Download App
50.89% Titip Rindu

Chapter 85: Eps.46

Sekitar pukul sepuluh pagi Yesaya bersama kedua orang tuanya datang kerumah sakit untuk membesuk Shea, sedangkan Morgan tidak ikut karena harus kesekolah mengambil surat pindah sekolah nya.

" bagaimana keadaan kamu sayang? " Bella sudah duduk di kursi di samping ranjang Shea, ia membelai lembut wajah Shea

" seperti yang Tante liat "

" kamu cepetan sembuh ya "

" terimakasih Tante "

" Pak Brian semoga operasi Shea besok berjalan dengan lancar, dan putri Bapak bisa lekas sembuh " ucap Antonio yang duduk di sofa bersebelahan dengan Brian

" terimakasih banyak atas doa dan kunjungan nya Pak Antonio " balas Brian tak kalah baik.

" besok pagi-pagi sekali kami akan mengantarkan Yesaya ke bandara karena dia akan berangkat ke Canada, sedangkan saya dan istri beserta Morgan juga akan bertolak ke Singapura untuk sementara kami akan menetap di sana untuk mengembangkan bisnis keluarga, karena takut terlambat jadi kami putuskan untuk membesuk Shea hari ini... " Shea dapat mendengar jelas apa yang di katakan oleh Antonio.

Keadaan menjadi canggung, Shea menatap Yesaya dengan lekat meminta penjelasan. Brian peka akan sikap Shea yang menatap Yesaya penuh tanda tanya, akhirnya Brian mengajak mereka yang berada di dalam ruangan untuk keluar dengan alasan mengajak makan atau sekedar minum di kantin rumah sakit, kecuali Shea dan Yesaya yang kini tinggal berdua saja di kamar tersebut. Brian memberikan waktu untuk Yesaya bersama putrinya.

" kamu berangkat besok? " Yesaya hanya bergeming

" kamu tau aku besok operasi? " Yesaya tetap bergeming

" kenapa kamu nggak bilang? kenapa kamu sembunyikan semua nya? kenapa Yes? Kenapa? " Shea sudah terisak menahan tangisnya

" maaf " ucap Yesa lirih

" kalo kamu kamu kasih tau aku, seenggak nya aku bisa siap-siap melepaskan keberangkatan kamu.... " Shea sudah tak mampu menahan, dengan sekejap benteng pertahanan nya runtuh.

" apa kamu mau balas dendam sama aku? karena aku nggak kasih tau kamu tentang penyakit aku? " Yesaya langsung menggeleng dengan cepat dan membalas tatapan mata Shea yang sudah penuh luka

" enggak.... bukan seperti itu " Yesaya menggenggam erat tangan Shea dengan erat seakan tak ingin melepaskan nya

" aku nggak tau gimana caranya ngomgong sama kamu, aku takut mengganggu fikiran kamu, aku mau kamu fokus pada pengobatan kamu She.... dan aku nggak mau buat kamu sedih " mata Yesaya sudah berkaca-kaca

" apa dengan diam kayak gini kamu nggak buat aku sedih... bahkan aku jauh lebih sedih Yes " Shea mengalihkan pandangannya keluar jendela

" She... " Yesaya menangkup wajah Shea dengan kedua tangannya, menghapus air mata yang menetes di pipi Shea dengan ibujari nya

" please maafin aku " Yesaya mencari kedamaian dari sorot mata Shea, namun Shea tetap bergeming

" She- "

" pergi lah..... " tanpa menatap wajah Yesaya lagi, Shea meminta dirinya untuk pergi

DEG!!!!!

" pergi lah..... jangan hiraukan aku lagi dan jangan kembali " Shea semakin menekan ucapan nya tanpa menoleh sedikit pun

Bola mata Yesaya terbelalak terkejut karena Shea mengusir nya, waktu seakan berhenti, dengan lemah beranjak dari samping Shea, dan dengan berat dan terpaksa ia melepaskan genggaman tangan nya, sedangkan Shea masih tak bergerak bahkan sama sekali tak menoleh kearah Yesaya sedikitpun.

Baru mencapai handle pintu, Yesaya kembali berbalik menatap Shea yang masih tak memberikan respon

" aku pergi She..... " gumamnya, Shea memejamkan matanya

Ceklek!!!!

