Chapter 1: Chapter 1 - Kehidupan Yang Singkat
Setelah lulus SMA aku bergabung dengan perusahaan yang lumayan terkenal di daerah tempat tinggalku. Selain bekerja aku juga melanjutkan pendidikanku ke jenjang perkulihaan di salah satu universitas swasta yang dekat dari rumah tempat tinggalku, tujuanya agar tidak jauh dan bisa memanajemen waktu antara kuliah dan kerja.
Sebenarnya prioritasku lebih ke pekerjaanku, akan tetapi di zaman sekarang lulusan perguruan tinggi merupakan salah satu nilai plus untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus atau jenjang carrer yang lebih baik daripada lulusan SMA. Meskipun banyak orang-orang lulusan universitas masih menganggur akan lebih baik jika mempunyai suatu senjata tambahan untuk mendapatkan tempat yang lebih baik, apalagi sekarang banyak sekali hal-hal yang membuat orang-orang dapat mendapatkan pekerjaan lebih mudah hanya dengan lewat jalur belakang.
Siang hari adalah waktuku untuk istiharat dari pekerjaanku yang benar-benar menguras pikiranku ini, dengan meminum secangkir kopi dengan ditemani rokok membuat pikiranku lebih rileks dan bisa mengurangi beban kerjaku meskipun hanya sebagian. Dengan pemandangan bangunan yang megah di depan kaca gedung kantorku, hal itu dapat membuatku merasa sedikit tenang, setelah beristirahat sebentar aku kembali melanjutkan pekerjaanku yang masih banyak di atas meja kerjaku, sambil diiringi percakapan dengan teman sebelahku. serasa pekerjaan lebih cepat selesai apalagi sebelahku adalah senior cewek yang bisa di bilang cukup cantik. Sore hari tepat jam 16.00 aku mulai untuk bersiap-siap pulang.
"sekarang waktunya pulang haha, lanjut main Monster Bounty. sebentar lagi item terkumpul dan dapat di craft jadi item uniqe kaaaah, nice su" tersenyum sendiri sambil bersemangat
"Kori mau pulang?" Tanya seniorku
"yups senior"
"akhirnya pekerjaan selesai mau pulang terus ngegame haha"aku tersenyum sambil berwajah sok keren.
"bodoh lah"
"masih main game aja cari pacar sono" Senior rika sambil berekspresi kecewa dan agak jengkel.
"santai senior lagian masih umur 22 jadi gk mikirin begituan dulu kakakaka" aku membuat wajah songong.
"terserah kau deh" "hays aku pulang duluan kalo gitu, jangan lupa di bersihin meja kau itu" sambil mengambil tas dan keluar dari ruangan yang masih ramai.
"siap" hormatku sambil tersenyum.
Senior rika merupakan salah satu staff yang berkedudukan tinggi di perusahaan, dia adalah seorang yang pintar dan baik kepada semua orang diperusahaan, kenapa beliau sangat perhatian kepada aku, itu karena kita pernah bertemu di sebuah acara festival di suatu daerah saat aku masih sma, karena suatu kejadian yang bisa di bilang gk sepele dia dan suaminya kehabisan pulsa untuk menghubungi keluarganya, mereka bertemu denganku yang saat itu sedang berjualan pulsa elektrik. Setelah itu mereka membeli dan akhirnya jadi langganan sampai sekarang. Senior juga membantuku masuk di perusahaannya setelah aku lulus dari sekolah, setelah itu kami mulai lebih dekat bahkan keluarganya sering ke kosku untuk mampir.
Sampai di kos aku langsung mandi dan bersiap-siap main game. Aku hovby main game dari waktu smp, karena pada saat itu banyak dari temanku yang sering mengajak untuk bermain game online di Warnet dekat sekolah. Bahkan aku sering di marahi orang tuaku karena pulang telat. Karena terlalu senang main game pada saat itu aku sampai lupa makan.
"duh sampai berbunyi ni perut" berbicara sendiri sambil berwajah malas.
