Download App

Chapter 2: Bab 2

"Maaf mbak,ini tempat yang namanya The Edelweis sebelah mana ya ?"

Penduduk yang di tanya mengernyitkan dahi,

"Buat apa kak ?"

"Penelitian aja mbak,hehe"

Agak lama setelahnya,mereka di tunjukkan arah yang hanya beda beberapa belokan lagi.

"Terimakasih mbak" ucap Stephanie

"Sama-sama kak,semoga selamat"

Sekilas,dari ucapan penduduk tersebut begitu tidak di hiraukan Stephanie. Tapi lama kelamaan dia berfikir lalu menepis hal tersebut.

Han terpancing dengan suasana wajah Stephanie.

"Kenapa ?"

Stephanie tertegun,"Oh,nggak.Biasalah"

Kau mungkin harus tau,kalau Han adalah seorang yang sangat peka terhadap suatu gerakan.Ya,dia si peka...

Han memarkirkan white car-nya persis di samping hostel yang sudah di alamatkan kepada Stephanie.Stephanie lalu keluar dan langsung terpana melihat pemandangan yang di sajikan.Wow,percayalah.Ini sangat indah.

"Ya,mari jelajahi tempat ini"

Han pergi meninggalkan Stephanie yang tak sadar dari lamunannya.Di depan hostel ini,ternyata sebuah taman.Beberapa di antaranya ada bunga edelweis -dalam jumlah yang sangat banyak-.Han paham sekarang kenapa tempat ini di sebut The Edelweis.

"Wah gila sih ini,bakal betah sangat nih.Gak bakal pulang-pulang ! Wahahahaha"

"Yakali lu tinggal sini silahkan ye.Gue mah masih ada masa depan ckck"

Tidak lama setelah itu,Stephanie melihat anak kecil sedang duduk merenung di bangku taman yang tak jauh dari tempat di mana ia berdiri.Tanpa berfikir panjang,kakinya melangkah.

"Hei dik,sedang apa ?"

Yang ditanya menoleh tersenyum.

"Sedang bertafakur kak"

"Oh iya. Namamu siapa ?"

"Anna" ujarnya singkat.

Setelah perkenalan singkat itu,tak lama Han menyusul ke arah Stephanie.

"Puas sih ini mah ya,kenapa orang-orang gak ada yang mau nginep di sini siiih ? Kan greget an gitu haha"

Stephanie hanya tersenyum

"Lu gak muterin Steph ? Idih nyesel loh"

Karena aba-aba Han sangat menimbulkan penasaran,Stephanie bangkit dari duduknya dan langsung berjalan mengelilingi taman ini.

"Aku di luan ya,Anna"

Anna hanya tersenyum dan merenung lagi.

Beberapa jam setelahnya,Han dan Stephanie lalu pergi berangkat ke daerah sekitarnya.Berkenalan dengan penduduknya,melihat aktifitas warga dan pendidikan yang ada di desa tersebut.Warga desa ini memang terkenal ramah tamah sekali.Hal ini membuat Han makin gak sabar buat stay di hostel sana.

"Apakah kau pernah rasakan sesuatu yang selalu aku rindukan?"

DEG!

Mata Stephanie langsung mencari sumber suara.Kakinya pergi dengan cepatnya entah kemana.Han yang melihatnya pun berteriak.Tapi tak di gubris oleh Stephanie.

"Woy ! Mau kemana atuh ? Balik gih "

Setengah sadar,Stephanie memaksa kakinya untuk berhenti melangkah dan menoleh Han.

"Aduh ngapain sii ini kok kita ke sini ?"

Han mengernyitkan dahi,"gak usah membual lu ye,ayo ah pulang aja"

Han menarik tangan Steph dan langsung pergi dari desa itu.

Ya,lalu menyalakan mesin white car-nya untuk segera mengakhiri survey kali ini,karena jam sudah menunjukkan pukul 05.30 pm.

