Download App
11.11% Shoot Down

Chapter 2: Chapter 1

☇1

'Cklek'

"Sudah?"Tanya Edlyn sambil menguap.

"Ya,emm..sorry.."

"Tidak apa-apa"Edlyn langsung mengusap rambut Candice.

Begitu sampai di barisan duduknya,betapa beruntungnya lelaki menyebalkan itu sedang tertidur.

"Candice,ayo kamu duluan!"

Setelah Candice masuk kedalam barisan itu,Edlyn melompati lelaki itu dan tiba-tiba seperti mengetahui keberadaan Edlyn;Lelaki itu sengaja menarik tangannya.

"Lepaskan!!"Refleks Edlyn langsung menghempaskan tangan lelaki itu.

Tapi,karena keseimbangannya belum bagus,akhirnya ia terjatuh dan mencium lantai.

"Ckck..sepulang dari London,kau suka mencium ya"sindir lelaki itu puas.

"Sudah kukatakan yang tadi itu tidak sengaja!"

"Sstt..."Dari arah depan,tiba-tiba terdapat suara.

"Sis,sepertinya kau terlalu berisik...ini sudah pukul 2 pagi"seru Candice sambil mengusap matanya.

'Awas saja kau,lelaki menyebalkan!'

*Paginya*

"Penumpang,sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.Sebentar lagi pesawat akan segera melandas,mohon pakai sabuk pengaman anda!"Sebuah pengumuman membangunkan Edlyn dari tidur nyenyaknya.

"Sis,kau sudah bangun?Emm..karena sis baik padaku,boleh tidak aku berfoto denganmu?Aku ingin memberitahu dad dan mom"Edlyn langsung mengangguk sambil membersihkan kotoran matanya.

*Setelah pesawat melandas*

"Aghhh..akhirnya sampai di Indonesia!!"Pekik Edlyn tanpa memerdulikan orang-orang yang memandangnya bingung.

"Telpon mom~"Saat Edlyn berniat ingin menelpon ibunya,tiba-tiba tangannya ditarik oleh..si Lelaki Menyebalkan itu!

"A..Apa yang kau lakukan?Let me go!!"Berontak Edlyn dan menyiapkan kuda-kuda.

"Huuhhh..apa kau serius tidak mengenalku?"

"Aku tau,kau adalah LELAKI MENYEBALKAN yang dipesawat itu,kan???"Edlyn langsung berbalik badan dan tiba-tiba tangannya ditarik lagi oleh lelaki itu.

"Aku Denver Orlando,calon tunanganmu!"

"WHAT?!!!Hihi..aku pasti salah dengar!Mana mungkin aku akan ditunangkan?Kau salah orang!"Bukannya melonggarkan tangan Edlyn,Denver malah mengencangkannya.

"Hei!!It Hurts!!"Protes Edlyn.

Tanpa kalimat apa-apa,Denver langsung menariknya ke sebuah mobil subaru biru diparkiran airport S.Hatta(maap kalau salah,lupa2 inget sih XD).

"What the..sudah kukatakan lepaskan aku!Tck.."Begitu Edlyn ingin menelpon ibunya,Denver langsung mengambil ponsel Edlyn dan menghancurkannya dalam sekali genggaman.

"MY HANDPHONE?!!!!!!"Teriak Edlyn hampir menangis,yang benar saja!Betapa sulit bagi Edlyn untuk memperoleh ponsel dari ayahnya itu.

"Makanya turuti saja!"Balas Denver tanpa merasa bersalah.

"ENOUGH!!"(Author : Edlyn tomboy mode:on)

'Cklek'Edlyn langsung keluar dari mobil dan membuka bagasi mobil Denver.

Namun,apa yang diperolehnya..kosong!

'Tuk..Tuk..'Denver yang memerhatikan gerak-geriknya daritadi dari dalam,akhirnya didekati oleh Edlyn.

"Masuk kemobil,kalau kau mau barangmu kembali!"

Lama sekali Edlyn berpikir dan akhirnya...ia membuka pintu mobil dibagian Denver kemudian menarik kerahnya keluar dari mobil.

Begitu Edlyn ingin menendang kepalanya,dengan santai Denver menghentikan kaki Edlyn.

"Turuti saja,atau aku akan membuatmu malu!"Ok 2 ancaman ini telah membuat Edlyn ingin menendang alat vital lelaki didepannya itu.

"Tapi kau harus mengganti ponselku!"

"Astaga,ponsel saja dibesar-besarkan..ambil milikku dan tutup mulutmu!"

"Tidak!Aku tidak sudi memakai bekasmu!Sebagus apapun itu!"

"Tck,merepotkan.Ya sudah itu dapat diurus nanti,sekarang kita harus segera berangkat!"Dengan sekali gerak saja,Edlyn sudah dapat dilemparkan ketempat duduknya dan merekapun berangkat.

***

Edlyn POV

Huwaa..thanks God!!Ini benar-benar rumahku!!

Tunggu!Jangan-jangan..Denver itu utusan Dad yang disuruh menyamar menjadi calon tunanganku!Haduh..jadi malu uda marah-marah tadi.

Begitu aku keluar dari mobil,Denverpun ikut keluar.

