Download App

Chapter 7: Jun yang Posesif

Siang itu setelah misa kebaktian di gereja, Bella meluangkan waktu untuk bermain dengan anak-anak yatim piatu di area belakang gereja. Bella bermain dengan bebasnya karena dia sangat mengerti perasaan mereka sebagai anak yatim piatu. Bella sendiri tidak pernah tahu siap kedua orang tuanya, hanya melalui foto mereka. Bahkan, Bella menganggap bahwa kakek Lu adalah orang tuanya. Bella selalu meluangkan waktunya setelah misa gereja untuk bermain dengan anak-anak itu.

Nathan memandangnya dari kejahuan dan terkesima dengan kebaikan dan pesonanya yang sedang menhibur dan bermain dengan anak anak tersebut. Serasa dunia ini tidak ada beban sama sekali. Nathan menjadi semakin jatuh cinta dengan sosok seorang perempuan didepan matanya yang berhati mulia. Setelah semakin dekat dengan Bella, Nathan mulai menyadari bahwa Bella adalah wanita special di matanya. Tiba-tiba, telepon gengamnya berdering membawanya Kembali ke alam sadar.

"Bella, aku harus pergi ke rumah sakit sekarang. Mereka membutuhkan kehadiranku sekarang, seperti biasa pangilan tugas… yang terpenting, selamat hari jadi yah," Nathan berrbisik ke telinga Bella. Namun, dari kejauhan akan tampak seperti sedang memberikan kecupan di pipi Bella.

Sebuah sedan hitam Aston Martin Rapide sedang parkir tak jauh dari Gereja. Jun sedang duduk didalam mobil dan melihat ke arah Bella yang sedang bermain di area taman bermain. Darahnya mendidih ketika menyaksikan istrinya dicium oleh lelaki lainnya. Ekspresi wajahnya menjadi semakin merah menyadari kemarahannya terhadap kelakuan lelaki lain yang telah berani mendekati istrinya. Suasana di dalam mobil menjadi idngin dan menakutkan akibat kemarahannya.

"sungguh kasihan nasib nyonya mudaku karena akan menghadapi kemarahan seorang setan. " Ben berpikir dalam hatinya ketika melihat reaksi dari bossnya. Tetapi, Ben sungguh mengetahui pada akhirnya akan menuruti semua keinginan istrinya. Bossnya adalah lelaki yang akan sungguh menyukai dan melindungi seseorang apabila dia sudah berada dalam radar kebaikannya.

"Boss, ibu Susan Hu sedang menghubungi anda. Apakah anda mau menjawabnya?" Ben menanyakan ke atasannya dari kursi depan mobil.

"Aku tidak akan berbicara dengan siapapun!!!" Jun mengatakannya dengan dingin kepada asisten pribadinya. Jun tidak ingin berbicara dengan wanita lain selain istrinya.

"Ibu Hu… Maaf, tetapi bapak Shin sedang berada di dalam pertemuan penting dan tidak bisa mengangkat telepon. Apakah ada pesan untuk disampaikan ke beliau?" Ben berbohong kepada perempuan di telepon. Dia tidak bisa mengatakan bahwa bossnya sedang menolak untuk berbicara kepada siapapun ketika dia masih berpikir keras untuk menghukum istrinya.

Jun turun dari mobil mewahnya dan berjalan dengan angunnya menuju ke tempat istrinya berada. Jun melihat Bella sedang bermain dengan gembira dengan anak-anak yatim piatu dan seseorang pria muda. Jun sungguh marah dan cemburu memenuhi hatinya melihat istrinya sungguh akrab dengan lelaki yang berbeda. Bella merupakan magnet bagi para lelaki. Jun ingin menggurungnya didalam kamar tidurnya dan tidak rela dia keluar untuk menarik perhatian lelaki lainnya. Jun menjadi lelaki posesif yang tidak terima melihat istrinya dekat dengan lelaki lainnya.

"Jimmy berhenti meniup gelembung sabun ke mataku" Teriakan Bella, karena Jimmy secara tidak sengaja meniupnya ke arah mata bella.

Linda duduk bersama beberapa anak, tidak jauh dari mereka dan tertawa melihat aksi kedua temannya yang kekanak-kanakan. Linda segera berdiri ketika dia melihat orang yang sama yang mengambil tangan Bella kemarin muncul. Jun mengenakan kemeja dengan motif kotak berwarna merah muda dan jas hitam. Jun mempunyai wajah tampan dan simetris dengan rambut yang tertata rapi, semua gadis bisa meleleh melihat wajah gantengnya. Mata birunya menatap tajam ke arah Bella. Jun mempunyai aura mendominasi di lingkungan sekelilingnya akibat pengalamannya berjuang menjadi orang terkaya di dunia.

"Bella, kenapa kau tidak memberitahuku jika kau ingin pergi ke suatu tempat" dia memegang dagunya untuk mendapatkan perhatiannya.

"Saya tidak tahu di mana Anda berada, dan Anda mengharapkan saya untuk memberi tahu Anda! Bisakah kita bicara di tempat lain… " Bella memohon untuk meninggalkan tempat ini, jadi temannya tidak tahu tentang pernikahan mereka yang tersembunyi.

"Keinginanmu adalah perintahku, Ratuku." Jun mengikuti Bella untuk mengambil tasnya dari Linda.

"Linda, jangan kawatir. Saya harus menyelesaikan masalah kami. Aku akan Kembali untuk merayakan ulang tahun saya sesuai rencana semula untuk makan malam" Bella meyakinkan Linda untuk tidak kuatir dengan kondisinya. Linda setuju dan mengijinkan dengan menganguk kepalanya.

Jun berjalan Bella di sisinya dengan cara memeluk pinggangnya. Ben membuka pintu mobil di bagianpenumpang untuk mereka berdua sebelum memberi tahu pengemudi untuk mengantar mereka kembali ke hotel.


CREATORS' THOUGHTS
Poetri_cantique Poetri_cantique

hallo pembaca,

selamat menikmati perjalanan cinta Bella dan Jun...

Jangan lupa untuk komentar, pilih dengan batu dan review...

terima kasih dan selamat membaca

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C7
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login