"dah beli makan dlu deh"
Karena merasa haus dan lapar, aku memutuskan untuk pergi ke indosapri untuk membeli beberapa minuman segar, bir ,dan beberapa camilan untuk perutku. Di tengah perjalanan pulang dari indosapri, aku melihat banyak orang berlari-lari sambil berteriak karena terjadi kebakaran. Aku melihat di depan mataku banyak orang yang panik karena kebakaran itu, tapi karena aku segera ingin pulang untuk melanjutkan main gameku dan aku memutuskan untuk tetap cuek dengan kebakaran itu. Kemudian tanpa sadar aku melihat seorang yang berwajah familiar menangis tepat di depan gedung yang terbakar oleh api yang besar, aku mendekatinya sambil melihat orang itu, setelah lebih dekat ternyata dia adalah seorang yang dekat denganku dan orang yang paling baik denganku di perusahaan, ia adalah senior rika. Ia sedang menangis sambil terduduk dan hampir tak bisa berdiri di depan gedung yang terbakar itu, aku berlari kencang dan mendekat ke senior
"ada apa senior?" aku bertanya sambil memegang kedua pundaknya.
"Kori… suami dan anakku masih di dalam mereka tidak bisa keluar" sambil menangis dan hampir tidak bisa berdiri
. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke gedung yang masih terbakar itu
" jangan kori jangan masuk…. Kau akan.." senior berteriak khawatir.
Aku langsung masuk ke gedung dengen cepat sampai suara senior sudah tidak terdengar lagi dari dalam "cih panas sekali" gumamku sambil merasakan panas api di sekitar ruangan. Aku langsung masuk ke apartemen senior dan melihat seorang lelaki yang merangkul anaknya dengan kaki yang tertimpah lemari sehingga tidak bisa keluar ruangan itu.
"OM!."
"OM!, kamu bisa mendengar suaraku"
"ini aku kori" aku berteriak sambil mendekat
"KORI?" suami senior kaget karena kehadiranku
" iya om sini ku bantu"
"angkat anakku dlu setelah itu angkat lemarinya"
"oke" aku langsung mengambil anaknya terus menaruhnya di tempat yagn tidak ada api
"siap siap akan kuangkat lemarinya"
"tolong cepat" sambil membantu mengangkat lemari.
Setelah selesai menolongnya kita langsung keluar dari apartemen dan mencari pintu darurat untuk keluar dari keadaan tersebut.
Akhirnya kita selamat dan langsung menuju ke senior rika, ketika akhirnya bertemu mereka langsung berpelukan dan menangis senang atas keselamatan buah hati mereka. Setelah keadaan mengharukan itu selesai akhirnya hal itu pun terjadi, sebuah kejadian yang membuat keluarga tersebut semakin sedih setelah merasakan kebahagiaan "Terima kasih kori" senyuman dari pasutri yang benar benar bahagia "gk papa senior ini juga sebagai balasan dari terima kasihku kepada kalian karena pernah menolongku" aku membuat wajah senang dan tersenyum senang. Setelah mereka berterimakasih padaku, terdengar suara orang berteriak kearah kita " awas…." Itu adalah sebuah bongkahan batu besar yang terjatuh tepat di atas kepalaku dan tepat di depan keluarga yang baru mendapatkan kebahagiaan itu . Karena ketidaktahuanku aku tak bisa menghindari keadaan tersebut, kami langsung menoleh kearah orang yang berteriak tadi, kemudian batu itu terjatuh ke arahku. Kejadian itu merupakan akhir dari hidupku di dunia ini dan aku hamper tidak percaya kalau kematianku di saat masih perjaka dan menjomblo selama 22 tahun.
Ketika aku tersadar semuanya menjadi gelap dan aku tidak bisa melihat apapun di sekitarku, kemudian sebuah cahaya terlihat di depan mataku. Sambil berjalan ke cahaya tersebut aku tidak bisa memikirkan apapun dan tetap berjalan kearah itu. Setelah masuk ke cahaya itu aku mendengar suara keras gong dan suara seseorang di kepalaku "gong..." "akses menuju dunia ke 2 di terima dan akan dibuka" , setelah suara itu menghilang beberapa menit kemudian aku langsung terjatuh dari atas langit dan kaget sambil berteriak keras dalam keadaan terjatuh "ah...…..apa apaan ini ... apa yang terjadi..." "bruak bruak crack crack" suara ku yang sedang terjatuh dan ranting yang patah akibat tubuhku yang jatuh dari atas langit. Aku terjatuh dengan keras sampai membuat membuat tubuhku terasah sakit yang luar biasa, banyak beberapa bagian tubuhku yang mau patah karena kejadian itu. Aku berusaha untuk bangkit dari kaeadaan itu "argh…. Sakit sekali" suaraku yang merasakan kesakitan, aku langsung bangkit dan duduk sambil melihat sekitar sambil melongo.
Chapter 2 " Serangan Para Prajurit "
Autor : Badak Liar
Jangan lupa komen guys heheh :D
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone