Nor dan laura pun bersama- sama membawa barang yang ingin laura bawa keluar. Tidak banyak yang laura bawa hanya sebuah koper berukuran sedang dan satu tas ransel sudah cukup untuk membawa barang miliknya.
"Ibu, taksinya sudah datang" ucap laura ketika melihat taksi tersebut masuk kedalam pekarangan rumah ibu nor. "Iya nak ibu melihatnya, mari kita temui taksi tersebut" ucap nor mengajak laura untuk pergi ketempat taksi tersebut berhenti.
Driver taksi tersebut membantu nor dan laura memasukan koper kedalam mobil tersebut "Terima kasih pak" ucap ibu nor. "Sama- sama, saya tunggu di dalam nona" jawab supir tersebut sambil meninggalkan nor dan laura.
"Ibu, aku berangkat doakan aku bu" ucap laura meminta restu kepada ibu nya sambil memeluk dengan erat. "Baik hati- hati dijalan ya nak" ucap nor sambil melepaskan pelukan yang dilakukan anaknya.
"Sudah sana cepat pergi sebelum nanti kau ketinggalan pesawatmu" ucap nor menyuruh laura untuk bergegas berangkat. "Baik bu, jaga dirimu. Sampai jumpa bu" ucap laura meninggalkan salam perpisahan kepada ibunya.
Setelah masuk kedalam mobil laura masih membuka jendela nya untuk memberikan lambaian tangan kepada nor "Love you bu" teriak laura.
Taksi tersebut terus saja berjalan menuju bandara tempat ia akan meninggalkan kampung halaman miliknya. Desa terpencil yang jarang sekali di kunjungi oleh orang lain. Pemandangan yang ditampakkan dari Sekitaran desa ini sangat lah indah dan memiliki udara yang segar, cocok untuk beristirahat.
"Nona, kita sudah sampai" ucap driver tersebut kepada laura. "Ohh iya pak" ucap laura terkejut karna ia tidak merasa mahwa dirinya sudah sampai di tujuan. Laura sepanjang jalan hanya terfocus pada jalanan yang ia lewati tanpa menyadari ia berada dimana.
"Terima kasih banyak ya pak" ucap laura kepaa driver tersebut karna sudah membantunya. "Tidak masalah nona, saya permisi" ucap driver tersebut sambil mengundurkan dirinya karna masih harus melayani penumpang yang lainnya.
Laura sudah bertekat pada dirinya sendiri untuk memulai kembali kehidupannya seperti kebanyakkan orang pada umum nya. Ia sudah memutuskan untuk mencari pekerjaan dipusat kota jepang, setalah pergi dari rumah panti asuhan pelita laura sudah mendapatkan kenyatan yang ia tidak ketahui serta mendapatkan begitu banyak kenangan yang ia rasakan.
Ia masuk kedalam bandara untuk melakukan registrasi untuk menaiki pesawat kepusat kota, tidak lama melakukan registrasi tetapi memang dilakukan dengan metode yang rumit jika belum pernah melakukannya. Setelah selesai laurapun masuk kedalam pesawat yang ia pesan sebelumnya kemudian pergi terbang menuju tempat tujuan.
Tidak lama setelah itu laurapun tiba…
Tidak bisa diragukan lagi pusat kota jepang sangatlah indah banyak sekali gedung bertingkat serta banyak sekali orang yang sedang berlalu lalang melakukan aktivitas nya masing- masing. Laura pergi menggunakan bus menuju ke kosan yang ia tempati sebelum nya. Sepanjang jalan ia terus melihat kearah jalan dan memikirkan sesuatu yang menurut ia seharusnya tidak dipikirkan. Tidak terasa akhirnya ia sampai ditempat tujuan, jaraknya cukup jauh dari bandara tempat ia turun. Tetapi karna ia melamun jarak jadi terasa lebih dekat.
"Huhh" gumam laura ketika sudah sampai di rumah kos tempat ia tinggal selama berkuliah dipusat kota jepang. Laura merebahkan tubuhnya diatas kasur miliknya, ia enggan untuk melakukan apapun. "Aku lelah" ucap laura lirih.
