Download App
Selingkuh dengan Supir Suamiku Selingkuh dengan Supir Suamiku original

Selingkuh dengan Supir Suamiku

Author: Siti_Sartika

© WebNovel

Chapter 1: Pernikahan

Lisa perempuan muda berusia 24 tahun, seorang model dengan sifat cerianya. Harus mau di nikahi seorang pengusaha yang usianya terpaut 15 tahun dengan dirinya.

Wanita cantik itu harus memupuk kariernya yang sedang berkembang pesat.

"Bu, apa tidak ada cara lain selain menikah dengan lelaki itu?" Lisa duduk di pinggiran kasur di mana ibu tiri sekaligus keluarga satu-satunya yang dia miliki.

"Dia pria baik, pengusaha sukses. Dan kamu tidak harus repot mencari uang. Umur ibu sudah tidak akan lama lagi, dan siapa yang akan mengurus kamu?" ucapnya lemah.

Lisa hanya menunduk bingung, dia tidak ingin menikah dengan lelaki yang baru dia temui sekali. Namun menolak pun rasanya tak mungkin.

Tangan hangat itu menggenggam nya.

"Ibu hutang banyak terhadap Erik, dia sudah menyelamatkan rumah ini. Rumah peninggalan satu-satunya dari ayah mu." Mohon nya dengan wajah pucat.

Lisa hanya mengangguk.

"Baik lah, segera ibu akan menghubungi Erik jika kamu bersedia menikah dengan nya."

***

Gadis itu keluar dari kamar Ibu tirinya itu, menatap rumah lama milik Ayah nya itu. Rumah yang beberapa tahun terasa hangat karena candaan sang Ayah yang selalu melontarkan kalimat-kalimat lucu.

Lisa duduk di kursi santai yang sering Ayah nya duduki sebelum meninggal karena penyakit yang menggerogoti tubuh tua nya.

"Ayah ... Lisa harus berbuat apa? apa ini keputusan yang tepat?" tanyanya pada sebuah foto keluarga di mana Ayah nya nampak tersenyum seakan tersenyum kepadanya.

Air mata mengalir begitu saja, Lisa masuk ke dalam kamar nya.

***"

Hari pernikahan itu tiba.

Lisa akhirnya sah menjadi istri dari seorang pengusaha properti sukses bernama Erik.

Pria matang dengan wajah tegas itu tersenyum sinis kepadanya. Memandang tubuh istrinya dari atas sampai bawah, seolah dirinya baru saja membeli sebuah barang. Menilik apakah ada cacat atau tidak, dia tersenyum dan sedikit berbisik.

"Kamu, milik saya Hanya milik saya," bisiknya dengan suara mengintimidasi.

Lisa hanya terdiam dengan perasaan yang tidak enak.

Saat sedang berganti baju di kamar besar di villa yang di yakini nya milik lelaki matang yang tak lain adalah suaminya. Pintu terbuka dengan keras.

Semua orang melihat ke arah suara keras, lalu dua orang perias itu langsung menunduk dan segera keluar dari ruangan itu.

Lisa melihat suaminya itu mendekat, terlihat dari pantulan cermin, bahwa dia tengah menyeringai. Dada Lisa berdegup kencang, dirinya masih menganggap jika lelaki yang menikahinya adalah orang asing. Bagaimana tidak meraka baru bertemu dua kali. Yang pertama saat dia melenggang di catwalk saat acara fashion week. Yang ke dua saat mereka tengah fitting baju pengantin seminggu yang lalu.

Erik mendekat mengusap punggung Lisa yang belum tertutup sempurna gaun itu.

"Kamu cantik, dan ... menggairahkan," bisiknya sambil mengecup leher Lisa.

Suara berat dan berbisik itu membuat Lisa bergidik ngeri, terpaan nafas hangat itu semakin membuatnya gelisah. Bagaimana jika dia harus berhubungan dengan orang yang belum terlalu dia kenal. Walaupun dia telah menjadi suaminya, perasaan asing masih dia rasakan.

Erik mengusap paha Lisa dengan lembut, sebelah tangannya meremas dadanya. Mulutnya pun tak diam mengecupi leher jenjang Lisa.

"Ehhmmm ... Lisa melenguh," bukan menikmati tapi dia merasa sakit saat tangan kekar itu meremas dadanya dengan kasar.

"Kamu suka?" bisik Erik.

Lisa tak menjawab dia hanya diam. Mereka saling pandang dari pantulan cermin, lalu dengan sekali gerakan mampu membuat Lisa berbalik.

" Jawab, kamu suka?" tanyanya lagi.

Belum menjawab, Tengkuknya di tekan mendekat oleh Erik. Sebuah lumatan kasar dan hisapan keras lelaki itu berikan.

