Download App
67.06% Titip Rindu

Chapter 112: Eps.73

Hentakan suara musik yang keras serta cahaya lampu diskotik yang berwarna warni menemani malam seorang wanita yang sedang dilanda kegalauan tak lupa juga beberapa botol minuman beralkohol yang tertata diatas meja dihadapannya.

Sesekali tubuhnya ikut bergoyang mengiringi alunan musik yang mampu memekakkan telinga lalu menyesap minuman nya. Merasa minumannya di dalam botol sudah habis, wanita itu memanggil waitress untuk memberikan nya minuman lagi, setelah waitress itu memberikan apa yang ia inginkan dengan cepat ia meneguk minuman itu lalu kembali bergoyang.

" gue bakalan ngancurin Lo!!! gue bakalan buat Shea hancur lebih dari ini!!! karena Lo udah berani ngelawan gue Yesaya " upat nya dengan geram, lalu kembali meneguk minumannya

Kemudian, wanita itu mengambil ponselnya didalam tas lalu mencari nomor seseorang untuk ia hubungi

" gue butuh bantuan Lo, sekarang kita ketemu... gue bakalan share Lokasi " ucap wanita itu kemudian menyunggingkan sudut bibirnya setelah ia mengakhiri panggilannya

*****

Hari ini Shea pergi ke pusat perbelanjaan bersama laki-laki yang umurnya terpaut 25 tahun diatasnya. Ia bergelayut dengan manja, dan tak menghiraukan banyak pasang mata yang memandang mereka berdua. Bahkan saat berpapasan dengan mereka tak jarang wanita yang dengan sengaja melempar senyum pada laki-laki yang sedang merangkul nya.

Melihat para wanita yang bersikap seperti itu, dengan sengaja pula Shea semakin mengeratkan kedua tangannya yang melingkar di pinggang laki-laki itu dan berjalan dengan bersamaan.

Kini mereka, sudah duduk di salah satu restauran ternama yang terletak di dalam pusat perbelanjaan, sangking fokusnya dengan kebersamaan laki-laki itu, Shea tak menyadari bahwa ada sepasang mata yang menatapnya dengan senyum kemenangan lalu memotret mereka dari kejauhan.

*****

Keesokan harinya, Shea baru tiba di kampus ia di hadapan kan dengan pemandangan yang tak mengenakan

" mereka kenapa ya? kok ngeliat gue kayak jijik gitu " batin Shea

Shea berjalan dengan santai di koridor menuju kelasnya, namun ia tak luput dari pandangan mata para mahasiswa yang menatapnya dengan sinis

" nggak nyangka ya, mukanya aja polos tapi kelakuan nya nggak sama kayak mukanya " ucap salah satu mahasiswa

Shea tak menggubris, perkataan mereka ia terus berjalan melewati mereka dengan santai, namun semakin lama ia terus mendengar banyak ejekan yang terlontar untuk dirinya.

" wah wah wah..... ini dia ni, si ayam kampus " ejek Dewi yang menatap Shea dengan sinis

" maksud Lo apa? " tanya Shea dengan bingung

" nggak usah pura-pura polos Lo " sambung Sarah

" Lo liat aja di Mading, gimana murahan nya tingkah laku Lo " hardik Aleena

" Shea... " panggil Janet yang berlari kearah nya

" ini dia ni temennya ayam kampus " ucap Dewi

" diem Lo!!!!! " tunjuk Janet dengan kesal

" Janet, Lo Kenapa? " tanya Shea yang masih nampak bingung

" simpen aja dulu pertanyaan Lo, sekarang Lo ikut gue... " tanpa aba-aba Janet langsung menarik tangan Shea,

Kemudian dengan cepat mengajak nya menuju sumber masalah yang terjadi dikampus dan tak ketinggalan juga Aleena dan kedua temannya yang ikut mengiringi Shea dan Janet.

Mata Shea terbelalak saat melihat potret dirinya di Mading kampus bersama seorang laki-laki di restauran. Nampak potret itu menunjukkan Shea yang tengah di suapi makan, lalu potret selanjutnya terlihat tangan laki-laki itu mengelus lembut pipi Shea dengan penuh kasih sayang, tak lupa juga saat laki-laki itu mengecup kening Shea.

" dari mana kalian dapat foto ini!!! " mata Shea sudah memerah karena menahan emosi

" Lo nggak perlu tau, nggak nyangka ya ternyata Shea punya kelakuan kayak gini "

" bener banget, murahan banget "

" nggak nyangka deh, Shea suka nya sama Om Om "

" padahal mukanya cantik, tapi malah suka sama Om Om "

" malu-maluin kampus Lo "

" woooooo " sorak para mahasiswa yang juga ikut melihat potret itu

" ada apa ini? " seorang laki-laki tampan yang menjadi idola kampus pun ikut menghampiri mereka, tak lupa juga ia terkejut melihat potret di Mading lalu beralih melihat Shea yang sudah siap meledakan emosi nya

Aleena menunjukkan senyum kemenangan nya, kemudian mendekati Alvarez yang baru saja tiba.

