"…" Otak Nian Xiaomu jelas sedang tidak berfungsi dengan baik waktu itu!
Wanita itu benar-benar ingin mengatakan bahwa ia menyesal sekarang.
Pria yang berdiri di hadapannya terlihat tenang, tetapi di dalam hatinya, emosinya sesungguhnya sedang menggelora.
Nada suara acuh tak acuh itu terkesan tidak terpengaruh, tapi dipenuhi oleh nada mengancam ….
Tangan pria itu yang tadinya terletak di sisi wanita itu sekarang diletakkan persis di samping lehernya karena perbedaan tinggi badan mereka.
Seolah-olah jika pria itu tidak senang, ia bisa dengan tiba-tiba mencekik leher Nian Xiaomu!
"Aku, aku …"
Nian Xiaomu sama sekali tidak menyangka Yu Yuehan akan benar-benar datang.
Harga diri karena dipecat telah berubah menjadi syok pada saat ia melihat Yu Yuehan!
Ketika Nian Xiaomu sadar, ia tahu bahwa ia harus menuntut permohonan maaf dari pria itu. Tapi, wanita itu benar-benar ketakutan oleh tatapan membunuh di mata pria itu dan ia menahan lidahnya, tidak mampu mengucapkan bahkan satu kata pun.
"Sekarang, bisakah kau kembali bersamaku?" Yu Yuehan menarik kembali tangannya dan mundur selangkah.
Hanya berjarak beberapa inci, pria itu mempelajari wajah Nian Xioamu yang tertegun, tapi ekspresi wajahnya dingin dan tak berperasaan.
Dengan gaya yang penuh percaya diri seperti ini, jelas ini bukan permohonan maaf!
"Aku hanya mengatakan bahwa aku mau kau datang sendiri untuk memintaku kembali, tapi aku tidak mengatakan bahwa aku pasti akan kembali bersamamu!" Nian Xiaomu memberanikan diri dan langsung menolaknya.
Pria itu bahkan tidak meminta maaf kepadanya!
Bagaimana bisa itu tergantung Yu Yuehan untuk menentukan apakah ia dipecat ataukah ia akan kembali? Apakah ia tidak punya harga diri?
"Mmm?" mata gelap Yu Yuehan menyipit dan kilatan cahaya dingin menyapu wajah pria itu.
Suasana di sekeliling menjadi suram ketika pria itu bersuara, "mmm."
Nian Xiaomu terjepit di dinding karena tangga yang sempit dan merasakan getaran menggigil di punggungnya.
Ia ingin kabur, tetapi pria itu berdiri tepat di depannya. Nian Xiaomu tidak tahu bahwa itu disengaja, tapi Yu Yuehan berdiri di antara dirinya dan pintu masuk rumahnya.
Bahkan jika ia ingin kabur, ia tidak punya kesempatan melarikan diri ….
Nian Xiaomu memberanikan dirinya dan dengan keras kepala mengerutkan bibirnya, menolak mengakui kekalahan.
"Tuan Muda, ada telepon dari vila. Mereka mengatakan bahwa demam Nona Kecil semakin tinggi dan memintamu segera kembali!" Kepala Pelayan mendadak melangkah maju dan dengan cemas melaporkan pesan itu.
Mendengar hal ini, wajah Yu Yuehan berubah warna.
Yu Yuehan menyipitkan matanya dan berbalik untuk pergi.
"Tunggu sebentar, apa katamu barusan? Xiao Liuliu demam?" Nian Xiaomu berbicara dengan cepat ketika ia sadar dari kebingungannya dan secara naluriah mencengkeram lengan Yu Yuehan.
Ekspresi panik tergambar begitu saja di wajah Nian Xiaomu.
Sebelum Yu Yuehan bisa menjawabnya, ia melangkah menghadang pria itu.
"Kau datang mencariku karena Xiao Liuliu demam?"
"…" Yu Yuehan mengangkat alisnya ketika mendengar pertanyaan Nian Xiaomu.
Kepala Pelayan tidak memberitahunya?
Yu Yuehan menangkap ekspresi khawatir di wajah Nian Xiaomu dan menurunkan matanya yang gelap. Ia membuka mulutnya dan berkata, "Xiao Liuliu sedang merajuk sekarang. Ia menolak untuk minum obat jika ia tidak melihatmu."
"…" Nian Xiaomu terkejut.
Sekelebat perasaan yang tidak dapat dijelaskan mengisi hatinya, dan ada sensasi menyengat yang aneh di matanya.
Bayangan bola yang nyaman dipeluk itu melompat ke pelukannya untuk mengatakan sesuatu dan menciumnya melintas di depannya … dan bagaimana anak itu menangis dan memohon agar ia tidak pergi ketika Yu Yuehan memecatnya.
Sekarang karena dirinya, Xiao Liuliu bahkan tidak mau meminum obat ketika sedang sakit.
"Kau brengsek, mengapa tidak kau katakan dari tadi?"
Nian Xiaomu melepaskan cengkeramannya, berbalik untuk mengunci pintu, dan berjalan di depan mereka.
"Tuan Muda, ia telah setuju untuk kembali bersama kita begitu saja?" Kepala Pelayan bertanya ketika dilihatnya sosok Nian Xiaomu menghilang di ujung tangga.
Orang yang tadinya begitu keras hati tiba-tiba berubah pikiran.
Lebih tak dapat diprediksi dibanding cuaca di bulan Juni!
"…" Mata Yu Yuehan berputar ketika mendengar perkataan Kepala Pelayan.
Wanita itu melakukannya untuk Xiao Liuliu ….
Pandangan mata seseorang tidak dapat berbohong.
Kepeduliannya terhadap Xiao Liuliu tulus adanya.
"Kembalilah," Yu Yuehan menjawab hanya dengan satu kata ketika ia menatap lengannya yang dicengkeram oleh Nian Xiaomu tadi. Ia berusaha mengendalikan emosinya yang campur aduk di dalam hatinya dan dengan cepat menuruni tangga.