Download App

Chapter 2: MYSTERIOUS GIRL

ISTANA GAOCHUN

Istana sedang kedatangan seorang pangeran dari kerajaan Timur, pangeran bernama kang jian itu terkenal akan kekuasaan dan kekuatannya. Kedatangannya di istana gaochun kali ini adalah ingin meminang anak perempuan di istana ini.

Tak berselang lama seorang gadis cantik anggun, dengan rambut terurai dan hiasan-hiasan cantik yang menghiasi rambutnya tiba didampingi dua orang pelayan.

"Salam hormat hamba.."

"Pangeran ini adalah puteri pertamaku namanya xu yier" xu yier tersenyum kepada pangeran kang jian sedangkan pangeran hanya tersenyum seadanya untuk membalas

"Bukankah kau memiliki dua orang puteri ?"

DEGH

Xu yier tidak suka dan merasa kesal, kenapa pangeran bertanya seperti itu ? apakah pangeran menyukai adiknya ?.

"Ah itu dia.."

Semua orang di ruangan itu tertuju pada gadis manis namun memiliki aura tangguh yang terpancar dalam dirinya, dia sedikit berbeda dengan xu yier. Gadis itu berjalan dan menghadap sendiri tanpa di dampingi pelayan smirk terangkat di sudut bibir pangeran kang jian.

"Salam ayah handa"

"Kau pasti berlatih bela diri lagi ! ku bilang jadilah anggun seperti kaka mu jia li !" gadis itu hanya menunduk tidak menjawab perkataan dari ayah nya

"Tidak ada salahnya perempuan belajar ilmu bela diri" ucap pangeran kang jian membuatnya terkejut dan menatap kearahnya, senyuman hangat jia li lihat pertama kali saat menatap wajah pangeran kang jian.

Jia li duduk bersebrangan dengan pangeran kang jian, gadis itu sedikit risih karena dia merasa pangeran itu selalu menatapnya.

"Pangeran apa kau suka buah ini, silahkan makan" ucap xu yier yang duduk tepat di sebelah meja pangeran kang jian

"Terimakasih"

Pangeran menerima buah yang diberikan namun tidak dimakan dia menaruhnya begitu saja. Tak lama acara jamuan berlangsung pangeran kang jian mulai berbicara bahwa kedatangannya kemari adalah untuk meminang salah satu puteri dari istana gaochun ini.

"Dan saya ingin puteri Jia li menjadi permaisuri dan menikahinya"

Permintaan pangeran kang jian membuat semua orang terkejut bukan hanya jia li tentunya tetapi juga xu yier. Dia merasa terkalahkan oleh adiknya sendiri, kenapa pangeran lebih memilih adiknya apa yang kurang dari dirinya.

"M-maaf pangeran tapi saya tidak bisa" gadis itu pergi tanpa berpamitan walau ayahnya sudah berulang kali memanggil namanya tetap dia hiraukan.

Sepeninggalan jia li semuanya terdiam menunduk pangeran kang jian meminta izin untuk menemui jia li, dia yakin pasti gadis muda itu hanya terkejut. Kang jian keluar dan mencari gadis yang berani menolak dirinya dihadapan banyak orang dan ketemu gadis itu sedang duduk di tangga dekat danau.

"Kenapa harus aku !" ucapnya menggerutu

Menggemaskan..

Itulah kalimat yang terlintas dalam pikiran kang jian ketika melihat gadis muda itu menggerutu sambil memajukan bibir tipisnya.

"Jia li" suara rendah itu membuat gadis yang memiliki nama itu melirik kebelakang

"Pangeran kang jian" jia lantas berdiri dan sedikit mendengus kesal, kang jian berjalan perlahan mendekati gadis itu tubuhnya yang tinggi berhasil mengintimidasi jia yang tidak seberapa.

Tangan pangeran mengambil helaian rambut dan menciumnya, jia sama sekali tidak terkejut akan tindakan ini karena desas desus mengatakan bahwa pangeran dari timur seorang penggoda dan dia tidak suka itu.

"Ingat jika kau menolak pernikahan ini apa yang akan terjadi pada keluarga istana ini" pangeran berbisik tepat di telinganya

DEGH

Sial ! beraninya dia menggertak ku !..

"Ingatlah itu dan jadilah gadis penurut, aku akan menunggu jawaban mu di paviliun dekat danau di sana" kang jian mengusap rambut jia sebelum pergi meninggalkannya

Sepeninggalan pangeran jia masih berada di dekat danau pikiran nya sungguh bercampur menjadi satu, harus apa sekarang ? apa dia harus menerima pernikahan pangeran itu ? yang benar saja.

