Download App
100% RENJANA

Chapter 2: Part 1

Jam dinding di ruangan berukuran 7 x 8 meter itu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB. Tak terasa Ara sudah duduk di depan komputernya selama 5 jam. Matanya panas, leher dan seluruh badannya sudah berontak ingin istirahat. Perutnya juga meronta-ronta minta diisi.

"Rin, jajan yok. Laper nih gue, es teh Bang Sapri udah melambai-lambai tuh." ajak Ara kepada temannya, Karina.

Karina adalah salah satu teman dekat Ara di tempat kerjanya. Mereka mulai kenal sejak keduanya menjadi peserta magang di perusahaan penerbitan tersebut. Layaknya pena dengan tinta, mereka tidak dapat dipisahkan. Jika ada Ara maka disitu pula pasti ada Karina.

"Kuy, bentar gue rapiin ini dulu." balas Karina sembari merapikan beberapa kertas yang berserakan di mejanya.

"Gue tunggu lobby yaa!"

"Okee."

Ara bergegas keluar dari ruang kerjanya menuju lobby. Ia memang tipikal orang yang susah menahan rasa lapar. Jadi jangan biarkan ia kelaparan kalau kalian tidak mau mood kalian ikut rusak gara-gara Ara.

Sesampainya di kantin.

"Bang Sapri, es teh dua sama bakso dua porsi ya!" teriak Ara dengan suara yang sangat nyaring hingga semua pasang mata melihat ke arahnya.

"Siap neng!" jawab Bang Sapri tak kalah nyaring.

Sementara itu ada Karina yang merasa sangat malu dengan kelakuan temannya. Mengapa ada spesies seperti Ara yang masuk ke dalam list teman dekatnya. Stok kesabaran dan muka tembok harus selalu full karena tingkah Ara yang aneh sering tiba-tiba muncul.

Dua insan itu duduk di sebuah bangku dekat dengan jendela di pojok kantin. Es teh dan bakso pun sudah tersaji dan siap disantap.

"Btw gimana project lo, Ra? Aman kan?" tanya Karina sembari mencampur baksonya dengan 3 sendok sambal.

"Huft, itu yang lagi gue pikirin Rin. Mandeg nih gue gak ada ide. Lo ada ide nggak? Atau saran gitu biar gue bisa lanjut." jawab Ara setelah berhasil menelan baksonya.

"Hmm menurut gue ya, lo harus bangun suasana yang mendukung buat cerita itu."

"Hah? Maksudnya?"

"Duh susah ngomong sama orang begini."

"Udah tau gue bego, ngomong yang jelas napa dah jangan berbelit-belit." kata Ara sebal karena temannya itu menyinggung kapasitas otaknya yang memang kurang ini.

"Gini, kayanya lo harus cari objek yang bisa bikin ide lo ngalir," jelas Karina.

"Contohnya?"

"Ya cari apa kek, objek apa gitu yang gokil atau pacar juga boleh biar bisa praktekin sekalian."

SESAAATTT!!!

"Huhh ide lo mah selalu sesat, Rin. Ogah gue, lagian gue gak kepikiran soal pacaran." ucap Ara.

"Yaa, lo harus cari another choices. Lagian gue heran, lo gak suka laki apa gimana sih,"

"Heh sembarangan lo yaa! Masih normal nih gue, masih nungguin ayang beb Yang Yang lamar gue hehe."

(Kalian ada yang tahu Yang Yang nggak sih? Aktor Chinese itu loh)

Ucapan Ara berhasil melayangkan remasan tisu dari Karina. Jangan heran dengan tingkah Ara yang sudah teracuni drama china sampai hidupnya pun banyak drama. Saking fanatiknya, satu malam ia bisa menyelesaikan satu judul drama atau paling lama 3 hari. Padahal drama china dikenal dengan drama yang jumlah episodenya naujubilah. Entah selama itu dia melakukan aktivitas yang lain atau tidak. Intinya, tingkat bucinnya dengan drama sudah sangat kronis.

"Kalau halu jangan ketinggian lo, sampe kiamat juga ga bakalan si Yang Yang lamar lo. Emang dia tau kalau di dunia ini ada makhluk hidup yang namanya Kiara Maharani."

"Sirik amat, awas aja kalau sampe nyata. Gak bakalan gue undang lo ke nikahan gue."

"Serah lo dah, asal lo seneng aja." jawab Karina.

Benar kan? Tingkat halunya sudah tidak bisa ditolong. Penampilannya yang feminim dan elegan serta terlihat cerdas dan realistis hanya cover semata, jangan mudah tertipu.

~~~

Bohong jika Ara tidak memikirkan perkataan Karina saat di kantin tadi. Sesampainya di rumah pun ia masih bimbang mengenai masalah itu. Setelah dipikir-pikir mungkin memang saran Karina kali ini harus dicoba, entah bagaimana hasilnya nanti. Project kali ini harus selesai dan tidak boleh mangkrak seperti project sebelumnya. Ada janji yang harus ia tepati pada seseorang yang amat ia cintai.

"Oke Ara, perjuangan lo akan dimulai esok hari. Jadi, malam ini harus tidur cepet gak boleh haluin abang tampan lo dulu." ujar Ara pada dirinya sendiri.


CREATORS' THOUGHTS
Attinfka_ Attinfka_

Like it ? Add to library!

For you guys who have some idea about my story, comment it and let me know.

Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login