Download App

Chapter 7: Chapter 07 : Teroris? Atau mungkin Prampok? Tapi kenapa semuanya jadi begini?

"Selama datang." Sapa seorang kasir, pada saat Souji memasuki Konbini.

Sekarang ini Souji masih dalam perjalanan pulangnya. Dan, meskipun pada awalnya dia berniat untuk sesegera mungkin pulang ke rumah.

Namun, setelah gambaran seorang Primordial Demon tertentu terlintas di dalam benaknya, Souji mau tidak mau memutuskan untuk sedikit memperlambat laju perjalanannya, dan berakhir disini, hanya untuk mengumpulkan beberapa manisan, es krim, puding, dll, yang sekiranya dapat membuatnya untuk tidak perlu berbelanja manisan selama beberapa hari ke depan.

Berjalan mengitari rak, dia berakhir terus mengambil banyak sekali puding dan es krim, hingga stok dari kebanyakan itu habis, dan hal itu tentunya membuat orang-orang disekitarnya mulai memandanginya dengan cara yang aneh.

Belum lagi, dengan fakta dirinya yang menutupi seluruh wajahnya dengan menggunakan tudung miliknya, yang tampaknya membuat wajah miliknya ini benar-benar tidak dapat dilihat oleh orang lain, membuat tatapan aneh dari orang-orang disekitarnya menjadi semakin intens.

Tapi, siapa yang peduli? Lagi pula, Souji ini adalah orang yang sangat sibuk, dan dia benar-benar tidak memiliki waktu untuk berurusan dengan orang-orang ini, ditambah dengan pukulan berat dari sebuah fakta yang dia temukan beberapa waktu yang lalu, membuatnya benar-benar harus memikirkan seluruh masa depannya dengan sangat hati-hati.

Lagi pula, kalau dia memang benar-benar ingin menjalani hidup yang damai di Dunia ini. Maka, dia benar-benar harus siap dengan segala macam masalah, yang mungkin saja akan menimpanya dimasa depan nanti.

Terlebih lagi, tampaknya bukan hanya dia saja yang menjadi seorang Transmigrator(?) di Dunia ini.

Kenapa dia bilang begitu?

Itu karena, dari ingatan yang di dapat olehnya mengenai kehidupan dari pemilik sebelumnya dari tubuhnya ini, dia hanya dapat menyimpulkan; Kalau selain terdapat makhluk mengerikan, seperti; Alayashiki, Gaia, ORT, Crimson Moon, dll, dimana selain hal-hal itu, terdapat beberapa makhluk menjijikkan lain, yang kami kenal sebagai REINKARNATOR dan TRANSMIGRATOR.

Untuk memperburuk hal ini, tampaknya kebanyakan dari mereka memiliki semacam sistem mereka tersendiri, atau jika tidak memiliknya, setidaknya mereka pasti memiliki suatu kemampuan khusus, yang mungkin saja ada yang sangat OP(Contoh mudahnya adalah; Rinnegan), dan hal itu pastinya menambah beban pikiran yang dimiliki oleh Souji.

Ditambah lagi, dengan fakta kalau wajah miliknya ini yang sangat mirip dengan MC tertentu dari Anime tertentu, yang baru beberapa saat yang lalu disadari olehnya, menambah hal buruk itu ke tingkat yang lebih menyebalkan lagi.

Kenapa?

Itu karena, dengan wajah seorang MC dari suatu anime tertentu ini, tentu saja tidak mungkin tidak akan ada seseorang yang tidak mengenalinya, terutama orang-orang yang bisa dikatakan sebagai otaku akut, membuat jawaban dari permasalahan ini sangat mudah untuk dipikirkan.

Mengabaikan semua hal itu, Souji yang sedang menaruh beberapa es krim lagi di dalam keranjang perbelanjaannya itu, dia tiba-tiba saja menghentikan gerakan tangannya, saat mata miliknya mulai melirik ke bagian kasir dengan sedikit menyipit.

Disana, Souji dapat melihat ada beberapa teroris(?) atau mungkin perampok(?) entahlah terserah saja, yang sedang melancarkan aksinya.

