Download App

Chapter 3: BAB 3 Rumah Baru

Menu Misi

-Rumah Baru

Mengenal lingkungan sekitar, menjaga hubungan dengan tetangga, dan aktif bersosialisasi dengan tetangga sekitar.

+ Berkeliling desa (0%)

+ Berbicara dengan kepala desa ( Belum selesai)

hadiah misi 50 point ketakutan, 200 koin neraka, dan 5 atribut.

setelah melihat menu misi, aku kembali melihat sekitar kamarku. Terdapat pintu batu di bagian barat kamar ku. perlahan aku mendekati pintu tersebut. sampai didepan pintu aku terdiam, bingun bagaimana cara membuka pintu tersebut. tidak ada tombol atau mekanisme yang terlihat. tidak ada ganggang pintu, hanya batu petak mulus disetiap sisinya. perlahan aku berjalan kedepan pintu, ketika aku menyentuh pintu terdengar bunyi "kreek". lalu tiba-tiba pintu didepan ku terbuka. ada lorong panjang tepat didepan pintu ku, jelas kamarku terletak dipaling ujung.

lorong lorong tersebut berhiaskan kristal kristal bercahaya, menjadikan tampak indah. lorong tersebut cukup luas, mampu menampung dua hingga tiga mobil untuk lewat. jalan juga telah di aspal dengan ubin batu, tersusun rapi. seperti gaya gaya Eropa pada zaman dahulu.

saya terus berjalan, mengikuti jejak lorong. terdapat banyak cabang, seperti labirin semut. setiap lorong terhubung dengan rumah rumah lainnya. ada banyak pintu batu, dan kebanyakan mereka saling berdekatan.

ketika sampai di sebuah persimpangan, saya melihat ada sebuah petunjuk arah. salah satunya bertuliskan Lapangan. lalu saya berjalan menuju lapangan. 15 menit perjalanan akhirnya saya melihat apa itu lapangan. lantai ubin yang berbentuk corak lingkaran, kios kios berjualan mengelilinginya, dan terdapat satu bangunan podium besar yang menghadap ke arah kios kios berjualan.

ketika saya berjalan menuju Lapangan, seorang anak kecil yang menggunakan baju serupa dengan saya hanya sedikit berbeda motif, jelas baju yang saya kenakan polos dan anak tersebut lebih sedikit berwarna dan memilikinya berbagai macam motif. anak tersebut menghampiri saya dan kemudian berbicara dengan saya.

"paman , apakah kamu baru disini. saya pertama kali melihat anda?" dengan senyum polosnya anak tersebut bertanya.

"ya saya baru datang, bisakah kamu mengajak saya keliling dan melihat-lihat?" saya berbicara sambil mengusap kepala anak tersebut.

lalu anak itu menarik saya dan mulai berkeliling, memperkenalkan saya dengan para penduduk dan pemilik kios jualan. anak tersebut terlihat akrab dan orang orang disana juga mengenal anak tersebut.

setelah satu jam berkeliling dan berinteraksi dengan warga di lapangan, anak tersebut membawa saya kerumah kepala desa. rumah kepala desa tidak terlalu jauh, berkisar 10 menit berjalan kaki.

"pak de, ada orang yang ingin jumpa" anak itu berteriak ketika sampai di pintu rumah kepala desa.

kemudian pintu terbuka, sosok paruh baya gagah keluar dari pintu tersebut. badan kekar, dan wajah sedikit sangar, namun juga terpencar aura aura kebijaksanaan dari matanya. mata itu sesaat menatap saya kemudia beralih menatap anak kecil disamaping saya.

"Resti, kamu pulang, sudahkah kamu selesai bermain" pria tersebut kemudian mendekat dan mengelus kepala anak tersebut.

"pak de, ini paman arka, mau bertemu dengan pak de" Resti kemudian menarik lengan saya.

"ayo masuk", pria paruh baya tersebut kemudian membimbing kami masuk kedalam rumah nya.

***

Resti sendiri merupakan anak yatim. ketika terjadi kerusuhan besar didesa, ayah Resti yang sebelumnya adalah kepala desa menjadi sasaran para pemberontak. rumah mereka hancur, dan hanya Resti yang selamat karena lebih dahulu di sembunyikan bersama dengan pak de nya.

pak de nya yang sekarang menjabat sebagai kepala desa, merupakan tokoh yang menghancurkan para pemberontak. hal itu saya dengar dari penduduk desa ketika Resti membawa saya mengelilingi lapangan.

***

pak de Resti menyuruh kami masuk, kemudian membawa kami keruang tamu. rumah kepala desa terlihat minimalis, dengan dinding bata yang tersusun rapi, meja dan kursi dari kayu, Sehingga memancarkan aroma khas dari kayu tersebut.

ketika disana saya menjelaskan kepada kepala desa bahwa saya sebelumnya merupakan manusia, dan ketika meninggal entah kenapa saya tiba disini, sebuah ruangan kecil seperti kamar, dan ketika keluar saya menemukan hal hal berbeda. kemudian saya menanyakan perihal tempat ini, dan apa yang terjadi kepada saya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login