Namun sebuah ide muncul di dalam pikirannya, jia tau pangeran ingin menikahi nya karena dia sedang mencari dukungan agar dirinya maju menjadi raja selanjutnya di timur. Pernikahan ini akan menghasilkan sebuah kerjasama.

Jia mengangguk dan meyakinkan dirinya ada beberapa hal yang harus dia katakan terlebih dahulu pada pangeran, namun ketika melewati taman langkahnya terhenti dan dengan gerakan cepat jia bersembunyi ditanaman yang cukup rimbun.

"Tapi p-pangeran kenapa anda memilih dirinya padahal aku sangat mencintaimu" suara manja nan menyebalkan terdengar di telinga jia

"Puteri xu yier, kau cantik sangat cantik tubuh mu indah jangan bersedih seperti ini" ucap pangeran sambil memainkan sedikit rambut xu yier

"Aku ingin menikah dengan mu pangeran"

"Tidak bisa, ada sesuatu hal yang tak bisa ku dapatkan dari mu dan itu hanya ada di adik mu, xu yier aku bisa menjadikan mu selir kesayangan ku "

"Sungguh pangeran ?"

"Tentu saja, sekarang kembalilah ke kamar mu malam ini aku akan ke tempatmu" ucap pangeran lalu berjalan menjauh dari xu yier yang masih berdiri seperti orang bodoh sambil tersenyum tidak jelas

Kenapa dia bahagia sekali ?

Jia segera melangkahkan kaki menuju tempat yang telah ditentukan dan ternyata benar pangeran kang jian sudah berada di sana, surai yang panjang berwarna hitam senada dengan pakaian yang dikenakannya. Jia tidak menampik bahwa fisik seorang kang jian begitu sempurna namun sikap dan perilakunya benar-benar membuatnya muak.

"Salam pangeran" ucap jia membungkuk dan memberi salam walau dihatinya begitu dongkol sekali karena hal yang didengarnya tadi

"Jadi bagaimana jawaban mu, ku harap kau sudah memikirkannya dengan baik " ucap pangeran masih menatap ke arah kolam

"Aku menerimanya" ucapan dari mulut mungil itu berhasil membuat pangeran berbalik arah dan bersiap untuk memeluk tubuh jia

"BERHENTI !" ucap jia mendorong dan melangkah mundur, sedangkan kang jian menatapnya penuh kebingungan kenapa dia tolak lagi ?.

"Karena pernikahan ini tidak berlandaskan cinta dan hanya untuk kepentingan politik, aku mengajukan beberapa syarat"

Kang jian tersenyum dan mulai menenangkan dirinya, dia juga mulai duduk dan menatap jia berusaha mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh gadis itu. Baru kali ini ada seseorang yang mengaturnya itupun seorang gadis muda ?, sepertinya di dalam otaknya kang jian sudah memikirkan cara untuk menghukum gadis ini nanti.

"Pertama jangan pernah mencintaiku karena aku tidak akan mencintaimu, kedua jangan ada kontak fisik ketiga jangan mencampuri urusan pribadi ku"

"Syarat pertama dan terakhir aku bisa memenuhinya tetapi untuk yang kedua-" kang jian menggantungkan ucapannya dia lantas berdiri dan berjalan perlahan ke arah jia

"Aku tidak bisa berjanji padamu tentang hal itu. Kau tau aku pria normal"

"Terserah padamu itu syarat dari ku ! "

"Baiklah-baiklah aku akan berusaha tetapi jika aku tidak bisa menahannya jangan marah ya" ucapnya sambil menggoda jia

Pangeran menarik lengan jia dia mengajaknya untuk segera menuju aula istana, karena di sanalah semua orang sedang berkumpul. Tanpa mereka sadari seseorang yang melihat mereka berdua berpegangan tangan menahan amarah dan rasa kesal.

"Puteri anda baik-baik saja ?" ucap pelayan disebelahnya

"Tidak apa-apa malam ini pangeran akan ke tempatku dan dia berjanji akan menjadikan ku selir kesayangannya, apa yang harus ku takutkan ? tetapi selir bukanlah posisi yang ku inginkan, lihat saja nanti jia li !" xu yier segera pergi ke aula untuk melihat apa yang akan terjadi

"PANGERAN KANG JIAN MEMASUKI AULA ISTANA"

Semua orang mengalihkan pandangannya begitupun dengan raja dan ratu kerajaan Gaochun itu, wajah mereka tersenyum bangga ketika melihat tangan jia li yang di genggam erat oleh pangeran kang jian.