Terus, apa yang dilakukan oleh Souji? Apakah dia akan pergi ke sana seperti tipe MC shounen tertentu? Atau bertindak ala MC dari beberapa fanfiction yang dulu dia baca? Tentu saja, bukan keduanya.

Dimana, hal yang dia lakukan ini adalah, mengabaikan semua hal itu, dan lanjut mengambil manisan yang ingin dia beli dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan, sambil mencoba sebaik mungkin untuk membuat hawa kehadiran miliknya menjadi semakin kecil, hingga membuat orang-orang disekitarnya melupakan keberadaannya.

Ngomong-ngomong, pemilik sebelumnya dari tubuh Souji ini sebenarnya memiliki satu bakat lain, selain bakat yang dia miliki dibidang ilmu pedang.

Dan, bakat lainnya ini itu adalah ... membuat semua orang melupakan hawa keberadaannya.

...

...

...

Tidak, dia sedang tidak bercanda saat ini.

Lagi pula, ini benar-benar sangat efektif, sampai-sampai pernah ada disuatu waktu dimasa lalu, dimana pemilik sebelumnya dari tubuhnya ini benar-benar diabaikan oleh gurunya, bahkan ketika dia sedang berdiri di depannya, dan gurunya ini sedang menerangkan pelajaran.

Jujur saja, saat mengingat hal itu, mau tidak mau senyum kecut segera tumbuh di wajah Souji, karena dia benar-benar tidak bisa menahan hal itu, setelah mengetahui sifat buruk dari pemilik sebelumnya dari tubuhnya ini, saat orang itu sedang bosan.

Memutuskan untuk berhenti disana, Souji kemudian mulai berjalan menuju kasir, dimana dia ini benar-benar melupakan tentang prampokan yang sedang terjadi, dan berjalan dengan begitu santainya, sambil mengabaikan tatapan tercengan dari sekitarnya.

Setelah sampai di depan kasir, Souji segera menaruh barang belanjaannya. Akan tetapi, hal itu segera dihalangi oleh seseorang, pria paruh baya dengan wajah yang cukup garang, dan pria ini benar-benar membuatnya mengingat penjahat minor tertentu dari anime tertentu, yang tidak terlalu ia sukai.

"Bisa kamu minggir pak tua? Aku sedang ingin membayar belanjaanku." Souji mengatakan hal itu dengan nada acuh tak acuh, sambil benar-benar mengabaikan sebuah senjata api yang sedang dipegang oleh pria paruh baya yang saat ini sedang berdiri di depannya itu.

Pria itu segera memiliki beberapa urat yang bermunculan di dahi miliknya, ketika ia melihat kalau pemuda yang ada di depannya ini tidak takut sama sekali dengannya, dan orang ini benar-benar tampak seperti sedang meremehkannya.

Namun, hal itu tidak berlangsung lama, sebelum sebuah seringai kecil tumbuh diwajahnya yang menyebalkan itu, saat ia menyodorkan laras dari senapan miliknya kearah Souji, sambil berkata. "Hoh~ Kamu tampaknya tidak tahu sama sekali dimana tempatmu berada ya, anak muda? Aku akui keberanian mu itu. Akan tetapi, a–"

"Ya, ya, ya. Aku tahu, aku tahu, aku tahu. Bisakah kamu berhenti dengan garis klise itu? Itu benar-benar membuatku merinding dan membuatku menjadi lebih bad mood tahu? Jika kamu ingin mengatakan sesuatu, maka katakanlah dengan lebih cepat, karena aku tidak ingin es krim-es krim milik ku ini mencair karena mu." Souji benar-benar memotong perkataan dari pria yang ada di depannya itu, dengan sangat acuh tak acuh, sambil kembali melakukan apa yang ingin ia lakukan sebelumnya.

Namun, hal itu tentu saja menyulut amarah yang dimiliki oleh pria, yang tampaknya adalah pimpinan dari orang-orang yang membawa senjata ini, dimana hal yang selanjutnya dilakukan oleh pria itu, adalah menarik pelatuk dari senapannya itu, pada saat laras dari senapannya berada tepat di dekat kepala dari Souji.

""Awas!!"" Suara dari dua orang gadis, yang entah kenapa terdengar sangat familiar untuk Souji, terdengar menggema disana, beberapa saat sebelum pria paruh baya itu menarik pelatuk dari senapan miliknya itu.

