Download App

Chapter 165: Sebuah Kenyataan -Part 7

Mendengar itu, Dinda hanya bisa menghela napas panjang. Bahkan sengatan matahari siang ini benar-benar menyakiti kulitnya yang basah. Sesekali, Dinda tampak menelan ludahnya dengan susah. Kemudian dia melihat Nathan, yang sudah memucat memandangnya dengan tatapan nanarnya.

"Sayang, uhuk! Uhuk!" Nathan pun tampak batuk.

Dinda yang awalnya ingin marah pun pada akhirnya tidak bisa, melihat kondisi Nathan yang seperti ini. Bagaimana bisa dia tega melihat Nathan yang sudah pucat pasi seperti ini.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Dinda pada akhirnya. Nathan pun menggeleng, kemudian dia meraih tangan Dinda yang kini memeriksa keningnya.

"Aku nggak akan kenapa-napa kalau kamu maafin aku," rengek Nathan yang persis seperti anak kecil.

Suhu tubuh Nathan menghangat, dan Dinda tahu kalau ini benar-benar tidak baik. Kini wajah pucat Nathan tampak memerah, matanya semakin nanar.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C165
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login