°°°°

07.33 pm ....

"Gimana itu Han sama Steph udah otw pulang belom sih ?"

Sembari bertanya Key menyiapkan cemilan untuk ke dua sahabatnya ini.

"Udah di jalan beby" jawab William

"Ih beby makan tuh beby" Key menyogok mulut Willam dengan cookies.

"Eh udah ye,lu berdua klo udah tengkar kek anjing kucing tau"

Mereka lanjut merapikan barang-barang yang tadi di beli.Tak lama,bel rumah Key berbunyi.

"Oh,welcome little prince and princess"

Terlihat wajah Stephanie yang menahan kantuk.Disusul Han belakangnya dengan raut wajah suka hati.

"Eh gile ye,Nat klo nyaranin tempat bener-bener keren.Liat niih gimana tuh desa,lu semua pasti bakal suka,gue nge-vlog loh hihiw"

Han memang seorang yang sangat bisa mencari perhatian sahabatnya.William dan Key langsung bangkit dari duduknya dan merapat ke samping Han.Sedang Stephanie,jangan tanya :').

Lama sekali mereka berbincang,Nat memutuskan berangkat nanti di tanggal 13.

"Sekalian pas waktu libur ya kan ?"

"Stephanie,lu mau nginep di rumah gue kah ? Kita-kita mau party nih di kamar gue,ikut gak lo ?"

Dengan mata setengah terbuka,Steph menganggukkan kepala.Key mencari ponsel Steph,mangambil jarinya untuk unlock,da menelfon mamanya.Setelah mendapat ijin,William menggendong Stephanie dan menidurkannya di kamar Key lantai 2.

"Night Steph,kita di kamar sebelah klo lu nyari,wokey ?"

Krieeet,pintu di tutup.

°°°°

"Apakah kau pernah rasakan sesuatu yang selalu aku rindukan?"

Mata gadis ini menyusuri sekitar.Ia mencoba mengenali wilayah ini.Ah,kenapa aku rindu sekali suasana ini ?

Kakinya melangkah lebih jauh lagi.Melewati kebun,sungai yang di akhiri dengan mendatangi air terjun.Waah,ini kampung halaman ku ?

Sesaat setelahnya,ia berjalan lagi.Menemukan sebuah rumah berbentuk jamur yang di design seperti rumah mini.Tidak jauh dari air terjun berada.

"Siapa yang tinggal di sini ?"

"Aku"

Kepala Steph menoleh,dihiaskan raut wajah keheranan. Nampak di hadapannya,kini muncul sosok seorang anak kecil.

"Hai kak,aku Anna.Kita baru saja bertemu,kan ?"

Mata Steph terbelalak.

"Kenapa kamu bisa di sini ?"

"Aku,...."

Seketika wajah Anna berubah.Wajah khas anak kecik perempuan usia 7 tahun berubah.Tubuhnya rusak,seperti terbakar.Wajahnya nyaris tak berbentuk di sertai bola mata yang terlepas.Stephanie berteriak,lari se kencang-kencang yang dia bisa.Tapi Anna,bisa jauh lebih cepat dari dugaannya.

"Kak ! Dengarkan aku !"

"Aku nggak ganggu kamu,aku berani sumpah demi apapun"

Tangan Stephanie di pegang,sedikit di tarik pelan.

"Kak,aku sakit...ini sakit banget kak,aku gak kuat,aku minta tolong kakak ..."

Lirihan Anna tiba-tiba membangunkan Stephanie.

"Woah,mimpi apa itu"

Keringat bercucuran membasahi pelipis Stephanie.AC menyala,tapi rasa hawanya panas sekali. Sesekali Stephanie mendengar kegaduhan di kamar sebelah,ia lalu memutuskan untuk pergi menyusul sahabatnya dan tidur di sana.

°°°°

#Silahkan tinggalkan pesan jika salah dalam menulis novel ini :) semoga bisa lebih baik lagi,Terimakasih !


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login