Download App

Chapter 34: 34. Pengakuan

May yang tidak ingin membuang - buang enegi mulai merepet ke arah Ben. Kamu seorang pemimpin di perusahaan mengapa tingkah lakumu seperti anak remaja yang candu dengan mainan baru? tak bisa membedakan mana yang harus diselesaikan nanti atau sekarang? Ben yang merasa besar kepala tidak menghiraukan amarah May setelah mereka ditinggalkan berdua ia mendaulat posisinya sendiri sebagai seorang pemenang.

Lalu bicara dengan nada dingin "duduklah May karena perbincangan kita akan memakan banyak waktu saya tidak mau kamu kelelahan", May yang mendengar jawaban Ben spontan menjawab dengan kesal " ck, ck, ck dimana - mana pria sama saja, memuakkan!? ucapnya. "Jangan samakan saya dengan pria pesolekmu yang bajingan itu May?! ancam. Ben.

"Oh.. ho... ho sekarang mari kita dengarkan Anda termasuk pria yang bagaimana Tn. Ben Hanayah Bramantyo?! Setahu saya enam bulan lalu Anda bertingkah lebih bajingan dari pada pria lain yang pernah saya kenal atau jangan - jangan Anda lupa ingatan?! serang May.

Ben yang mendengar kecaman May hanya bisa menarik nafas karena apa yang dituduhkan kepadanya adalah sebuah kebenaran. May please aku datang tidak sedang ingin ribut dengan mu! aku ingin kita memperbaiki semua hal dan mengembalikan semuanya ke posisinya yang benar.

"Tolong jelaskan dengan benar Ben istilah memperbaiki dan mengembalikan ke posisi yang benar versi mu seperti apa!?"

Please beri saya kesempatan

"Aku ingin kita seperti dulu May kita yang bahagia tidak terpisah aku adalah kekasihmu dan kamu adalah wanitaku"!

"Ben... Ben apakah kamu lupa? kamulah yang membuangku tanpa alasan yang jelas, tanpa menoleh kembali pergi meninggalkan, membiarkan aku merana, kamulah Ben yang mendorongku jauh darimu?! ucap may dengan nada yang datar, dingin disertai tatapan yang mematikan.

Ben yang tidak menyangka seorang May akan menjadi wanita yang pahit hati dan membalas nya dengan kata - kata yang menelanjangi egonya sebagai seorang pria, hanya bisa mengatupkan ke dua telapak tangan ke wajahnya lalu mulai mengusap - usap tangannya tiada berhenti sambil mengeluh dalam hati memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk menaklukkan wanitanya yang bertindak seperti serigala betina yang mempertahankan daerah teritorialnya.

Setelah keduanya diam beberapa saat terdengar suara lirih dari bibir Ben "May aku tahu perilaku ku seperti pria idiot enam bulan lalu aku tidak memikirkan efek yang kamu yang derita karena perbuatanku!"

Saat ia memperhatikan ekspresi Ben dan ada tetesan air disudut matanya sekilas ia merasa dadanya terasa perih. Tetapi ia tidak mau kembali ke dalam situasi yang menempatkan ia hanya pada posisi defense sesekali ia bertindak sebagai attacker. ya, ia memilih untuk itu.

Tidak semudah itu Ben vas yang retak bahkan hancur mungkin bisa kamu susun ulang atau rekatkan kembali tetapi tidak lagi terlihat indah, daripada kita saling menyakiti lebih baik kita berjalan di jalan kita masing - masing , apa yang layak untuk dikenang dari masa lalu kita kenanglah jika tidak layak dikenang maka ciptakanlah kenangan yang baik, indah dengan orang yang lebih baik dari saya. Saya sudah tidak punya kekuatan lagi untuk menghadapimu kamu Ben! tambahnya.

Ben yang mendengar nada menyerah dari May mulai gusar, ia menghampiri May lalu berlutut dihadapannya menggeser kursi wanita itu ke arahnya lalu menempatkan kepalanya di atas paha May tanpa malu - malu dan mengabaikan ego dan harga dirinya sebagai seorang pria pemimpin sebuah perusahaan ternama, sambil menggenggam kedua belah telapak tangan May ia tidak berhenti menciumi dan dengan tangis yang sesenggukan ia memohon pengampunan wanita itu. Setelah beberapa saat Ben mengangkat wajahnya lalu memohon "May please give me a chance to prove I'm serious about my feelings for you"!?

Setelah perbincangan yang alot dan memakan waktu yang lama, antara Ben dan May merasa tiada yang menang dan kalah diantara Ben dengan sifat keras kepalanya sedangkan May dengan kepahitannya tidak juga mampu meraih pintu yan menghantarkan mereka ke pada sajian pemandangan pelangi yang sering hadir sesaat setelah amukan hujan badai.

Akhirnya, pusaran angin badai dan terjangan hujan deras itu seakan - akan tiada berhenti.

Sudahlah Ben, teriak May!!!! cukup, jangan lelahkan hatimu untuk urusan seperti ini lagi. Fokuslah pada orang yang mengasihimu diantara keluarga dan adikmu, saya dengar dari Will bahkan kamu sudah tidak concern ke perusahaan mu lagi!

Ben, menyugar rambutnya dengan kasar lalu menatap bola mata May dengan tajam serta menjawab dengan nada yang tidak kalah tinggi, "May, terimakasih kamu mengingatkan bahwa saya harus berfokus pada perusahaan dan keluarga saya" tapi maafkan kalau prioritas fokus saya saat ini termasuk juga ada nama kamu. Maafkan saya kalau situasi perbincangan seperti ini akan semakin sering di masa - masa yang akan datang.

ia mengakhiri perbincangannya dengan tekad dan peringatan " tunggu saja Maya Belinda Sharon".


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C34
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login