Download App

Chapter 26: Lembaran Baru yang Akan Dimulai

Dering nada panggilan membangun Lyra yang sedsng tertidur. Lyra dengan segera membuka matanya dan meraih ponselnya yang terletak di meja samping tempat tidurnya. Lyra langsung mengangkat telepon itu.

"Halo." Kata Lyra dengan mata tertutup.

"Halo, kita hari ini pergi ke pantai pukul 11.00 siang ya. Bagaimana?" Tanya Steve.

"Hm, apa tidak terlalu panas jika keluar di jam begitu." Jawab Lyra.

"Hm, bagaimana kita pergi ke bazar makanan. Ada bermacam - macam makanan disana. Nanti sekitar jam 02.00 sore, kita pergi ke pantai. Bagaimana? Apa kamu setuju?" Tanya Steve lagi.

"Hm, boleh juga. Jadi jam berapa kamu menjemput aku?" Tanya Lyra.

"Jam 11.00, soal nya bazar makan buka jam 10.00."

"Hm baiklah. Sampai jumpa."

"Sampai jumpa."

Lyra pun mematikan teleponnya, dan meletakkan ponselnya kembsli5 di atas meja. Lyra membuka matanya dan beranjak dari tempat tidurnya menuju ruang makan.

"Kakak sudah bangun?" Tanya Lisa yang sedang makan bersama anak panti lainnya.

"Iya Lisa." Lyra pun duduk di kursi samping Lisa yang memakan sarapannya bersama anak - anak.

...

"Steve, ayo sarapan dulu." Panggil Ibu Steve dari dapur.

"Sebentar Bu." Sahut Steve.

Steve sedari tadi terus membongkar lemari bajunya, mencari baju yang pantas untuk di pakai. Ibu Steve yang kesal dengan anaknya menghampiri Steve yang sedang di kamar.

"Apa yang sedang kamu cari, nak?" Tanya Ibu Steve yang bingung dengan anaknya yang terlihat mencari sesuatu.

"Aku sedang mencari yang pantas untuk berkencan." Jawab Steve yang sedang sibuk memilih pakaian.

"Kamu sudah balikan ya dengan Lyra, hm?" Tanya Ibu Steve dengan mencubit pelan perut anaknya.

"Aw, sakit Bu. Iya sudah balikan." Kata Steve sambil mengelus - elus bekas cubitan tersebut.

"Syukurlah. Kamu pakai pakaian yang nyaman aja, tidak perlu yang formal." Saran Ibu Steve.

"Hm, bagaimana dengan ini?" Tanya Steve sambil mencocokkan pakaian berwarna baju putih, dan celana hitam.

"Cocok, kamu pakai itu saja. Ibu kedapur ya, awas kalau tidak sarapan."

Ibu Steve meninggalkan Steve yang sedang asik memilih pakaian di kamarnya.

"Syukurlah jika mereka berdua berbaikan." Guman Ibu Steve senang.

...

Lyra mempersiapkan dirinya untuk pergi jalan - jalan bersama Steve. Lyra sempat bingung dengan apa yang harus dirinya kenakan. Lyra membuka lemari bajunya dan mulai mencari pakaian yang cocok.

Lyra mengambil baju putih dengan ukuran king size dan memakai celana hotpants berwarna hitam. Lyra pun merias diri dengan make up natural, setelah merapikan rambutnya. Dan membiarkan rambutnya tergerai. Terdengar dari luar jendela bunyi bel rumahnya berbunyi. Lyra langsung berlari keluar kamar dan membuka pintu. Steve terkejut melihat Lyra yang memakai pakaian yang dengan warna sama.

"Warna bajunya sama." Kata Steve.

"Kalau begitu, aku ganti saja."

"Eh tidak usah, tidak apa - apa kok. Dimana Ibu panti?" Tanya Steve sambil tersenyum.

"Di dalam, ayo masuk." Ajak Lyra.

Anak - anak panti asuhan yang pertama kali melihat Steve pun kaget. Steve hanya tersenyum kearah mereka.

"Ah, ini anak - anak panti yang disini." Kata Lyra.

"Iya, mereka lucu."

Steve pun teringat sesuatu, saat di dalam ia ada membeli beberapa snack untuk anak panti. Steve pun berlari keluar dan mengambil snack dari mobilnya. Steve pun masuk kembali ke dalam, dan menenteng kantong besar berisi makanan ringan.

"Ini buat adik - adik semuanya." Kata Steve dengan tersenyum. Anak - anak disana senang, karena diberikan snack oleh Steve.

"Terima kasih kakak." Kata mereka serentak.

"Sama - sama." Jawab Steve tersenyum.

