Download App

Chapter 2: pertemuan kedua

"Hei jangan lari atau kami tembak... "

Suara seorang polisi wanita memperingatkan kepada tersangka tapi penjagat itu tetap melangkahkan kaki nya lari dari kejaran polisi

Door door

April menembakkan handgum nya ke langit lepas sebagai peringatan agar penjahat yang dikejarnya berhenti tapi penjahat itu tidak menggubrisnya akhirnya dengan terpaksa april nenembakkan peluru ke arak sang penjahat,  dan peluru itu mengenai kaki nya,  setelah nya penjahat itu pun terjerembab,  mengaduh,april segera menyuruh anak buah nya meringkus penjahat itu

" tangkap dia... " perintah april tegas

Walau pun april seorang wanita tapi dia adalah polwan yang tangguh,  dia memiliki rekhnik bela diri yang sangat baik,  fisik yang kuat.

Setelah penjahat berhasil diringkus di bawa ke kantor polisi,  di sana penjahat di bawa ke bagian introgasi.

April mendarat kan bokong nya di kursi kebanggaanya,  seminggu ini sangat melelahkan,  pekerjaan yang seakan tanpa henti,  pikiran dan fisik ny bekerja keras,  tanda pengenal yang seminggu kemarin hilang akhir ny di buat ulang,  karna tanpa itu april sulit bergerak untuk melakukan pekerjaan nya. 

Narkoba merajalela akhir - akhir ini bahakan pengedarnya sudah merambah kepada para pelajar,  penyelundupaan obat - obatan terlarang kian merajalela.

April mendapatkan tugas untuk menangkap gembong narkoba terbesar,  tapi seakan sulit untuk menemukan akar dari permasalan ini bagai tabir yang tertutup asap tebal sulit di tembus,  mungkin karna uang semua nya seakan abu - abu,  April terkadang miris dengan negara ini,  untuk saat ini april hanya bisa menangkap pengedar - pengedar kelas teri , tapi dia yakin suatu saat dia akan bsa menangkap akar dari semua masalah yang ada.

***

"Bang si asep gak bisa narikin setoran di pasar soalnya katanya bini nya mau lahiran,  yang lain sibuk sama kerjaan masing - masing " lapor si toto salah satu anak buah billy

" biar gw yang jalan " jawab billy sekaligus bangkit dr tempat duduknya,  berjalan menuju garasi mengambil mobil dan menuju ke pasar untuk mengambil setoran para pedagang di pasar menggantikan anak buah nya

Billy menjalan kan mobil nya dengan kecepatab sedang menuju ke pasar.

Billy memegang hampir semua jawasan di roxy,  lahan parkir,  pasar,  tempat pristitusi,  rumah susun,  sebenar nya kelompok preman di roxy bukan hanya warior tp masih ada beberapa tapi warior adalah kelompok premab terbesar dan terkuat di roxy.

Billy menepikan mobil nya , memarkirkan mobilnya di pelataran pasar,  setelah itu dia turun dari mobilnya seorang juru parkir berlari menghampirinya

" bang billy ngapain ke sini?  " tanaya jukir itu pada billy yg tidak lain adalah anak buah billy

" si asep bini nya mau lahiran jadi gw gantiin tigas di "

" lah emang yg lain ga da sampe abang harus turun tangan?? "

"Yang lain sibuk,  punya kerjaan masing - masing "

" yadah bang biar gw ajjah yang narikin setoran "

" udah ga usah lo jaga parkiran ajah,  jaga yang bener "

Billy pun melangkahkan kaki nya memasuki pasar tradisional itu

Billy berjalan daei lorong ke lorong dari satu penjual ke penjual yang lain untuk mengambil setoran dari setiap pedagang yang berjualan di situ

Hampir semua pedagang disitu tau billy,  pentolan preman yang kejam,  tatapan yang tajam,  semua pedagang takut kepadanya.

