Download App

Chapter 27: Pertarungan mempertaruhkan kebanggaan

Ketika Hana Irena dan kelompok anak-anak tiba di sekolah, hukuman telah diputuskan.

"Kalian akan diskors selama dua minggu. Gunakan waktu itu untuk merenungkan tindakan kalian. Satu lagi kesalahan, maka kalian akan dikeluarkan dari sekolah"

Hana Irena mengambil keputusan itu begitu saja tanpa persetujuan dari kepala sekolah. Tanpa melalui prosedur yang benar, seharusnya hukuman ini tidak berlaku. Namun Hana Irena memiliki kuasa yang diberikan oleh kepala sekolah untuk secara penuh menangani anak-anak bermasalah.

Leon, Anna, Evan, Elyon, dan Hova hanya bisa menunduk dalam diam. Tidak ada satupun dari mereka yang berani menentang keputusan Hana Irena.

"Permisi sebentar, saya keberatan dengan keputusan itu"

Semua orang menatap asal suara itu. Arines sedang berdiri di pintu dengan wajah tenang.

Hana Irena menatap tajam, "Ini adalah keputusan mutlak dariku. Keberatan tidak diizinkan. Kau bisa pergi"

Arines menjawab dengan tegas, "Saya tidak akan pergi sebelum Guru Hana mencabut keputusan itu"

Ekspresi Hana Irena tetap tidak berubah, "Baiklah kalau begitu, kau akan ikut menerima hukuman bersama mereka"

Hana Irena memberikan kesan bahwa dia memberikan keputusan seenaknya tanpa mempertimbangkan banyak hal. Tentu saja Leon tidak bisa menahan diri untuk protes.

"Tunggu sebentar. Arines tidak ada hubungannya dengan ini, mengapa anda melibatkannya?"

Hana Irena menjawab dengan suara dingin, "Keputusanku adalah mutlak. Pertanyaan dan protes tidak diperkenankan. Jika kau tidak terima, mari pergi keluar dan bertarung"

Hana memprovokasi Leon. Dia tahu bahwa Leon tidak akan bisa menang melawannya meskipun menggunakan kekuatan iblis atau roh sekalipun. Pada saat yang sama, Leon juga mengetahui hal itu.

Leon berkata dengan penuh tekad, "Saya terima"

Hana Irena tersenyum tipis, tidak ada orang yang menyadari bahwa dia sedang tersenyum.

"Baiklah, Leon. Kau akan bertarung di luar, tapi lawanmu bukan aku. Melainkan Arines"

Ketenangan Arines hancur, "Mengapa saya?"

Hana Irena menatap Arines, "Aku mengabulkan permintaanmu untuk menghapus hukuman mereka, dan hanya menghukum dirimu sebagai gantinya. Namun dengan syarat bahwa kamu harus menang melawan Leon"

Hana Irena beralih ke Leon, "Leon, jika kau menang, aku akan mempertimbangkan untuk menghapus hukuman Arines dan yang lainnya, namun hanya kau yang akan menerima hukumnya"

Leon tersentak karena kebingungan. Perjanjian ini sama saja dengan mengorbankan orang lain agar tidak terkena hukuman.

Hova diam-diam membatin, 'Hahahaha, itulah akibatnya menentang keputusan. Untunglah aku bisa selamat berkat kebodohan keduanya'

Hana Irena menatap tajam pada Hova. Hova langsung berkeringat dingin.

"Sebagai tambahan. Jika pertarungan ini berakhir seri maka hanya Hova yang akan menerima hukuman"

Hova ingin marah, namun dia tidak berani berteriak di hadapan Hana Irena.

'Apakah dia memiliki kemampuan membaca pikiran?! Itu terasa menakutkan'

Leon dan Arines pergi ke lapangan berdiameter lima puluh meter. Keduanya mengambil jarak sepuluh meter.

Hana Irena berdiri di pusat lapangan sebagai wasit.

"Biar aku ingatkan. Pemenang akan diputuskan jika lawan tidak mampu lagi bertarung atau menyerahkan kemenangan. Namun kalian tidak diperbolehkan untuk menyerah di tengah pertandingan"

Leon dan Arines mengangguk, sementara itu Hova menonton dari tepi lapangan dengan khawatir jika pertarungan berakhir seri.

Ketika Hana Irena mengangkat tanda pertarungan dimulai, Leon dan Arines hanya berdiri dalam diam. Keduanya bersikap tenang dan sunyi.

Anak-anak lain menonton dari tepi lapangan, namun mereka juga tidak mengerti apa yang terjadi.

Anna bertanya pada kakaknya, "Kakak, apa yang sedang mereka lakukan? Bukankah orang menyerang lebih cepat memiliki keuntungan?"

Elyon menjawab dengan wajah tenang, "Ya, biasanya seperti itu jika yang bertarung adalah Class War. Namun mereka berdua adalah Class Avatar yang memiliki pertumbuhan tidak normal, tentu saja mereka harus waspada"

Setelah Elyon menyelesaikan kalimatnya, Leon mengambil inisiatif untuk menyerang pertama.