" Lo liat foto itu, gimana Shea yang bersikap murahan sama Om Om hidung belang dan bahkan umurnya jauh lebih tua dari Lo Rez... " Jawab Aleena

" yah meskipun Om Om itu masih ganteng banget di usia nya yang udah tua dan kayaknya tu Om om tajir deh, mangkanya Shea klepek-klepek " sambung nya

Alvarez menatap lekat wajah Shea yang semakin memerah, karena masih menahan emosi nya

" eh Al..... Lo nggak tau kalo cowok it- " Janet tak sampai menyelesaikan perkataannya karena Shea memberikannya peringatan untuk diam.

Aleena menyunggingkan sudut bibirnya sebelum melanjutkan untuk menghina Shea

" gue yakin, cowok itu pasti udah punya anak istri... dan gue nggak tau gimana perasaan istri nya liat foto ini " ucap Aleena yang menunjukkan raut wajahnya yang di buat sesedih mungkin.

" tega banget Lo She.... "

" iya... nggak punya hati banget..... "

" dasar perebut suami orang..... "

Seru para mahasiswa yang ikut mengomentari Shea tanpa mengetahui yang sebenarnya.

" DIAM!!!!!!!!!! " bentak Alvarez dengan keras, membuat mereka yang terprovokasi oleh Aleena menjadi bungkam

" Rez.... Lo kok masih belain cewek mur- "

PLAAKKKKKK

Sebuah tamparan mendarat tepat di pipi Aleena dan meninggalkan bekas di kulit putih nya, Sarah dan Dewi menutup mulut mereka saat melihat apa yang Aleena dapat kan begitu juga dengan mahasiswa yang lainnya terkecuali Alvarez dan Janet yang diam-diam tersenyum tipis.

Aleena meraba pipinya yang terasa panas akibat tamparan Shea, ia menatap kearah wanita yang sudah memukul nya

" kurang ajar Lo " dengan cepat Shea menangkis tangan Aleena yang hendak membalas menampar nya.

" waktu itu, gue sengaja nggak ngebales saat Lo bully gue, tapi untuk masalah ini gue nggak bisa tinggal diem!!!! asal Lo tau cowok yang Lo kira Om-om hidung belang itu, bokap gue!!!! " bentak Shea dengan kencang

" Brian Alexander!!!! " Shea mengucapkan dua kata nama sang ayah dengan penuh penekanan.

" dan yah... yang Lo bilang itu bener dia adalah orang kaya raya dan sudah memiliki anak dan istri!!!!! "

Mata Aleena terbelalak saat mendengar nama itu, begitu pun juga dengan yang lain nya. Shea menghempaskan tangan Aleena dengan kencang.

" kalo kalian nggak percaya, gue bisa buktiin sekarang!!!!! " ucap Shea lagi

Shea menunjukkan foto dirinya bersama Brian dan keluarga besarnya yang tersimpan cantik di ponselnya

" PUAS!!!! " ucap Shea dengan lantang

Dengan cepat Shea melepaskan semua potret yang tertempel di Mading lalu menghambur kan tepat di wajah Aleena dan kedua temannya.

" Al... kita pilih musuh yang salah " bisik Dewi

" bener Al... ternyata Shea anak dari pengusaha terkenal itu, bokap Lo bisa tamat riwayatnya kalo tau masalah ini " tambah Sarah

wajah Aleena sudah pucat pasi, karena ia memilih musuh yang salah, bahkan kini ketakutan sudah menyelimuti wajah cantiknya.

" dan untuk kalian semua, seharusnya kalian cari tau dulu kebenaran nya jangan cuma liat di foto aja yang gak jelas kebenarannya!!! yang akhirnya buat kalian dengan mudah kemakan sama fitnah...!!!! gue juga bisa tuntut kalian karena pencemaran nama baik...!!! "

Alvarez sudah tidak tahan melihat emosi yang menggebu-gebu di wajah Shea, ia langsung menarik tangan Shea lalu berlalu pergi tanpa menghiraukan mereka yang masih berada disana, diiringi oleh Janet yang mengekori mereka dari belakang

" nih minum dulu biar adem " Alvarez memberikan sebotol air mineral pada Shea, dan dengan cepat ia menerima nya lalu meneguk nya karena kini mereka sudah berada di kantin

" gila ya tuh cewek nggak ada habisnya buat masalah sama gue " ucap Shea

" pengen gue cakar tu muka yang kayak boneka Annabelle " Shea meremas botol air mineral yang telah kosong itu.

Alvarez hanya tertawa melihat Shea yang masih emosi. Merasa di tertawa kan, Shea menatap tajam laki-laki yang duduk di samping nya, spontan Alvarez membekap mulut nya sendiri.

" udah... lagian juga apa yang di bilang mereka semua kan nggak bener, mereka hanya terhasut sama foto-foto sampah itu " ucap Alvarez saat melihat Shea yang sudah kembali normal dan tidak terlihat emosi lagi.