Sampai billy menemukan satu pedagang yang tidak bisa membayar setoran karna dagangan nya lgi sepi,  billy tidak bisa menerima alasan apapun,

" maaf bang saya gak bisa setor dagangan lagi sepi " ujar seorang ibu paruh baya pedagang sayur itu kepda billy

" gak ada alesan,  lo tau kan konsekuensi nya kalo lo mau dagang di sini lo harua bayar sm gw  " jawab billy dingin

Tapi pedagang itu tetap tidak membayar karna memang tidak ad uang uang yang visa diberikan karna dagangan nya belum laku,sampai kesabaran billy habis dia berniat memporak porandakan semua dagangan di hadapan nya tapi sebelum dia melaksanakan niat nya suara teriakan seorang wanita menghentikan nya

"Hei... Berhenti "

Suara wanita itu menggema di area pasar semua pedagang hanya dapat memperhatikan,  kasak kusuk terdengar dari seluruh penghuni pasar ada yabg memuji keberanian sang wanita ad juga yang megidik ngeri karna yang di hadapi adalah billy pentolan preman terbesar di roxy,  warior

Billy membalikkan badan nya,  melihat sesosok wanita yah bisa di bilang cantik berdiri beberapa meter dr tempatnya menantang,  billy memandangi lekat wanita itu,  seketika billy ingat pada seorang wanita yang dengan tiba - tiba memeluk nya di club malam seminggu yang lalu

Billy tersenyum kecil,  meremehkan melihat wanita yang ada dihadapan nya , tapi april tidak sedikitpun goyah walau sorot mata laki - laki dihadapan nya yang memandang nya tajam

" hai bu polwan,  mau jadi pahalawan " ucap. Billy sedikit mengejek

April melebarkan matanya,  berfikir dari mana laki - laki itu tau kalau dia seorang polisi,  tapi semua itu ia kesampingkan,  april berjalan mendekati laki - laki itu ikut mwnatap dengan tajam ke arah iris laki - laki itu

" apa yang kamu lakukan ? Tidak seharusnya kamu melakukan itu " cerca april geram

Billy mendengus kesal karna pekerjaan nya terhambat

" hei bu polisi,  ga usah ikut campur itu udah aturan nya yang mau jualan disini harus bayar sm gw" jawab billy dingin tanpa mengalihkan pandangan nya dari polisi wanita dihadapan nya

April nenyadari mungkin suda hukum alam jika ingin berdagang mereka para pedagang harus membayar iyuran kepada preman penguasa daerah,  tapi april tidak bisa tinggal diam melihat sesama tertindas

" hei,  harusnya kamu malu. Lihat diri kami,  baju bermerek,  aku yakin kamu ke sini juga pake mobil "

Billy mengatupkan rahang nya geram atas apa yang diucapkan april

" gw gak biasa mukul cewe jadi sebelum kesabaran gw habis mending lo pergi "

Tapi april tidak gentar dengan ancaman billy,  sebagai seorang polisi di bagian kriminal dia sudah biasa menantang bahaya bahkan yang hampir merenggut nyawanya

" aku ga takut,  disini aku menegakkan kebenaran,   kalo memang akhirnya harus berkelahi sama kamu apa boleh buat "

Seketika emosi billy naik ke ubun - ubun tanpa tedeng aling - aling billy melancarkan tinjunya,  april yang belum siap terjerembab ke tanah,  bibir ujung nya sobek, mengeluarkan darah tapi tidak lama dia bangun dan melancarakan rinjunya ke perut billy

Perkelahian pun tidak dapat dihibdari,  baku hantam terjadi,  pukulan demi pukulan mengenai wajah,  perut,  baik billy maupun Aprik tapi sebagaimana pun kuat nya april dia adalah wanita tidak akan menang melawan pentolan warior yang biasa menghabiskan nyawa sepuluh orang dalam beberapa kali pukulan saja,  akhirnya april terhuyung jatuh ke tanah dan pingsan, billy menghela nafas menfhampiri april yang pingasan

" gw bilang apa,  mending lo pergi,  sekarang lo pingsan muka cantik lo babak belur " gumam billy

Kemudian billy mengangkat tubuh april yang pingsan di bawa menuju mobil nya sesampainya di parkiran billy menyuruh anak buahnya melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.

