Download App
6.18% Second Love

Chapter 23: Part 22. Sebuah persaingan

Davie

Kejadian pertemuan antara aku, Qiana, dan lelaki asing itu tidak hanya cukup sampai di sana. Aku yang waktu itu sama sekali merasa tidak terima karena ucapan lelaki itu, menunggunya di basement apartemen dan berbicara dengannya. Tentu bukan pembicaraan santai karena aku merasa ini bukan main-main.

Tak lama setelah aku meninggalkan unit Qiana, lelaki itu juga keluar. Entah Qiana memintanya untuk pergi atau dia memiliki inisiatif sendiri aku pun tak paham. Aku juga tak perlu basa-basi dengan menanyakan hal itu kepadanya bukan? Karena yang aku butuhkan sekarang adalah aku bisa segera berbicara dengannya.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanyaku ketika dia sudah lebih dekat padaku. Aku menunggunya sambil menyenderkan tubuhku di depan mobil.

Dia mengangguk, "Bicara lah." Katanya dengan tenang. Aku akui orang ini benar-benar terlihat berwibawa dan tampan. Aku mengakui itu. Meskipun aku juga lelaki, aku tidak mau munafik dan menilai seseorang secara subjektif.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C23
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login