Download App
33.8% Topeng

Chapter 24: Bab 24 Pertemuan (1) Dr.lee

"Tring... Tring..."

Handphone Jade berbunyi, mencoba meraih handphon itu di samping meja rias. Jade memperhatikan pesan dari nomor yang tidak di kenalnya. Dipandangnya layar handphone cukup lama.. "Siapa? Pikir Jade.

💬 Apakah tawaran minum coffee masih berlaku nona Jade Vine?

💬 Kapan pun... waktu ku bebas.

"Aku tidak mengenal nomor ini... Tapi bagaimana iya tau nama ku? Jade berfikir keras. Bahkan orang itu meng Invite WeChat miliknya, namun akunnya tidak menggunakan foto profil wajahnya, hanya gambar sebuah miniatur otak manusia. semakin membuat Jade kesusahan untuk mengetahui siapa orang itu.

Jemari Jade mulai bergerak lentik dan lincah di layar touchscreen handphone milikinya. Jade terlihat sibuk saling membalas pesan. Selesai membalas pesan, Jade melemparkan pelan handphone miliknya di atas ranjang.

"Huft..... dr. Lee... Berarti sudah membaca surat yang aku titipkan kepada suster ana untuknya. Apa yang harus aku lakukan? Kami akan janji bertemu di La'Monde Coffee & Tea sore ini. Apakah dr. Lee akan mengenaliku stelah pertemuan kami di Vago? Apa reaksinya bila dia tau aku bekerja sebagai seorang waiters di sebuah club malam?!

Jade menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, sesekali matanya menerawang jauh memikirkan kejadian kejadian yang telah terjadi semalam.

Ciuman pertamanya tak terduga yang dia dapatkan dari pria sinting bernama Adam, pertemuannya dengan dr. Lee yang begitu tiba tiba, dan... dan... kejadian memalukan pertamanya bersama kak Jo ....

"Aaarrgh!!!! Jade berteriak sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya... kakinya di hentak hentakkan di udara dengan perasaan frustasi!

___________

_____ La'Monde Coffee & Tea _____

Jade mematung melihat bangunan didepannya, begitu mewah dengan gaya sangat modern minimalis, tentu saja Jade tidak tahu bahwa tempat dr. Lee temu janji dengannya adalah salah satu tempat populer di kota D, bagi sebagian orang pasti enggan untuk masuk ke tempat ini, di lihat dari depannya saja begitu mewah... bagaimana dengan harga menu di dalamnya?

Jade panik, dia mondar mandir di depan pintu kaca La'Monde. Entah apa yang tengah di pikirkan Jade.

"Shit! Tempat ini begitu mewah! Bagaimana bila uang ku tidak cukup untuk mentraktir dr.lee minum coffee! Seharusnya aku cek dulu tempat ini sebelum mengiyakan ajakan dr. Lee bertemu. Seharusnya aku mengajaknya ke Starbucks atau tempat lainnya.... Aaarrrgh!!! Dan lihat pakaian yang ku gunakan!!! Berbicara pada dirinya sendiri.

Orang yang keluar masuk disini begitu eksklusif, wanita dan pria mengunakan stelan baju yang rapi dan mahal. Sedangkan Jade....

Tentu saja Jade salah kostum sore ini, dia terlihat begitu cassual. Dengan menggunakan Jeans hitam skinny robek robek di lutut, kaus putih ketat, jaket kulit hitam, dan sepatu semi boots. Seluruh Rambut hitamnya di ikat ke atas, Jade hanya mengunakan liptin warna rose pink, membuatnya terlihat sangat cantik dan segar ciri khas remaja zaman sekarang.

"Kring.. Kring...

Jade terkejut mendengar handphone miliknya berbunyi, di lihatnya nama yang tertera di sana "Dr. Lee"

"Halloo.... Dr. Lee....

"Apa kau mau seharian mondar mandir di depan pintu tanpa ingin masuk Jade? Ucap dr.Lee

Ternyata dr. Lee duduk di bangku depan dekat dengan jendela besar. Sehingga dr. Lee dapat melihat ramainya kota D di sore hari termasuk dapat melihat Jade dengan leluasa.

Kepala Jade langsung menyapu bersih tempat itu, Jade melihat dr. lee tengah duduk di kursi depan jendela dan melambaikan tangannya ke arah Jade.