****

April memgerjapkan matanya,  menyesuaikan dengan cahaya, mengedarkan pandangan nya mengingat ingat apa yang sudah terjadi,  dinding dengan cat abu - abu jelas bukan kamarnya,  bau maskulin merasuk kedalam indra penciumannya,  april memegang pelipisnya kepalanya terasa sakit reflek tangan nya memijit pelan sampai sebuah suara mengejutkan nya

" udah bangun "

April sontak menoleh kesumber suara dan tersadar dia ingat terakhr kali dia di pasar berkelahi dengan seorang preman dan dia pingsan ironisnya preman yang sudah membuat dia pingsan lah yang menolongnya dan sekarang april yakin bahwa dia berada di kediaman preman tersebut

" masih sakit? " ucap billy membuat april tersadar dari lamunan nya

April hanya tersenyum tipis ' ya masih lah gitu ajjah nanya ' april membatin ' kan kamu yang bikin aku sakit ' ucap april lagi dalam hati

" lo tuli sama bisu ya di tanya diem ajjah " billy mulai geram karna perempuan di hadapan nya diam tidak mereapon

Billy duduk di tepian ranjang,  mengambil air minum yang ada dinakas menyodorkan nya kepada april untuk munun april menerimanya dan meneguk air itu hingga tandas

" haus...?? "

Entah itu pertanyaan atau pernyataab yang jelas ada nada mengejek dari kata - kata tersebut

Billy membuka laci yang ad di sampung tempat tidurnya mengambik sesuatu berbentuk persegi panjang berwarna hitam dan menyerahkan nya kepada april

April bingung dari mana laki - laki itu mendapatkan tanda pengenalnya

Billy membaca kebinguan april,  tersenyum kecil

" lo jatohin itu di club seminggu lalu waktu lo tiba- tiba meluk gw "

Blush...

Seketika pipi april merona mengingat kejadian yang tidak di semgaja itu antara malu dan entahlah

" jadi.. Jadi.. Kamu laki - laki _" sebelum april menyelesakan kalimatnya

" ya..  Dan harus nya lo bayar udah meluk orang gak permisi" billy tergelak jika mengingat kejadian itu dan tanpa ua sadari bau vanila menyeruak pada indra penciumannya  seketika libidonya naik tanpa permisi

" sial.. Bangsat " billy mengumpat

April menghembuskan nafas

" makasih karna kamu udah nemuin ini,  karna ini sangat penting buat aku,  buat kejadian di club aku minta maaf aku lagi jalanin tugas dan aku hampur ketahuan jadi reflek,  kalo km minta bayaran aku bayar berapa?? " cerocos april tanpa jeda

Sudut bibir billy terangkat mengukir sebuh senyum

" gw ga butuh uang lo " jawab billy

April mengangkat sebelah alisnya bingung laki - laki di hadapan nya ini labil sekali tadi minta bayar di tanya berapa katanya gak butuh uang billy dapat membaca kebingungan april

" lo bisa bayar pake tubuh lo "

PlAK...

Reflek april menampar billy,  dadanya baik turun nafas nya memburu karna emosi

Apa maksud dari laki - laki do hadapan nya ini

Billy tersenyum kecil memegang pipinya yang panas 'tamparan nya lumayan keras ' mebuat telinga billy berdenging,  mata billy menatap april tajam dan dingin

" aku bukan perempuan murahan yang dengan gampang melempar tubuh ku pada laki - laki " ucap april dengan emosi yang masih memburu

Tanpa komando billy mendekati april menarik tengkuknya memagut bibir april dengan penuh nafsu,  april berusaha menolak mengatupkan bibirnya rapat - rapat tangan nta mendorong dada billy agar elepas pagutan nya

Tangan billy meremas payudara april dengan kencang sontak membuat april memekik sakit sontak membuka mulut nya billy memanfaatkan kesempatan untuk memasukkan lidahnya kedalan mulut april memvelit lidah menjelahi setiap sudur mulut april,  menyecap bibir april hingga saliva mengucur di sudut bibir mereka entah saliva siapa

" ah... "

Tanpa bisa dicegah desahan keluar dari bibir april sontak april merasa malu dan jijik pada dirinya sendiri dalam situasi seperti ini dimana dia di lecehkan tapi tubuhnya menikmati

Dengab sekuat tenaga April berusaha melepaskan diri sampai akhirnya berhasil

PLAK

Satu tamparan lagi melayang pada wajah billy April benar - benar marah

" kamu apa - apaan hah "

Nafas april tersengal antara hasrat dan emosi

Billy hanya menatap april tajam mengusap sisa - sisa saliva di ujung bibir nya. 

April bangkit dari tempat tidur berlari keluar dari rumah itu dengan perasaab yang campur aduk antara emosi dan hasrat


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login