Spontan membuat Shea membuka matanya lalu langsung menoleh Yesaya yang sudah di ambang pintu

" I love you, please come back soon " di sela isak tangis yang menyesakkan hatinya

Yesaya langsung berlari memeluk Shea dengan erat, berkali-kali mengecup pipi Shea

" sorry, I'm really sorry " Yesaya tak henti-hentinya meminta maaf

" aku akan selalu nunggu kamu " lirih Shea, Yesaya mengurai pelukannya menatap lekat binar manik mata Shea

" aku janji saat aku kembali, aku akan bawa kamu dan jadikan kamu selamanya milik aku " seutas senyum Yesaya dapatkan dari wajah pucat Shea

" dan saat aku kembali, aku ingin melihat Sheaku sudah sehat kembali " pinta Yesaya, Shea hanya mengangguk tak dapat mengeluarkan suara nya lagi, membuat Yesaya kembali memeluk tubuh nya

" maaf, aku nggak bisa nemenin kamu saat kamu berada di ruang operasi, dan maaf aku nggak bisa jadi orang pertama yang bisa kamu lihat saat kamu sadar nanti, tapi percayalah kamu akan selalu ada disini " Yesaya menunjuk letak hatinya

Mereka berdua larut dalam tangis, bahkan tanpa mereka sadar banyak pasang mata menyaksikan.

" Shea.... Yesaya.... "

Panggilan lembut itu, membuat mereka berdua terkejut lalu mengurai pelukan mereka menghapus air mata mereka masing-masing.

Mereka yang sedari tadi berada di ambang pintu pun masuk menghampiri mereka.

Sebuah perpisahan yang tak pernah diinginkan kini menghampiri Yesaya dan Shea... Tuhan sudah menyiapkan skenario nya sendiri untuk umat-Nya

Shea dan Yesaya sekarang sudah berada di tempat yang berbeda. Yesaya sudah duduk di kursi penumpang pesawat yang akan segera membawa nya keluar dari negara kelahirannya, sedangkan Shea sedang berjuang di ruang operasi.

" tunggu aku She.... aku pasti pulang " gumam Yesaya

Keluarga, dan para sahabat Shea juga ikut menunggu nya di ruang operasi begitu pun dengan Restu CS.

" semoga operasi nya berhasil ya Tante " ucap Cleo yang duduk di samping Anita

" iya " Anita terlihat sangat cemas

" jangan cemas Tante, anak dan cucu Tante itu sangat tangguh " sambung Arkan

Shalu tak henti-hentinya memanjatkan doa untuk suami dan anak sambung nya

Dokter mengatakan lamanya operasi akan memerlukan waktu 3-4 jam lamanya.

" berasa ada yang kurang ya guys " gumam Ragil namun dapat di dengar jelas oleh Daniel dan yang lainnya

" iya Yesaya pasti lagi mikirin Shea sekarang " sambung Samudera

" eh gue laper nih, ada yang mau ikut gue kekantin nggak? " tanya Nabila

" yuk gue temenin " Vino beranjak menghampiri Nabila yang duduk bersebelahan dengan Cheryl

" cocok Lo berdua " goda Cheryl

" apaan sih Lo " bantah Nabila, sedang kan Vino hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" kita jugo cocok Ryl " ucap Ragil dengan memainkan kedua alisnya naik turun

" diem Lo kecebong " Cheryl membalas nya dengan ketus, membuat Daniel, Samudera dan Janet tertawa.

" awas Loh.... ntar kamu jatuh cinta sama kecebong ini " ejek Restu dengan wajah jahilnya

" mendingan gue jomblo seumur hidup di banding sama tu kecebong " gumam Cheryl.

Empat jam sudah berlalu, operasi pun telah selesai, Shea dan Brian sudah di bawa ke ruang rawat, Brian sudah lebih dulu sadar, bahkan ia meminta agar bisa satu kamar dengan Shea, alhasil Gunawan meminta izin pada pihak rumah sakit dan mereka memberikan izin. Sedangkan Shea masih belum sadar karena masih dalam pengaruh obat bius

Shea masih berada di alam mimpinya berjalan mengitari taman bunga matahari berlari kesana kemari menikmati hembusan angin, namun langkah kakinya terhenti saat melihat bayangan laki-laki dan perempuan yang selalu mengisi hatinya tepat berada di hadapan nya. Mata mereka saling bertemu menatap satu sama lain, Shea sudah menetes kan air mata saat melihat bayangan ibunya dan Yesaya ada di dekatnya, dengan lembut jari jemari ramping Yesaya menyentuh pipi Shea, sedang kan sang Ibu hanya tersenyum mengelus lembut rambut panjang Shea, namun saat Shea akan membalas menyentuh bayangan sang ibu, perlahan bayangan itu menjauh dan semakin menjauh saat Shea terus mencoba mendekat, langkah kaki Shea terhenti saat tangan Yesaya menariknya pergelangan tangan nya.

Perlahan Shea mencoba untuk membuka matanya, sinar cahaya lampu menyilaukan pupil matanya, ruangan itu terlihat sangat asing baginya, sadar akan pergerakan Shea, dengan cepat Shalu dan Anita menghampiri nya

" Shea... kamu sudah sadar sayang " Shalu mencium kening Shea dengan penuh kasih sayang

" mommy.... mommy..... " lirihnya, membuat Shalu terus menciumi punggung tangan Shea berulang-ulang


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C85
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login