"Hormat kami ayah"

"Ya ya. Sudahlah tidak usah seperti itu" ucap ayah jia tersenyum bangga sepertinya dia sudah bisa menyimpulkan bahwa pangeran berhasil meluluhkan hati putrinya.

"Ayah, aku menerima permintaan pangeran kang jian untuk menikahi ku"

Semua orang yang berada di sana tersenyum bahagia jia pun bisa merasakan genggaman yang mengerat ditangannya. Ketika dia melirik ke kanan dan melihat kakaknya xu yier wanita itu sedang tersenyum terpaksa sambil menatap ke arah pangeran, dan tentu saja terlintas di dalam ingatannya tentang malam ini pangeran akan mengunjungi kakaknya itu.

"Pangeran malam ini adalah malam terakhir festival lampion di gaochun, sebelum anda kembali ke timur besok apakah malam ini anda bersedia menemaniku ke luar ?" ucap jia li dengan wajah memohon dan sedikit genit tentu cara ini mampu dan sangat ampuh untuk merayu pria seperti kang jian.

"Tentu aku akan menemani dan menjagamu" ucap pangeran kang jian sambil mencium punggung tangan jia, dia sungguh harus menahan rasa jijik seperti ini untunglah dia tidak alergi kepada pria seperti dirinya.

Jia tersenyum dan berterimakasih, beda dengan xu yier yang tak habis pikir pada kang jian dia pikir pangeran akan menolak karena sebelumnya telah berjanji pada dirinya.

Sialan jia li !

Malam telah tiba, jia telah bersiap untuk pergi malam ini sebenarnya dia tidak ingin karena dua hari kemarin dia sudah pergi ke festival itu walau sembunyi-sembunyi dan memanjat tembok istana. tetapi mengerjai kakaknya xu yier tidak salah juga dan malam ini dia akan belanja apapun yang dia suka dengan koin emas pangeran tentunya !.

Jia li sudah menunggu lama tetapi pangeran itu sangat lama dan membuatnya menunggu, lalu salah seorang pelayan memberitahunya bahwa pangeran kang jian sedang berada di taman tak jauh dari kamar jia dan dia sedang berbincang bersama kakaknya xu yier.

Smirk tercetak di wajah manis jia li sebuah ide muncul begitu saja ya! sebuah drama kecil untuk malam ini, jia segera berjalan ditemani seorang pelayan di belakangnya dan benar saja kang jian sedang berbincang dengan xu yier.

"Pangeran kau sudah berjanji akan ke tempatku"

"Oh kalian sudah membuat janji" ucap jia dari belakang keduanya mereka langsung berbalik sedangkan kang jian langsung tersenyum dan berjalan menuju jia

"Jika anda tidak bisa aku tidak apa-apa" wajah murung

"Sht, tidak kita akan tetap pergi kau adalah yang utama, maafkan aku puteri xu yier tetapi jia li adalah calon istriku aku harus memberikan apa yang dia inginkan selamat malam"

Pangeran merengkuh pinggang jia mereka mulai melangkah menjauh sebelum itu jia menatap kebelakang, dia tersenyum ketika melihat kakaknya xu yier yang menahan rasa kesal dan ingatkan dia untuk mandi tujuh kali untuk menghilangkan aroma tubuh tukang rayu itu yang menempel pada dirinya !.

"Sialan !"

PRANG

Xu yier melemparkan sebuah vas bunga yang berada di atas meja rias nya, jia li benar-benar nama yang tidak ingin dia dengar dan tidak ingin dia lihat lagi !.

"Kang jian milikku ! argh !"

"Tenanglah puteri tenang"ucap dua pelayan yang berada di sana

"Lihat senyum yang terakhir dia berikan padaku ? anak sialan itu pasti merasa menang dariku !"

"Tenang puteri ingat kata pangeran, dia akan menjadikan mu selir, maha selir"

"TIDAK ! aku tidak ingin menjadi selir !"

"Apa kita harus membuang puteri jia ?" ucap salah satu pelayan itu puteri xu yier terdiam ada benarnya juga kenapa dia tidak menghilangkan jia li atau bahkan membunuhnya ?

Xu yier mengambil jubah hitam dan segera pergi meninggalkan kamar ditemani seorang prajurit di belakangnya.

.

Semakin malam acara semakin ramai banyak sekali orang berlalu lalang, jia begitu senang dan dia benar-benar terkejut ketika pangeran kang jian dengan sabarnya mengikuti kemanapun dia singgah.