Namun sayangnya, tidak ada satupun peluru yang keluar darinya.

Yang dimana, hal itu berhasil membuat semua orang terdiam, sampai-sampai polisi yang tampaknya sudah berkumpul di luar konbini ini pun, ikut terdiam juga, dengan satu-satunya orang yang memiliki wajah memerah, akibat marah bercampur malu, adalah pria paruh baya yang sebelumnya mengarahkan laras dari senapannya itu kearah Souji.

Souji tentu saja tidak peduli sama sekali dengan semua hal itu, dan dia hanya terus melanjutkan menaruh barang-barang belanjaannya saja di kasir, sebelum dia berbalik kearah pria paruh baya yang tampak mulai membongkar tempat peluru dari senapan miliknya, hanya untuk melihat kalau semua pelurunya itu sudah menghilang.

Melihat hal itu, tanpa disadari olehnya sama sekali, Souji segera memiliki senyum kecil yang tumbuh diwajahnya, yang tentu saja hal itu membuat senyum kecilnya itu adalah satu-satunya hal yang terlihat dari seluruh bagian wajahnya.

"Apakah kamu sedang mencari ini?" Souji bertanya dengan nada acuh tak acuh seperti biasanya, saat dirinya mulai mengangkat tangan kanannya, dan ketika telapak tangan kanannya itu terbuka, butiran peluru berjatuhan ke lantai.

Semua orang yang melihat hal itu langsung terdiam, dan tidak ada yang berani berbicara, karena hal ini benar-benar sangat mengejutkan mereka.

Lagi pula, tidak ada satupun dari mereka yang melihat pemuda ini melakukan sesuatu, kecuali berjalan menuju kasir dengan barang belanjaan miliknya yang ada di kedua tangannya.

Jadi, ketika melihat seluru peluru dari senapan milik pria paruh baya itu berada di tengan pemuda ini, tentu saja hal itu pastinya membawa kejutan besar bagi semua orang yang ada disini.

Ngomong-ngomong, hal yang dilakukan oleh Souji untuk mengambil seluruh peluru yang ada di senapan milik pria paruh baya yang ada di depannya itu adalah, dengan meningkatkan kecepatan dan ketangkasan yang dimiliki oleh tubuhnya menggunakan Primordial Rune yang ada di dalam ingatan yang baru beberapa waktu yang lalu ia dapatkan.

Dimana, hal itu ditambah dengan aliran energi Qi miliknya yang dia gunakan untuk mempercepat pergerakan miliknya, dan juga ditambah dengan fakta bahwa pemilik sebelumnya dari tubuh Souji ini adalah orang yang sangat tangkas, membuat semua hal itu dapat terjadi tanpa disadari oleh siapapun.

Belum lagi, mengingat fakta bahwa dia juga memiliki bakat alami untuk dilupakan oleh orang-orang disekitarnya, membuat semua orang yang ada ditempat itu benar-benar tidak menyadari saat Souji mengambil seluruh peluru dari senapa milik pria paruh baya itu.

"Ba-ba-bagaimana kamu melakukan hal itu!?" Pria paruh baya itu menyuarakan kebingungan yang dimiliki oleh semua orang, saat ia tanpa sadar menjatuhkan senapan miliknya, dan mundur beberapa langkah ke belakang.

Souji tidak membalasnya, dan dia hanya memberikan senyum kecil saja kepada pria di depannya itu, yang hanya dapat pria itu gambarkan sebagai senyum dari seorang iblis, sambil terus berjalan mendekatinya.

Pria itu tentu saja secara refleks mundur terus menerus, setiap kali Souji melangkah maju, karena setelah melihat peluru yang ada di tangan Souji, entah kenapa hal itu benar-benar membuat nyali miliknya yang sebelumnya itu berubah menjadi ciut.

Souji yang tampaknya masih mengabaikan semua tatapan yang diterima olehnya ini pun, dia mulai berjalan dan berhenti tepat di dekat senapan yang dimiliki oleh pria itu, dimana ia kemudian dengan cepat mengambilnya, dan menaruh tiga buah peluru di dalam senapan tersebut, sebelum mengarahkannya kearah pria paruh baya, yang sekarang ini sudah jatuh tersungkur, akibat tesandung kaki salah satu pelanggan yang tampak sedang berjongkok.

