Download App

Chapter 18: TIPL - Mantan Leo

Acara bertemu dengan Klient-nya sudah selesai dan sekarang hanya tersisa Peyvitta dan juga Bima sebab orang tersebut masih mempunyai jadwal untuk mengurus sesuatu hal.

Alasan yang membuat Bima tidak langsung pergi, karena dia tidak memiliki jadwal yang padat, sehingga dia lebih bisa berleluasa dalam hal waktu.

"Saya mau ke toilet sebentar, gak papa kan Pak?"

Rasanya akan jauh lebih baik jika dirinya meminta izin terlebih dahulu pada Bima, lagi pula Peyvitta merasa tidak enak kalau dirinya main melangkahkan kaki begitu saja meninggalkan Bima, meski sebenarnya dia kesal pada Bima.

"Ya," jawab Bima dengan nada yang begitu enteng.

Sama sekali tidak ada niatan bagi Bima untuk melarang Peyvitta, sebab Bima yakin bahwa kali ini Peyvitta bukan berniat untuk kabur atau sebagaianya.

Peyvitta bangkit dan kemudian melangkahkan kakinya ke Toilet.

Kali ini alasannya ingin ke Toielt adalah murni keinginan dari salah satu organ tubuhnya yang berperan sebagai salah satu organ ekresi, ia ingin membuang cairan yang mengandung urine di tubuhnya.

Tidak lama di dalam Toilet, Peyvitta langsung keluar dari Toilet setelah urusannya selesai. Sekarang Peyvitta hendak berjalan menuju ke tempat di mana Bima berada. Peyvitta tidak mau berlama-lama, karena dia tidak mau membuat Bima menunggu.

"Tunggu!" teriak seseorang dari arah belakang, sebenarnya tidak terlalu belakang, hanya saja cukup berada di belakang Peyvitta kalau sampai terus melangkah.

Peyvitta menghentikan langkah kakinya dan berbalik badan memperhatikan perempuan yang sekarang tengah menggunakan rok warna biru muda, kemeja yang senada dengan roknya serta rambut pirang panjang yang dibiarkan terurai begitu saja.

"Lo ceweknya Leo kan?" tanya perempuan tersebut sambil menatap fokus Peyvitta.

Memperhatikan penampilan Peyvitta dari atas sampai ke bawah dengan tujuan lain ingin benar-benar memastikan bahwa perempuan yang sekarang tengah menggunakan outfit yang formal ini memang benar pacarnya Leo.

Penampilan Peyvitta saat sedang bekerja memang cukup berbeda dengan penampilannya saat sedang hari-hari biasa atau saat sedang bersama dengan Leo. Outfit-nya sehari-hari adalah bagimana jati dirinya, berbeda dengan saat dia bekerja.

Tidak mungkin Peyvitta akan berpenampilan bebas seperti biasanya saat dia bekerja, pasti Peyvitta akan menuruti peraturan atau style yang biasa umum digunakan saat dirinya sedang bekerja.

Memang Peyvitta pandai menempatkan sesuatu sesuai seharusnya, sehingga tidak heran jika dirinya bisa bersikap begitu sopan saat sedang bersama dengan Bima, tapi tidak bisa bersikap sopan jika ada yang mengusik dirinya.

Dengan santai Peyvitta menganggukkan kepalanya. "Iya, kenapa emangnya?"

Tidak ada niat bagi Peyvitta untuk menyembunyikan hubungannya dengan Leo, terlebih Peyvitta yang mendadak teringat akan sesuatu hal saat dirinya memperhatikan detail wajah perempuan yang ada di hadapannya.

"Lebih baik lo jauhin Leo," ujar perempuan itu sambil menatap Peyvitta dengan tatapan yang serius.

Mendengar anjuran yang lebih ke arah di mana orang tersebut menyuruh Peyvitta untuk menjauh, membuat Peyvitta mengernyit heran. "Kenapa?" Peyvitta ingin tahu alasan yang membuat perempuan itu menyuruhnya untuk menjauh dari Leo.

"Dengan lo terus bersama dengan Leo, maka kehidupan lo akan terancam!" pekik perempuan tersebut.

Wow.

Rasanya Peyvitta kaget mendengar nada bicara oang itu yang mendadak meninggi dengan penuh penekanan, bahkan ekspresi yang dipasang juga seperti orang yang benar-benar berbicara dengan penuh keseriusan yang tidak ingin mendapatkan sebuah penolakan dalam bentuk apa pun.

"Oh." Peyvitta malah dengan entengnya hanya mengucapkan kata 'oh' sebagai respons dari seruan yang sudah perempuan itu ucapkan.

"Kenapa cuma Oh? Turuti apa yang sudah gue katakan, gue ingin lo menjauh dari Leo!"

Memang sangat terlihat dari ekspresi yang perempuan itu pasang, bahwa dirinya begitu ingin memiliki Leo. Dia terlihat seperti orang yang memang tidak mau jika Peyvitta terus-terusan bersama dengan Leo.

Kali ini Peyvitta menggelengkan kepalanya. "Gue gak mau," jujur Peyvitta yang mana dia sangat tidak ingin menjauh dari laki-laki yang dia sayangi. Dia tidak ingin menjauhi sumber dari kebahagiaannya.

"Kurang ajar, kenapa sih lo jadi cewek ngeyel banget?!"

Semakin ke sini nada bicara perempuan tersebut semakin meninggi, bahkan mereka yang berniat untuk sekedar lewat saja menjadi menghentikan langkah kakinya dan menatap aneh perempuan tersebut.

Melihat perempuan itu yang semakin emosi, membuat Peyvitta semakin teringat akan satu hal. "Lo mantannya Leo bukan?" tanya Peyvitta sambil terus memperhatikan perempuan yang ada di hadapannya.

"Iya, gue mantannya Leo." Ternyata benar dugaan Peyvitta sebelumnya kalau perempuan ini adalah perempuan yang pernah hadir di masa lalu Leo.

"Gue ingin lo menjauh dari Leo, sebab gue ingin kembali bersama dengan Leo."

Sungguh perempuan yang jujur, dia mengatakan keinginannya secara langsung di hadapan perempuan yang berstatus sebagai pacar dari mantannya.

Apakah Peyvitta akan menuruti keinginan perempuan tersebut untuk menjauhi Leo?


CREATORS' THOUGHTS
Van_Pebriyan Van_Pebriyan

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C18
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login