Laura sangat senang bisa pulang ke rumah ibu nor tetapi setelah banyak hal yang terjadi membuat ia menjadi sangat lelah dan menguras tenaga yang ia miliki. Laura masih sibuk dengan pikiran nya sendiri sampai jatuh tidur terlelap dengan sendirinya, lelah yang laura rasakan membuat dirinya jatuh tertidur.
"Astaga,," laura terkejut karena diri nya bisa tertidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. "Kenapa aku bisa tertidur" tanya laura pada dirinya sendiri. Ia bergegas bangun dari tempat tidurnya dan pergi untuk membersihkan diri.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk laura membersihkan diri, 30 menit merupakan waktu biasa yang dipakai setiap wanita untuk mandi dan membersihkan diri.
"Segarnyaa,, " ucap laura usai keluar dari kamar mandi. "Yosh sekarang yang harus aku lakukan membereskan koperku" laurapergi menghampiri tas yang berada di kamarnya.
Didalam kos tersebut laura tidak tinggal sendiri, ia memiliki teman satu rumah. Ia bernama nana, ia juga sudah men jadi sahabat ku serta temanku berbagi suka dan duka. Kami sangat mengerti satu sama lain dan saling memahami keadan yang terjadi.
Nana tidak seperti ku, ia berasal dari keluarga yang ekonomi nya diatas standar. Ia pergi mengekos karna ingin meninggalkan rumahnya dan membuat dirinya menjadi mandiri. Nana tidak mau dirinya menjadi beban bagi siapapun terutama untuk ke dua orang tuanya.
"Raa,, sampai kapan" ucap nana yang baru tiba entah dari mana. Setelah laura pula ia tidak menemukan siapapun jadi laura memilih tidak memperdulikan nya.
"Baru tadi siang, kau dari mana saja? Aku tidak menemukanmu sedari tadi" tanya laura kepada nana yang sedang berdiri didepan kamar milik nya. "Aku hanya membeli beberapa bahan makan untuk kita masak nanti" jawab nana.
Sebelum pulang ke kosan laura memberitahukan kepada nana bahwa ia akan pulang, mungkin karna itu ia memutuskan untuk membeli beberapa bahan makanan. Nana tau apa yang mereka butuhkan, selama lara tidak ada mungkin nana lebih sering makan diluar dari pada memasak dirumah. Menurutnya untuk apa makan sendiri, lebih baik makan diluar bersama teman- teman lainnya.
"Wow, apa yang kau beli" tanya laura kepada nana. Nana dan laura mahasiswa dari universitas yang sama dan mereka juga sudah sama- sama lulus di tahun ini. Kemungkinan mereka akan mencari pekerjaan seperti apa yang direncanakan oleh laura.
"Beberapa sayuran dan daging untuk kau masak" ucap nana kepada laura sambil menunjukkan belanjaan yang ia bawa ditangannya. "Coba aku lihat" laurapun pergi menghampiri nana.
"Oh iyaa, apa yang kau katakana sebelum nya" tanya laura yang baru sadar apa yang dikatakan oleh nana sebelumnya. "Sayuran dan daging" jawab nana sambil tersenyum.
"Setelah itu" tanya laura lagi. "Aku tidak mengatakkan apapun" nana terus mengelak apa yang dituduhkan oleh nya. "Aku tau kau menyuruhku untuk memasakkkan" ucap laura menuduh nana tentang apa yang ia dengar.
"Selalu saja seperti itu" ucap laura dengan wajah kesal. "Kau tau masakkan yang paling lezat hanyalah masakkanmu, kau tau sendiri aku tidak bisa memasak" ucap nana mencoba untuk membujuk laura agar mau memasak makanan hari ini.
"Aku tau kau sedang membujukku kan" tuduh laura kepada nana. "Bagaimana kau tahu? Apakah terlihat sekali" ucap nana mengakui apa yang ia lakukan.