"Jadi, pak tua ... apakah kamu ingin memberitahuku ... apa yang akan terjadi ... setelah aku melakukan hal ini?" Souji mengatakan hal itu dengan nada yang masih acuh tak acuh seperti biasanya, saat dirinya mulai bermain-main dengan pelatuk dari senapan yang sedang ia pegang.

Namun, sebelum siapapun bahkan sempat membalasnya, tanpa disengaja oleh dirinya sendiri, tangan Souji tergelincir, yang menyebabkan dirinya tanpa sadar menarik pelatuk dari senapan yang sedang ia pegang, dan sialnya lagi, laras dari senapannya itu mengarah tepat ke bagian paling penting dari pria paruh baya yang mulai memandangi Souji dengan ketakutan yang terlihat jelas dibalik matanya.

"Arghh!!!"

Teriakan penuh kesakitan terdengar menggema ditempat itu, pada saat peluru yang keluar dari senapan yang dipegang oleh Souji berbenturan dengan naga sakti, tidak, mungkin sakit akan lebih tepat, yang tentu saja hal itu akan tampak sangat menyakitkan bagi orang luar, terutama laki-laki.

Namun anehnya, tidak ada satupun darah yang keluar dari tempat dimana naga sakit milik pria paruh baya itu berada, dan pria itu hanya mulai memeganginya saja dengan penuh kesakitan, sambil terus berguling-guling di lantai, dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.

"Sial, aku tidak pernah menyangka, kalau peluru karet itu akan kena tepat di tempat itu." Souji tanpa sadar menggumamkan hal itu dengan nada yang terdengar takjub bercampur geli, saat dirinya mulai berbalik dan berjalan menuju kasir, tanpa peduli sama sekali dengan hal yang baru saja ia lakukan.

Tentu saja, kawan-kawan dari pria paruh baya yang sedang berguling dengan penuh kesakitan itupun, pada awalnya mereka ingin membalas apa yang sudah dialami oleh BOSS mereka ini.

Namun sayang bagi mereka semua, sebelum mereka bahkan dapat bergerak sedikit pun, tiba-tiba saja mereka semua sudah jatuh tersungkur ke tanah dengan penuh kesakitan, akibat Souji yang baru saja selesai meninju seluruh orang-orang itu.

Lagi pula, untuk apa Souji membiarkan hal ini berlanjut lebih jauh? Ditambah lagi, tampaknya jika dia tidak sesegera mungkin kabur dari tempat ini, ada kemungkinan besar kalau hal ini akan membuatnya menjadi sangat mencolok, dan hal itu adalah hal terakhir yang dia inginkan saat ini.

Sesampainya di depan kasir, Souji segera mendesak sang kasir wanita ANEH untuk segera menyelesaikan pembayarannya itu, dimana setelahnya, dia langsung lenyap begitu saja, yang tentu saja hal itu menambahkan keterkejutan yang dimiliki oleh semua orang yang berada disana, kecuali dua orang tertentu, yang sebelumnya berteriak kearah Souji.

.....

....

...

Souji yang sekarang ini sudah berada di gang yang cukup sepi, setelah berjalan pergi, sambil terus mempertahankan mode penyembunyian kehadiran alami miliknya itupun, dia segera berjongkok dan bersandar di tembok terdekat.

"Sial, apa yang barusan aku lakukan? Apakah aku begitu ketularan sifat asli dari pemilik tubuh ini, hingga aku melakukan hal yang sebelumnya itu?" Dia mengatakan hal itu dengan nada yang dipenuhi oleh ketidakpercayaan murni, saat dirinya tanpa sadar mulai membuka salah satu es krim yang dibeli olehnya dan langsung memakannya.

'Lagi pula, apa-apaan itu? Aku bersumpah, saat aku mengambil peluru senapan dari pria tua itu, aku tidak tahu menahu mengenai hal itu, dan entah kenapa tubuhku bergerak dengan sendirinya, seakan-akan memiliki pemikirannya sendiri.'