Leon berlari menuju Arines, namun Arines tidak terlihat hendak mengambil tindakan. Arines menggerakkan jarinya secara ringan di udara seolah sedang menggambar sesuatu.

"Yellow Magic, Light Barrier"

Leon hanya menggunakan sihir penguatan dan percepatan dasar, tapi ketika dia hendak memukul Arines, tinjunya ditahan oleh suatu lapisan cahaya tipis.

Leon mengambil langkah mundur karena waspada, namun Arines sudah menduga hal itu.

"Yellow Magic, Solar Trap"

Sebuah lingkaran sihir bersinar di tempat Leon melangkah. Leon langsung diselimuti oleh cahaya yang sangat menyilaukan.

Leon berusaha menutup matanya, namun cahaya itu terlalu terang hingga masih bisa mempengaruhi penglihatan miliknya.

Arines telah merencanakan ini. Untuk beberapa saat, Leon akan dibutakan oleh cahaya, itu adalah kesempatan baginya untuk menyerang.

Leon masih menutup mata karena mencoba beradaptasi, namun Arines telah menutup jarak dengan cepat.

Leon berteriak, "Shira Yuki!"

Shira Yuki muncul tiba-tiba dan berusaha menghalangi Arines. Arines menggunakan Light Barrier sambil bergerak, namun Shira Yuki berhasil menembusnya begitu mudah.

Shira Yuki sedang dalam mode spiritual, jadi dia tidak dapat disentuh secara fisik. Menyadari hal itu, Arines langsung mundur menjauh dari Shira Yuki.

"Ular itu cukup agresif, dia mampu menembus pertahanan fisik. Kebanyakan Avatar memang memiliki sifat ini, tapi sangat jarang yang memandang hal ini sebagai kelebihan. Sungguh menarik"

Waktu yang diberikan Shira Yuki sudah cukup untuk membuat Leon tersadar kembali. Leon mulai memahami kecerdikan Arines.

Keduanya sama-sama kuat dan cerdik, tidak ada yang tahu siapa yang akan menang. Namun baik Leon maupun Arines masih belum menunjukkan kekuatan penuh mereka.

Leon mengambil inisiatif lagi.

"White Serpent. First True Crest… Snake Wave"

Ini adalah mantra Crest pertama Leon yang telah melalui perubahan menjadi True Crest. Level Leon telah mencapai level sepuluh setelah bergabung dengan tongkat sihir, hanya saja ini adalah pertama kalinya dia menggunakan mantra ini.

Sebuah ombak putih setinggi tiga meter menggulung menuju Arines. Itu bukanlah air, melainkan sejumlah besar ular putih yang berkumpul bersama. Jumlahnya lebih banyak dari mantra [Snake Call], terlebih lagi semua ular putih ini setidaknya memiliki panjang masing-masing setengah meter.

Sangat menakutkan jika semua ular itu nyata, tapi ini adalah ilusi spiritual yang bisa berubah menjadi kenyataan.

Arines tidak tinggal diam.

"World Tree, First True Crest…"

Ombak penuh ular semakin mendekat hingga hanya tinggal satu meter dari Arines.

Tiba-tiba mata Arines bersinar cerah dan berubah menjadi keemasan.

"Tyrant Queen Domain"

"Hapus"

Hanya dengan satu kata sederhana, semua ular yang dipanggil oleh Shira Yuki menghilang dalam sekejap. Mereka berubah kembali menjadi partikel mana di udara.

Saat itu, Leon dapat melihat dengan jelas… sebuah Crest berwarna emas dan Avatar pohon emas raksasa setinggi sepuluh meter. Arines dihujani oleh cahaya emas yang gemilang, membuatnya tampak lebih cantik dan bersinar.

Leon sempat terkagum, tapi dia segera sadar ketika sebuah akar pohon telah melilit kakinya.

"Ugh—"

Leon langsung digantung terbalik oleh Arines. Arines bergerak mendekat.

"Leon menyerahlah, kamu tidak perlu menerima hukuman yang tidak sepantasnya"

Hati Leon menjadi sedikit lembut, dia menjawab dengan suara yang halus, "Arines, jika aku saja tidak pantas menerima hukuman, maka kamu jauh lebih tidak pantas menerima hukuman itu. Kamu bahkan tidak terlibat secara langsung"

Keduanya masih berdebat secara halus.

Sesuatu yang tidak mereka sadari adalah semua hal ini merupakan rencana Hana Irena untuk menguji muridnya.

Dia tahu insting permusuhan yang kuat antara Hova dan Evan, karena itu dia menyuruh Hova pergi ke suatu tempat yang secara kebetulan, Evan sedang berada di sana.

Selain itu, Hana Irena ingin mendapatkan data lebih lanjut tentang Arines dan Leon. Keduanya abnormal karena selalu melebihi data yang tercatat tentang mereka.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C27
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login