Lisa tak mampu mencegahnya, apalagi saat dia tidak merespon. Erik menggigit bibirnya hinga Lisa mengerang dan membuka mulutnya. Hingga lelaki itu bisa menerobos kan lidahnya masuk membelit di sana.

Lisa merasa gaun yang belum terpasang sempurna itu di tarik lepas Erik, hingga terjatuh dan menggulung di bawah kakinya.

Erik mendorong Lisa hingga terjatuh di atas kasur bertaburan kelopak bunga mawar merah.

Tubuhnya menekan tubuh Lisa yang berada di bawahnya, bagian tubuh yang sudah mengeras itu dia gesekan pada tubuh istrinya. Sebelah tangannya masih mengelus paha istrinya dan sebelah lagi berusaha membuka pengait celananya.

Lisa terhenyak saat tangan Erik hampir menyentuh bagian sensitif nya.

"Ma-maaf, aku sedang datang bulan." ucapnya dengan nada takut.

Erik yang sedang menyesap kulit leher istrinya itu, seketika menghentikan kegiatannya. Mata yang tadi sayu karena kabut gairah, kini memerah dan terlihat sinis. "Sial," gerutunya sambil bangkit dari tubuh Lisa.

Lelaki itu berjalan sambil merapikan pakaiannya dan membanting pintu kamar itu hingga Lisa memekik tertahan.

***

Lisa masih menetralkan degup jantung nya. Nafasnya masih memburu karena satu kebohongan.

Ya dia berbohong soal datang bulan itu. Rasanya dia belum siap untuk berhubungan dengan seorang pria yang masih terlalu asing untuknya.

Bagaimana tidak merasa asing, jika pertemuan mereka baru terjadi 2 kali saat dirinya di perkenalkan oleh sang Ibu saat menjadi model si sebuah acara, yang ke dua seminggu yang lalu saat dirinya fitting baju pernikahan.

Sebuah ketukan terdengar, Lisa buru-buru bangun dan kembali mengenakan gaun yang tadi di tarik lepas dari tubuhnya.

Dua orang perias tadi masuk dengan tergesa-gesa.

"Bu, harus siap dalam sepuluh menit. Bapak sudah menunggu di bawah banyak kolega yang menunggu pesta intinya," ucap salah seorang perias.

Lisa hanya menurut mengikuti tangan ahli yang sedang mendandani nya.

Lisa menuruni tangga yang memutar membawanya ke ruang ngan luas di bawah nya.

Erik tersenyum ke arahnya, tangannya mengulur menyambut dirinya. Lisa terdiam dalam kepalanya seolah bertanya-tanya, "siapa dia? pria arogan yang tadi terlihat marah di kamar kini di depan para tamu terlihat sangat manis.

Sorak dan bisik-bisik yang mengagumi kecantikan Lisa terdengar jelas di telinganya. Erik semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Lisa, istri cantiknya.

Tangannya terlihat posesif melingkari tubuh istrinya, bak anak kecil yang memamerkan mainan baru nya.

Seorang lelaki paruh baya melebihi usia suaminya terlihat menghampiri dengan seorang wanita muda yang tengah mengandung.

" Hebat, kamu Erik. Sepertinya jejak saya kamu ikuti, mencari istri yang muda agar bisa mencetak anak setiap tahun seperti istri saya. Setiap tahun hamil," ucapnya terbahak kencang.

Lisa melihat wanita hamil di depannya itu tampak diam, wajahnya pucat tidak seperti aura ibu hamil pada umumnya yang terbiasa memancarkan aura kebahagiaan.

"Nanti aku kasih obatnya, biar bisa semalam 5 kali, kamu masih muda bisa lebih dari itu." Bisiknya pada Erik namun masih dapat Lisa dengar dengan jelas.

Lisa kembali menatap Wanita hamil itu, dan wanita itu hanya mengangguk kecil dengan sebuah senyuman yang terlihat memaksakan.

"Ya, Tuhan. Mengapa perasaan nya semakin tidak enak. Suaminya itu terlihat begitu posesif, dan mengingat kembali apa yang terjadi di kamar tadi. Dia meyakini jika suaminya bernafsu tinggi.

Lalu sebuah remasan di bokongnya semakin menguatkan perkiraannya. Suaminya benar-benar berhasrat tinggi. Di lihat dari usia yang matang tentu saja dia memaklumi itu semua. Namun dia belum siap karena satu hal dan yang terpenting dia belum merasakan hatinya terikat oleh laki-laki yang kini menjadi suaminya


CREATORS' THOUGHTS
Siti_Sartika Siti_Sartika

Like it ? Add to library!

Load failed, please RETRY

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login