"Ibu, aku pergi keluar main sama Steve, ya." Ijin Lyra.

"Iya, Bu. Saya ijin ajak Lyra keluar main." Kata Steve pamit dengan Ibu Panti.

"Baiklah, hati - hati di jalan ya." Kata Ibu panti memberi ijin.

"Iya." Jawab Lyra dan Steve serentak.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil, dan Steve menghidupkan mobilnya.

"Terima kasih sudah membuat anak - anak di sana senang." Kata Lyra sambil melirik kearah Steve.

"Iya Lyra, kebetulan aku sebelum pergi ke rumah kamu, aku singgah ke supermarket untuk beli makanan ringan." Kata Steve sambil menggenggam tangan Lyra.

"Dan ya, dimana bazar itu? Apa masih jauh?" Tanya Lyra.

"Tidak, dekat pantai. Makanya aku bilang setelah makan, sorenya kita ke pantai."

"Ah baiklah."

...

Akhirnya mereka sampai di bazar makanan, terdapat banyak penjual makan viral di sana. Steve dan Lyra mulai melihat - melihat makan disana.

"Semuanya sangat menggiurkan." Kata Lyra.

"Iya." Steve kemudian menggenggam tangan Lyra. Lyra yang terkejut melihat kearah tangannya yang digenggam.

"Supaya kamu tidak hilang Lyra." Kata Steve sambil menarik Lyra menuju tempat jual es krim.

"Kamu mau rasa apa?" Tanya Lyra.

"Rasa cinta ku padamu." Kata Steve. Lyra mencubit pipi Steve dengan keras.

"Yang serius tahu." Geram Lyra.

Steve hanya tertawa melihat tingkah Lyra yang terlihat imut saat marah.

"Iya - iya." Akhirnya mereka memesan es krim cokelat.

"Bagaimana? Enak tidak?" Tanya Steve.

"Enak." Jawab Lyra dengan cepat. Saking keasikan makan, Lyra tidak sadar ada es krim yang menempel di sudut bibirnya. Steve mendekat wajahnya, dan mencium Lyra sekilas

"Manis sekali." Kata Steve sambil mengedipkan mata nya.

Lyra yang kaget, dan wajah mulai memerah karena perlakuan Steve tadi.

"Ciuman pertama ku." Sesal Lyra yang tampak masih malu.

"Memang nya tidak boleh, kalau aku mencium calon istriku sendiri." Tanya Steve.

Lyra pun tersipu malu, mendengar perkataan Steve. Steve pun tertawa melihat tingkah Lyra.

"Ada - ada saja." Guman Steve.

...

Mereka berdua pun asik makan, hampir semua makanan di bazar tersebut mereka cicipi satu - satu.

"Kenyang sekali." Kata Lyra tersenyum.

"Iya, ayo kita ke pantai." Ajak Steve yang tidak lupa mengandeng tangan Lyra.

"Iya." Lyra pun melangkahkan kaki nya menuju pantai.

"Pantai yang indah." Puji Lyra.

"Seindah dirimu." Kata Steve.

"Kamu sudah pintar gombal ya." Kata Lyra tertawa.

"Memang benar, seindah dirimu. Bagaimana kalau kamu kejar aku, jika kamu dapat kejar aku. Kamu dapat gaji tambahan." Steve pun berlari menuju tepi pantai.

"Eh, enak saja. Itu curang, kenapa kamu lari dulu." Lyra pun mengejar Steve.

"Tangkap aku kalau bisa." Kata Steve sambil menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan.

Lyra tertawa terbahak - bahak melihat tingkah Steve seperti anak kecil. Lyra terus mengejar Steve sampai dapat. Akhirnya, Lyra menangkap Steve.

"Akhirnya ketangkap juga. Apa aku mendapat gaji tambahan?" Tanya Lyra.

"Tentu saja dapat." Kata Steve.

Steve mengajak Lyra untuk duduk di sebuah kursi sambil melihat matahari terbenan.

"Hari yang indah." Kata Lyra. Tanpa sadar Lyra menyandarkan kepalanya di bahu Steve. Steve pun merangkul Lyra dari belakang.

"Ya, hari yang indah. Semoga kisah kita akan berakhir bahagia. Bagaimana? Siap untuk membuka lembaran baru?" Tanya Steve tersenyum pada Lyra.

"Apa yang aku tidak siap, hm? Pasti aku akan siap." Kata Lyra membalas senyuman Steve.


CREATORS' THOUGHTS
LaveniaLie LaveniaLie

"Cinta adalah hal yang terindah dimliki oleh sepasang kekasih. Karena cinta dapat dirasakan namun tidak terlihat."

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C26
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login