Download App

Chapter 3: Di cari Banyak Orang

Nyonya Maimunah memutuskan tidak mau lagi berpindah-pindah tempat lagi,

"Biarlah mereka menemukan kita. Kita hadapi mereka!" Nyonya Maimunah terlihat gagah berani. Selama ini mereka saling melindungi. Saling menjaga.

Selain punya mengontrak rumah di pinggiran kota. Shasha juga kos di dekat tempat kerjanya sekarang sebagai guru di PAUD. Gaji sebagai guru tidaklah cukup membiayai hidup Shasha dan nenek. Shasha sudah mengambil keputusan untuk tidak menggunakan uang kiriman ayahnya. Nyonya Maimunah membuka warung online. Untungnya nenek Shasha, nenek gaul dan kekinian. Dia mahir menggunakan Laptop dan Ponselnya untuk pemasaran usahanya. Nenek Shasha, pake nama samaran di sosmed. Nyonya Maimunah masih sangat cantik di umur yang tidak muda lagi. Maya Agustin dan Shasha mewarisi wajah cantik nenek yang sekarang berumur 55 tahun, selisih 16 tahun dari ibunya Maya Agustin, Ibunya selisih 17 tahun dengan Shasha. Ibunya terlalu muda untuk punya anak sebesar Shasha. Karena memang dia menikah muda.

Nenek bilang kakek Shasha masih berdarah Belanda. Itu sebanya ibunya Shasha sangat cantik. Wajah indo-nya tampak jelas kulitnya putih dan rambutnya coklat terang. Beda dengan Shasha meski wajahnya sangat mirip dengan ibunya tetapi ia berkulit kuning langsat, rambutnya hitam. Maka meskipun di sandingkan tidak ada yang mengira kalau mereka itu ibu dan anak.

Shasha selain mengajar di PAUD, ia menjadi penulis dongeng anak-anak di beberapa aplikasi/ web.

Belakangan Shasha akrab dengan anak-anak pinggiran kota yang tinggal di daeah kumuh. Shasha mengajar di PLS tanpa bayaran.

Shasha sebenarnya bingung mengapa akhir-akhir ini banyak yang mencarinya. Hari ini sudah beberapa orang yang bertanya-tanya dengan Pak RT tentang alamat rumahnya, pekerjaannya, dengan siapa ia tinggal.

Malam harinya Shasha melihat seseorang mengendap-endah mengintip rumah kontrakannya. Shasha memasang banyak jebakan tikus di muka rumah. Laki-laki itu menahan suara tidak berteriak ketika kakinya menginjak jebakan itu. "Rasakan!" bisik Shasha . Besok ia akan memasang bell pemindai badan, siapapun yang masuk ke halaman rumah, bell akan berbunyi secara otomatis. Shasha menyeringai puas. Ketika bayangan orang itu terpincang-pincang berjalan di kegelapan meninggalkan rumah-nya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C3
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login