Download App

Chapter 14: Aku Tidak Akan Melakukan Apa-Apa Pada Pasien

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Xi merasa tidak nyaman. Dia memegang perutnya dengan kedua tangannya. Tubuhnya berkeringat.

Pei Qian segera menggendongnya dan memegang dahinya.

"Apakah kau tidak enak badan?" tanya Pei Qian. 

Gu Xi menekan perutnya dan berkata, "Aku sakit maag."

Pei Qian segera menelepon asistennya, "Yazhan, panggil Dokter Lin ke sini!"

Gu Xi pingsan, dan wajahnya sangat pucat.

Pei Qian meletakkannya dengan hati-hati dan menyelimutinya. 

Sekitar 20 menit kemudian, Dokter Lin datang.

Dia adalah seorang dokter wanita berusia sekitar empat puluh tahun. Dia adalah wakil direktur di sebuah rumah sakit swasta. Tentu saja, Pei Qian berinvestasi di rumah sakit tersebut.

"Ada apa?" tanya Dokter Lin.

Pei Qian berdiri dan menjawab, "Dia sakit maag."

Dokter Lin tersenyum, "Mungkin karena dia sedang diet, jadi tidak makan tepat waktu."

Dokter Lin tersenyum lembut dan bertanya, "Apakah kau belum makan malam?"

Gu Xi tidak bisa berkata apa pun. 

Dokter Lin menatap Pei Qian, "Lain kali, perhatikan waktu makannya. Kalau terus begini, sakit maagnya akan jadi parah."

"Aku mengerti," jawab Pei Qian. 

Dokter Lin berkata dengan ramah, "Aku telah meresepkan obat. Ini bukan masalah besar. Nanti, berikan makanan berprotein untuknya."

Gu Xi berkata dengan lemah, "Tidak perlu, aku tidak apa-apa."

Dokter Lin hanya tersenyum kecil. 

Pei Qian langsung berkata, "Aku akan mengantarmu ke bawah."

Sebelum keluar, Dokter Lin tidak lupa untuk mengingatkan Gu Xi, "Jangan lupa makan tepat waktu, ya."

Gu Xi mengangguk. 

Di lantai bawah, Dokter Lin memberi resep obat, dan Pei Qian menyuruh Song Yazhan membeli obat tersebut. Kemudian, Pei Qian mengantar Dokter Lin sampai di depan pintu rumahnya. 

Tiba-tiba, Dokter Lin berhenti dan berkata, "Kau... tidak berbuat apa-apa padanya, kan?"

Pei Qian menjawab tanpa melihatnya, "Aku tahu batasnya."

Dokter Lin tiba-tiba memukul kepalanya, "Tahu batas? Kalau kau tahu batas, kau tidak akan membawanya di malam pertunangannya dan meminta Bibi melakukan pemeriksaan semacam itu untukmu..."

Ia melanjutkan, "Pei Qian, kau harus tahu batasnya. Kurasa Nona Gu bukan gadis sembarangan. Walau kau memiliki masalah dengan Qin Mo dan... orang itu, tapi kau tidak boleh menyakiti orang yang tidak bersalah."

Pei Qian meletakkan tangannya di saku celananya dan kemudian berkata, "Aku belum menyentuhnya."

Dokter Lin memahami maksudnya, "Apakah kau tidak berencana untuk menyentuhnya setelah itu?"

Pei Qian tidak menjawabnya dan masuk ke dalam mansion.

Dokter Lin menggelengkan kepalanya sambil masuk ke mobil, "Dasar anak ini! Dia menyuruhku datang di tengah malam tanpa memberiku penjelasan sama sekali."

Tak lama kemudian, Song Yazhan kembali sambil membawa obat-obatan. 

"Axiang, tuangkan segelas air." Pei Qian memanggil pelayannya. 

Pei Qian membawa segelas air dan obat ke lantai atas.

"Wah, ada apa ini? Kenapa Tuan Pei begitu perhatian?" Song Yazhan tersenyum. 

Axiang tergagap dan bertanya, "Tuan Song, haruskah saya mengantar bubur ini ke lantai atas?"

Song Yazhan berpikir sejenak. "Setelah selesai mengantarnya, kau langsung keluar saja."

Pei Qian kembali ke kamar dan melihat Gu Xi masih tidak nyaman. 

Gu Xi melihat obat di tangan Pei Qian dan berusaha untuk duduk. Kemudian, Pei Qian mengulurkan lengannya dan membiarkan Gu Xi bersandar di bahunya.

Jubah mandi Gu Xi sedikit melonggar. Dia ketakutan dan berusaha melarikan diri, tapi Pei Qian menarik tangannya dan dia jatuh kembali di bahu Pei Qian...

"Minumlah obat ini," kata Pei Qian. 

Pei Qian mengambil dua pil berwarna putih dan segelas air. 

Kemudian, Pei Qian menyodorkan pil tersebut ke depan mulut Gu Xi...

Gu Xi ragu sejenak, kemudian memakannya. 

Wajah Gu Xi memerah, karena dia sedang berada di pelukan Pei Qian… 

Setelah minum obat, dia ingin pindah... lalu terdengar suara ketukan pintu.

Pei Qian menekan bahu Gu Xi dan berkata, "Masuk."

Axiang membawa semangkuk bubur serta beberapa makanan pembuka di atas nampan.

Setelah meletakkannya di meja, ia langsung keluar. 

"Makanlah sedikit."

Pei Qian melepaskan Gu Xi dan duduk di sofa sendirian. 

Perut Gu Xi masih terasa tidak nyaman, tapi jauh lebih baik daripada tadi. 

Dia bangun dari tempat tidur dan perlahan berjalan ke sofa... Pei Qian duduk di seberangnya dan menatapnya dengan tenang.

Gu Xi makan setengah mangkuk bubur itu, kemudian dia berkata dengan lembut, "Aku sudah kenyang."

Pei Qian menutup dokumennya dan menatap mangkuk itu, lalu ia bangkit. 

Gu Xi tidak menyangka bahwa Pei Qian akan membersihkan piringnya sendiri.

Ketika dia kembali, Gu Xi masih duduk di sana.

Pei Qian berbaring di tempat tidur dan berkata, "Kemari dan tidurlah."

Gu Xi menoleh dan menatapnya. 

"Tenang, aku tidak akan melakukan apa-apa pada pasien." 

Gu Xi menggigit bibirnya dan berjalan menuju tempat tidur. 


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C14
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login