Download App

Chapter 32: 32. Say you need me and scream my name!

Tidak ada yang tahu, sudah berapa lama kami saling menyentuh,

Tak pernah ku ingat tangan ku dan tangannya tidak bekerja,

Sama seperti aku yang lapar ku lihat juga dia lapar akan belaianku. Terkadang lidah kami saling membelit, menghisapnya, dan menjilat. Ben melancarkan serangan yang lebih buas tidak puas hanya dengan menjilat tapi menghisap ia memberi tanda kiss mark yang tidak beraturan,

Saat May mendominasi permainan, ia duduk di atas pinggang pria itu lalu memandikannya mulai dari pinggang sampai keleher dengan salivanya.

Tak pernah ku bayangkan kami bisa seliar ini. Semua bagian tubuh tidak ada yang terlewati hingga desahan demi desahan keluar lirih dari bibir kami berdua.

Saat aku pada posisi mendominasi tubuhnya, aku tidak meluputkan tempat istimewa yang selalu kurindukan, ku gerakkan tarian jari maju mundur untuk memuaskannya, ku dengar dia mengerang memanggil namaku.

Aku tersenyum bahagia dia ingat dengan siapa dia bergumul saat ini, Oh Bennnnn, sambil berbisik dan menahan getaran tubuhnya ku lihat wajahnya memerah sambil menumpukan badannya di kedua siku tangannya.

Kami saling beradu pandang ku lihat mulutnya terbuka, bibir bawahnya sesekali digigitnya, lidahnya digerakkannya untuk membelai bibirnya sendiri.

Ini pemandangan yang terindah bagiku, sesekali ku hentikan jilatandan jari, ku siksa dia dengan pengabaikanku, lalu terdengar rengekan dari bibirnya, ahhhh, come on love.

Aku pun semakin bahagia ternyata panggilan istimewa kami masih dikenangnya, saat tubuhnya menuntut untuk dipuaskan

ku tanyakan kepadanya

"apa yang diinginkannya?,

sambil mempercepat ritme tarian jariku

"siapa yang kamu inginkan untuk memuaskanmu?

kutanyakan berulang - ulang hingga meresap dalam jiwanya. Dengan terbata - bata dia menjawab " Yes, sentuh aku di situ love, membujuk dengan tidak henti - henti.

Yess", egoku terpuaskan ritme jari maju mundur semakin ku percepat " May, siapa yang kamu ingin kan untuk memuaskanmu?" saat sudah mendekati pelepasannya ku rayu dia untuk menyebutkan namaku, ritme maju - mundurku sangat menyiksanya, saat terakhir "wanita itu menjeritkan nama seseorang dengan jeritan yang merdu, Beeeennn, yesss",

Argggghhhhhhh, tubuhnya bergetar menikmati pelepasannya secara sempurna, ku manjakan dia seutuhnya.

Aku tahu, tubuhku ku juga butuh pelepasan tapi tidak ada yang lebih utama bagi ku selain kebahagiaan wanita ini, ku peluk tubuhnya, ku usap punggungnya, ku ciumi bibirnya yang menjadi candu untukku.

Hingga dia tertidur,

Sepanjang malam ku pandangi wajahnya. Takkan ku lepaskan lagi, tekat ku. Sepanjang malam aku tersiksa dengan tubuhnya yang telanjang menempel di tubuhku.

Sesekali kakinya naik di pahaku lalu menyentuhku. Sudah berapa kali hasrat tubuhku ingin penuntasan sehingga pelan - pelan ku lepaskan tindihan kakinya supaya aku masuk ke kamar mandi lalu merendam tubuhku dengan air dingin.

Heheheh,

Tetapi aku menikmati keberadaannya di tempat tidurku, Love aku merindukanmu bisikku.

Saat pagi hari sekitar pukul lima pagi.

entah keberapa kali aku merendam tubuhku dalam air yang dingin gejolak ini sudah tidak tertahan lagi.

Bibirnya ku cium dengan hasrat membara saat dia terbangun dengan sempurna ku lihat dia tersenyum lalu berkata nikmatilah, sekarang bagianku katanya.

Ku lihat dia dengan tubuh polosnya menaiki pinggangku lalu mencumbu, mengulum dengan tiada henti. Sengatan - sengatan listrik di berbagai titik tubuhku mengangkat sensasi terbang hingga ke awang - awang, gigitan demi gigitan, hisapan demi hisapan tiada terlambat menyentuh titik - titik istimewaku.

Aku mengangkat wajah menonton apa yang akan dikerjakannya, kedua siku tangan ku tolakkan kebelakang supaya tidak satupun yang dia lakukan yang terlewatkan olehku. ujung lidahnya memberi pelayanam. maksimal,,,

damn it May kenapa dia bisa se sabar itu pikirku.

kemudian benda berbentuk seperti jamur itu dimanjakan oleh bibir merah dan lidahnya pengaruh saliva yang dingin, lidah yang panas, gesekan giginya di titik istimewa menciptakan sensasi yang memabukkan, desahanku semakin tak beraturan, tubuhku hampir bergetar lalu ku lihat senyumannya yang ingin menuntaskan hasratku.

Saat - saat terakhir pelepasanku, ku teriakkan namanya Maya Belinda Sharon kekasihkuuuuuu, seruku dan tenggelam dalam sensasi nikmatnya orgasme.

Tubuhku mengalami puncak pelepasan yang maksimal. Detak jantung seperti dentuman bombardir bom dan otakku seperti mengalami sengatan petir,, ku peluk tubuhnya, tidak sadar disudut mataku ada kumpulan kristal kecil yang tidak dilihatnya.

Rasa ngantuk, lelah, menghampiriku. Dengan tersenyum aku tertidur nyenyak yang belum pernah aku rasakan selama enam bulan ini.

~damai~


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C32
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login