Sontak Jade membungkuk memberi salam dari jauh... "Aaahhh... baik... saya hendak masuk dokter!

Saat Jade di bantu membuka pintu oleh salah satu pelayan di cafe itu, semua orang yang ada di dalam memandangnya. Entah apa yang ada di setiap pikiran orang orang yang memandangnya. Para pria rata rata tersenyum melihat Jade, sedangkan para wanita memandang aneh dan sinis padanya.

Jade melangkah pelan sambil menundukkan kepalanya ke arah dr. Lee dan tergesa gesa duduk tepat di hadapan dr. Lee sambil mencoba menutup mukanya dengan salah satu tangannya agar berhenti menjadi bahan tontonan orang orang di sana.

Dr.lee menatap Jade dengan senyum, tingkah Jade sangat mengemaskan di mata dr. lee. Sangat ciri khas remaja, karena memang Jade masih seorang gadis remaja belasan tahun. Seandainya Jade memiliki ingatan dan hidup bersama keluarganya pasti Jade saat ini tengah menempuh pendidikan, setidaknya awal masuk dunia universitas.

"Apa kau merasa terganggu kita minum coffee disini Jade? kau mau kita berganti tempat?

Dr. Lee menarik tangan Jade yang menutupi wajahnya dan tersenyum kepada Jade, yang wajahnya tegah memerah karena malu.

Jade menggeleng gelengan kepalanya.. "Jagan! aku baik baik saja dr.lee... hanya... sedikit... aneh saja dengan pakaian ku saat ini...

"hahahaha.... Jade... kita kesini untuk menikmati segelas coffee, buka peragaan fashion show!

"Apa anda tidak malu duduk dengan orang seperti ku? Jade melirik sekitarnya, masih ada berberapa orang yang melihat ke arah mereka, terutama para pria.

"Tentu saja.... aku tidak perlu malu... Sebaliknya aku bangga! Duduk dengan gadis muda dan sangat cantik seperti mu Jade. Tatapan para pria di sana tak lebih kerena mereka sangat terpukau dengan kecantikan dan kepolosan mu dan aku tau itu karena aku sendiri seorang pria dewasa. Para wanita itu tak lebih memandang iri pada mu.

Dr. Lee memandang tajam kearah Jade sambil memainkan handphone ditangannya. matanya tak berkedip sedikit pun saat berucap Jade seorang gadis cantik dan polos, dan memang fakta Jade sangat mengagumkan di usianya masih belia.

Jade membelalakkan mata coklat muda caramel miliknya ke arah dr. Lee.

"Dokter!!! Apa anda sedang kurang enak badan atau kepala anda terbentur sesuatu sehingga penglihatan anda terganggu??? bagaimana bisa aku terlihat cantik??? Dibandingkan wanita wanita di sana aku lebih terlihat seperti itik buruk rupa!!!

Dr. Lee hanya menaikan kedua bahunya, lalu beralih melihat menu disampingnya. Seolah malas berdebat dengan argumen Jade.

"Pilih menu mu Jade, aku sudah haus dan sedikit lapar, aku ingin memesan berberapa kue manis, Aku takut bila menunggu lama kau yang akan ku makan.

Jade sedikit bingung dengan ucapan dr.lee.. namun Jade meraih menu, mata Jade membulat lebar, mulutnya menganga otomatis melihat harga setiap item di daftar menu. "Shit!!! Apa cafe ini ingin memeras ku! Harga paling murah sama dengan kerja tiga malam di Vago itu pun sebotol air mineral dengan merk yang namanya sangat konyol; rutuk Jade dalam hati.

"Ha..ha..ha.. Aku cukup meminta segelas air putih saja dokter, air putih sangat baik untuk kesehatan.

Dr. Lee memangil pelayan, dan menyerahkan menu di tangan. Hot Americano, Ice Americano, dua air mineral dan Dua cheesecake. kata dr. Lee kepada pelayan dan menyerahkan card hitam.

Jade hanya terbelalak melihat perlakuan dr. Lee kepadanya. Seharusnya Jade yang membayar bukan dr. Lee.

Tak jauh dari tempat duduk Jade dan dr. Lee... sepasang mata tak henti henti menatap tajam dan dingin ke arah Jade, dari Jade memasuki La'Monde Coffee & Tea.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C24
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login