"Jia tunggu disini aku akan mengambil lampion"

Jia hanya mengangguk dan menunggu pangeran kang jian di atas jembatan merah dibawah sinar rembulan, di dekat danau pemandangan yang sangat indah untuk dilihat.

"Jia li" suara perempuan yang begitu tidak asing di telinganya namun itu adalah suara yang terakhir dia dengar

BYUR

Jia berusaha berenang kepermukaan, namun entah kenapa cahaya yang benar-benar menyilaukan membuatnya menutup sedikit matanya sambil tetap berusaha berenang ke permukaan.

Namun hal yang begitu membuatnya terkejut adalah seorang pria dengan tubuh dan wajah penuh luka, pakaian yang dia kenakan begitu asing untuknya. Tak tinggal diam jia langsung berenang mendekati pria itu belum sepenuhnya menutup mata jia langsung menangkap tubuh pria itu dan berenang menuju tepian.

Tubuh pria itu sedikit berat dan membuat jia kesulitan untuk menolongnya jadi mau tak mau jia menarik tubuh yang tak sadarkan diri itu.

"Dan sekarang aku dimana ? seingat ku aku sedang di jembatan tepian danau menunggu kang jian dan.." ucapannya tergantung ingatannya kembali mengingat tentang suara terakhir yang memanggil namanya 'xu yier' ya itu adalah nama yang terlintas didalam pikirannya orang itu membuatnya terjatuh ke danau dan terdampar disini sekarang.

Jia membalikan tubuh pria yang tidak dikenalinya itu lalu menempelkan jarinya ke pipi dan dahi agar dia terbangun namun sayangnya tidak berhasil, jia melihat pria itu aneh karena cara berpakaiannya yang berbeda.

Hari akan segera malam jia segera mencari kayu dan ranting-ranting yang ada, sepertinya dirinya tidak akan mati berada di situasi seperti ini jika boleh dia memang ingin merasakan seperti ini dan tidak ada yang melarang.

Jia mengambil dua batu setelah kayu dan ranting di tata, jia segera menggesekkan dia batu secara terus menerus sampai mengeluarkan percikan api yang membakar kayu. Dia belajar dari panglima besar di istana gaochun ketika dia sedang beristirahat.

Jia sempat pergi ke sana kemari mamun tidak ada jalan pulang dia hanya melihat hutan saja, bagaimana dia bisa kembali ke tempat asalnya ?.

"Ugh.." jia menoleh ke asal suara ternyata pria tadi sudah sadar

"AAAA!" jia tersentak kaget dan ikut berteriak ketika pria itu menolah kepadanya dan berteriak

Malam itu setelah makan malam dengan satu ekor kelinci mereka memutuskan untuk kembali tidur dan menunggu pagi setelah perkenalan yang singkat karena pria itu hanya menjawab namanya saja, ternyata namanya adalah Yuze nama yang enak di dengar dan sepertinya dia pria yang pemalu ? dan menyebalkan.

.

Pagi telah menyapa dua orang yang tengah tertidur dibawah pohon yang cukup rindang, tak lama yuze terbangun dan melihat seorang gadis tertidur disebelahnya.

"Menjauh !"

"Menjauh dariku !" gadis yang baru setengah sadar itu mengusap kedua matanya dan sedikit menjauh dari tubuh yuze

Benar-benar !, dalam keadaan seperti ini dia lupa bahwa gadis itu menolongnya kemarin.

"TUAN... TUAN !" teriak liu dan tiga orang lainnya

Akhirnya paman liu bisa menemukan dirinya, guanlin begitu senang setidaknya dia bisa segera mengobati luka di tubuhnya.

"Tuan maafkan saya, ayo kita segera kembali"

"Lenganku sedikit nyeri, sepertinya chip di tanganku bermasalah"

"Tenanglah tuan kita akan segera ke rumah sakit" liu membopong tubuh lemas yuze, namun ketika mereka akan membawa yuze liu melihat seorang gadis yang masih terduduk menatap mereka kebingungan.

"Tuan s-siapa gadis itu ?" Yuze menatap ke arahnya

"Entahlah dia menolongku dari danau, sepertinya dia tersesat setelah pertunjukan" paman liu mengerti ketika melihat hanfu yang dipakai gadis itu

"Apa kita akan membawanya keluar hutan?"

"Entahlah tapi ya bawa saja aku tidak ingin berurusan dengan nya"

"Baik tuan"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login