Saat memikirkan hal itu kembali, tanpa sadar Souji langsung mendecak lidahnya dengan penuh frustasi. 'Menyebalkan sekali ... kalau ini memang benar-benar seperti yang sedang aku pikirkan saat ini. Maka, hal in–;

Namun, pemikiran milik Souji segera terputus, ketika suara dari seorang gadis menggema di tempat itu.

"Ketemu-gozaru!"

Setelah ia mendengar hal itu, tubuh Souji segera menegang, dan dia dengan tergesa-gesa mulai mengalihkan pandangannya kearah darimana suara itu berasal.

Dimana, pada saat dia melihat ke tempat dari mana suara itu berasal, Souji langsung disambut oleh pemandangan dua orang gadis muda, yang dimana masing-masing dari mereka ini tentu saja Souji kenali.

Namun, bukannya kenalan lama dari pemilik sebelumnya dari tubuhnya ini, tetapi kenal dari kehidupan masa lalunya.

Singkatnya itu; kedua gadis muda ini itu adalah karakter dari suatu Anime, manga, dan Light Novel tertentu, yang memiliki tujuh karakter utama(?), dan genre dari cerita ini itu adalah Isekai.

Yang pertama; orang yang berteriak sebelumnya itu adalah seorang gadis cantik berkulit pucat dengan rambut hitam sepanjang paha yang diikat ekor kuda dengan menggunakan pita ungu dengan poni menggantung di dahinya, mata hijau cerah, hidung "punk" terbalik dan dia memiliki tubuh atletis, dimana dia juga mengenakan yukata ungu muda dengan Hakama yang memiliki warna lebih gelap.

Sedangkan orang yang berdiri disebelahnya itu adalah seorang wanita muda montok dengan rambut pirang sepinggang di mana ada rentang, mata ungu dan fitur sempit. Juga, dia tampak memakai mantel putih dan kaus hitam, dimana hal itu benar-benar membuatnya tampak seperti seorang dokter.

Namun, meski kedua gadis ini dapat membuat kebanyakan pria terpesona. Akan tetapi, tampaknya hal itu tidak berpengaruh sedikit pun untuk Souji.

Ini bukan karena dia memiliki kelainan aneh, ataupun hal-hal yang sejalan dengan hal itu. Hanya saja, kedua gadis ini benar-benar kata lain untuk masalah, dalam kamus bertahan hidup yang baru Souji buat kemarin.

Lagi pula... 'Ke-ke-kenapa ... kenapa ... kenapa Ichijo Aoi dan Kanzaki Keine ada disini!? Apa yang sedang terjadi!?'

Dengan begitu, salah satu dari dua masalah yang akan segera menghampiri Souji telah muncul. Dan, setelah kemunculan dari masalah ini, apakah dia bisa bertahan di Dunia ini? Atau lebih memilih untuk bunuh diri? Tentu saja, jawaban untuk hal itu hanya bisa dijawab oleh berjalannya waktu saja.

✽✽✽✽✽✽✽✽✽✽

Promosi Tak Tahu Malu:

Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!

Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!

Catatan Penulis:

Yeyy!! Update kembali!!

Alur ceritanya sudah benar-benar jauh berbeda sekali dibandingkan dengan versi yang sebelumnya, dan bisa dipastikan, kalau drama-drama yang MUNGKIN saja akan datang akan menjadi semakin rumit, dimana author berharap, kalau author bisa sukses untuk menulis hal tersebut.

Juga, kalau kalian punya ide mengenai Servant-servant OC, boleh apa aja; dari karakter cerita fiksi lain, mitologi nyata yang masih belum ada di nasuverse, ataupun murni ciptakan kalian, author harap kalian bisa mengirimnya langsung ke Instagram author yang ada diatas. Karena, author benar-benar sedang membutuhkan hal itu, untuk Holy Grail War(yang ini bukan Fifth Fuyuki Holy Grail War) dimasa depan nanti.

Yahh, itu aja sih yang author ingin sampaikan kepada kalian semua, kalau begitu, sampai jumpa lagi!

Adios!!


CREATORS' THOUGHTS
Panagakos_Void Panagakos_Void

Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.

Suka itu? Tambahkan ke perpustakaan!

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C7
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login