" tapi kuping gue masih panas aja, saat mereka bilang kalo gue ini cewek murahan "

" sini gue kipas pakek hair dryer biar adem " jawab Alvarez asal

Mendengar ucapan Alvarez membuat Janet tertawa terbahak-bahak, dan langsung mendapat tatapan permusuhan dari sahabat nya dan spontan langsung membuat Janet kembali bungkam

" udah, nggak usah marah-marah ntar cantiknya lari " goda Alvarez sambil mengedipkan sebelah matanya, itu juga tak luput dari pantauan Janet namun ia tahan untuk tidak kembali tertawa

" huh... " Shea menghela nafas lelah

" eh tapi gue salut loh, saat Lo nge gampar tu boneka Annabelle " ucap Janet

" dan semoga aja itu jadi pelajaran buat dia supaya nggak asal ngejablak saat ngomong " sambung nya

******

Jam satu siang, Alvarez sudah kembali kekantor nya karena hari ini ada meeting dengan perusahaan Wijaya Group beserta perusahaan Alexander Group dan karena itu pula ia akan kembali bertemu dengan Yesaya selaku pimpinan dari perusahaan Wijaya Group.

Tak terasa dua jam sudah berlalu, meeting itu pun diakhiri dengan berjabat tangan antara pemilik perusahaan.

" semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar Pak Alvarez " ucap Yesaya sambil berjabat tangan dan tak lupa juga pada Brian selaku penanam modal terbesar di perusahaan nya yang baru ia pimpin.

" sama-sama " balas Alvarez dengan singkat,

Brian dan Alvarez menghentikan langkah kaki mereka secara bersamaan saat Yesaya memanggil nama Alvarez

" apa kita bisa bicara sebentar? " tanya Yesaya pada Alvarez

Seakan tahu apa yang akan dikatakan oleh Yesaya, Brian lebih memilih untuk lebih dulu undur diri karena dirinya tak ingin ikut campur masalah anak muda selagi itu masih sebatas wajar.

Sekarang mereka berdua sudah berada di salah satu caffe dan lebih tepatnya di seberang kantor milik Alvarez.

" maaf jika saya menyita waktu anda " ucap Yesaya

" jangan terlalu formal karena saat ini kita lagi nggak ada dikantor... " balas Alvarez setelah ia menyesap coffeLatte favorit nya

" apa yang mau Lo bahas? " tanya Alvarez, karena sedari tadi Yesaya masih terdiam

" Shea... ini tentang Shea " jawabnya

Alvarez mengangkat satu alisnya, ia paham akan kemana jalur pertanyaan Yesaya

" ada hubungan apa antara Lo dan Shea " tanya Yesaya

Sudah Alvarez duga, Yesaya pasti akan menanyakan itu padanya karena sudah beberapa kali Yesaya mendapati dirinya yang selalu bersama Shea, apa lagi saat kejadian Shea yang hampir saja akan menjadi korban tabrak lari

" kenapa tiba-tiba Lo nanyain tentang itu? " bukannya menjawab, Alvarez malah melempar kan pertanyaan pada Yesaya

" karena setahu gue, Shea nggak pernah punya temen cowok selain gue dan temen-temen gue... apa lagi Lo sempet bilang, kalo kalian lagi PDKT "

" kenapa? Lo cemburu? bukannya Lo udah punya tunangan? " Alvarez memborong semua pertanyaan untuk Yesaya

" dan yang gue tau, hubungan kalian juga udah berakhir... jadi nggak masalah kan kalo Shea deket sama cowok lain? " sambung Alvarez

" apa Lo cinta sama dia? " tanya Yesaya dengan spontan dan tak ingin berbasa-basi lagi

Alvarez tersenyum kecil sebelum ia menjawab, lalu menatap laki-laki yang duduk di seberang nya dengan lekat

" Lo nggak perlu tahu, gimana tentang perasaan gue ke Shea " jawab Alvarez dengan tenang

" gue cuma mau ngingetin Lo, supaya nggak berharap lebih sama Shea supaya Lo nggak sakit hati nantinya... " balas Yesaya dengan senyum mengejek

Alvarez mengangkat satu alisnya, lalu kembali tersenyum kecil karena belum ingin menanggapi ucapan Yesaya yang menurutnya ambigu

" karena pada dasarnya, Shea masih mencintai gue dan jangan pernah berfikir kalo Lo bakalan bisa memiliki Shea sepenuhnya " ucap Yesaya dengan percaya diri

" sorry bro... dalam kisah cinta, gue nggak pernah berharap lebih apa lagi memaksakan kehendak untuk memiliki " balas Alvarez

" dan satu hal lagi, gue nggak perduli seperti apa perasaan Shea ke gue, gue nggak pernah takut untuk menerima kenyataan... karena berani mencintai seseorang itu artinya juga harus siap untuk jatuh ke dalam lubang yang akan mengakibatkan sebuah luka " sambung Alvarez dengan santai

" Lo juga harus paham, kalo cinta itu tahu kemana dia harus melangkah kan kaki untuk pulang entah itu ketempat yang lama atau ketempat yang baru " sambung nya

Yesaya sudah mengepalkan kedua tangannya, saat mendengar penuturan dari Alvarez karena sedikit banyak nya yang dikatakan oleh Alvarez itu berhasil membuat hatinya tertohok.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C112
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login