"Huh?Mau apa lagi?"Cih,dia mendiamiku lagi.

"Ohhh!!!Aku tau!"Ya!Dia pasti mau Tip!

"Nih"aku memberikannya secarik uang 50 dollar.

Dia hanya memandangiku,fufu..iya..iya..aku tau aku baik,jangan seperti ini.

"Sudah ya!"

Aku membuka gerbang rumahku dan betapa terkejutnya,begitu melihat Denver masih mengikutiku!

Tapi untuk apa?Jangan-jangan..dia..penguntit!

Aku menutup gerbangku dan tiba-tiba ia melompati gerbang setinggi 2 meter itu.

'Syattt!!'Enough!Dia tidak boleh menguntitku!

'Grep'tck,lagi-lagi ia bisa menghentikan tendanganku.

"Ka-"

"Wahh..Edlyn,kamu sudah sampai?"Aku langsung menurunkan kakiku dan berlari kearah Mom.

"Mom,aku kangen!!"Pekikku.

"Oh,kamu..Denver,anak Mrs.Orlando,kan?"Tanya Mom pada Denver.

"Iya,Mom menyuruhku kemari"Tunggu!Bagaimana..Mom mengenalnya?

"Mom!!Bagaimana Mom mengenalnya?Dia..Dia merusak ponselku!!!"Bukannya marah,Mom malah tersenyum senang.Ini..pasti bukan Mom!

"Sudah,ayo kamu harus bersiap-siap!"Tarik Mom.

Ini..tidak nyata,kan?

Author POV

"Denver,kamu duduk dulu disofa.Emm..Lyn,kamu mandi dan pakai terusan yang sudah kusiapkan diatas kasur!"Pesan Mom sambil berlalu kedapur.

Edlyn menuju kamarnya dengan lesu,kemudian melakukan apa yang dipesan ibunya.

Setelah Edlyn siap dengan terusan berwarna peach yang pantas ditubuh putih dan mungilnya.

Walau ibunya memintanya agar berrias,ia hanya memakai sebatas bedak setipis mungkin dan lip gloss berwarna bibir.

Ia sengaja tidak memakai bedak terlalu tebal,karena itu akan menakutkan!Dia sudah putih,bagaimana bila ditambah bedak putih lagi?

Selesai!Turunlah Edlyn seorang gadis tomboy yang dalam sekejap berubah menjadi feminim,ia mengepang rambutnya sambil menuruni tangga.

'Iya,ahaha..'Samar-samar terdengar suara orang berbincang-bincang dari ruang tamu.

"Bi,ada tamu?"Tanyanya pada pembantu wanita yang sedang membawa nampan berisi minuman.

"Iya,itu loh..Bu Orlando"

'Bu..Orlando!Mrs.Orlando!Nama yang tadi disebutkan Mom!'Dengan secepat mungkin,Edlyn menuju ruang tamu.

Sesampainya diruang tamu,alhasil Edlyn sudah terengah-engah.

"Aduh,Edlyn tidak usah buru-buru begitu!Kami bakal tungguin kamu,kok!"Seorang wanita berpakaian gaun merah tua mendekatinya.

"Bu..Bukan begitu..tante.."Balas Edlyn gugup.

"Ah,kamu sudah siap?Mom juga!Nah,ayo berangkat!"

"Berangkat?Kemana?"Tanya Edlyn seperti orang bodoh.

"Ada saja!Sudah,kamu ikut Denver!"Ibu Edlyn langsung meninggalkannya begitu saja.

'Cklek'Edlyn membuka pintu mobil Denver dengan penuh paksaan.

"Tidak usah berlebihan!Nanti mobilku ikut rusak!" Edlyn rasanya ingin memasukkan kepala lelaki disebelahnya itu kedalam ember atau apalah yang penting bisa menghentikan ocehannya.

Setelah sampai,Edlyn dan Denver sudah mulai dirias.

"Wahh..tamu-tamu sudah pada berdatangan tuh.."Pekik Ibu Denver dan Ibu Edlyn berbarengan.

"Sebenarnya kita mau apa,sih?"Tanya Edlyn sudah tak sabar.

"Kamu akan ditunangkan dengan Denver"Wajah Edlyn sudah aneh bukan main.

"Bercanda,kan?Ahaha...udah perayaan kepulanganku gak usah reot-repot bikin drama kok!Nah,ayo pulang kita makan-makan saja!"Edlyn tertawa dipaksakan.

"Sstt..sudah kamu maju saja!"Edlyn berjalan menuju altar dengan melingak-linguk.

Yang benar saja!Tidak ada satupun yang ia kenal!

"Baik,Silahkan kedua mempelai memakaikan cincin kepada masing-masing pasangan!"

Dimulai dari Denver,ia memasangkan cincin dijari Edlyn.

'Plok..Plok..'Betapa malunya Edlyn,begitu melihat ibunya tepuk tangan paling besar.

Kini giliran Edlyn,ia menarik tangan Denver dan memasukkan cincin kejarinya dengan paksa.

(-3-)«ekspresi Edlyn.

"Dengan demikian acara hari ini selesai!"

"AKHIRNYA!"

.

TBC


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login