanggil dipodium untuk memberikan beberapa pidato. setelah semua acara selesai kami kembali kehotel untuk beristirahat.
Rencananya memang aku ingin langsung tidur sampai jam makan malam tiba tapi aku melihat sebuah selebaran yang membuatku penasaran.
Aku melihat selebaran tersebut menampilkan tempat yang sangat indah di brazil sampai mataku tertuju pada sebuah gambar pantai Copacabana lalu aku mengambil tas dan kunci mobil. Aku berjalan menyesuri lobi hotel bisa dibilang sangat mewah dengan warnah merah menawan.
" Nona Jessy mau kemana anda ? " tanya asistenku.
" Aku hanya pergi sebentar dan berhenti memanggilku dengan nona Emery panggil aku seperti biasanya. " balasku padanya.
" Itu saat diluar jam kerja, apa kau akan pergi sendirian? " Emery bertanya dengan nada penasaran dan sedikit menuntut.
" Yeah, lagi pula aku masih punya cukup waktu aku akan pulang tepat jam makan malam ok. " sambil aku tersenyum supaya menyakinkan lalu aku mengecup pipi kiri Emery lalu aku langsung pergi.
Aku mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, beberapa menit perjalanan tidak ada masalah sampai tiba tiba mobil ku mengeluarkan asap yang banyak, aku menghentikan mobilku.
Untungnya disana ada bengkel aku meminta mereka untuk memeriksa. Beberapa menit kemudian montir itu menghampiri diriku dia berkata kerusakan pada mesinnya sangatlah parah dan harus tinggal dibengkel.
Aku mengangguk setuju lalu aku bertanya padanya dimana letak pantai Copacabana, dia bilang aku harus berjalan lurus dan akan tiba disana. Akhirnya aku tiba disana pemandangan pantai kala sore hari membius mataku sangat menyenangkan.
Bersambung
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone