Alaric sudah terbiasa bepergian ke tempat jauh dan jetlag tidak lagi mempengaruhinya. Ia tiba di Inggris saat hari masih pagi. Ia sempat beristirahat di kabin dalam pesawat pribadinya dan mendapatkan energi yang cukup untuk memulai aktivitas seolah tidak terjadi apa-apa.
Di Singapura pasti sudah sore. Ia tak ingin menjadi terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan melupakan untuk menghubungi Aleksis seperti janjinya, karena itu sebelum mendarat ia memutuskan mengirim SMS kepada gadis itu.
[Hampir mendarat di London. Aku merindukanmu.]
Isi pesannya singkat, tetapi ia sangat senang menulisnya. Rasanya aneh, untuk pertama kalinya dalam hidup ia secara terbuka menyatakan rindu kepada seseorang.
Biasanya ia bepergian ke seluruh dunia tanpa merasa kehilangan, tidak merasa bahwa ia sedang bepergian meninggalkan rumah. Biasa saja. Rumahnya adalah di mana pun ia sedang berada. Paling sering, rumahnya itu adalah pesawat pribadinya atau mobilnya.
Jeng jeng!!!
Sophia sudah datang!! Grrrrr....
Aduh, sedih ya, padahal Alaric mau buru2 menyelesaikan urusannya di London biar bisa segera pulang kepada Aleksis... tapi dia malah ketemu Sophia...
Terus tadi teleponnya Aleksis juga nggak dia angkat...
Arrrgghhh.....
Jadi ingat klo di Bab 100, Caspar balikan sama Finland, nah ini di bab 200, Alaric malah berpisah dengan Aleksis. Kuatkan batin kalian ya....