Download App

Chapter 33: Penipu Juga Memiliki Etika Profesi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah Shen Cheng berjalan agak jauh, baru Shi Yu baru berkata, "Kata sandinya adalah ulang tahunmu."

Musik di bar sangat keras, tapi Shen Cheng justru mendengar suara yang sangat magnetik itu. Aku bahkan tidak ingat ulang tahunku sendiri, tapi pria itu bisa menemukannya? batinnya.

Bartender mengerutkan keningnya dengan bingung saat melihat sosok Shen Cheng menghilang. Menurut tebakannya, wanita itu adalah wanita yang disukai Shi Yu. Karenanya, Shi Yu menghabiskan banyak uang hanya untuk membuatnya tersenyum. Sayang sekali wanita itu adalah wanita cantik yang dingin. Ketika bartender sedang diam-diam menebak, ia turut bersyukur karena dirinya tidak melakukan tindakan yang keterlaluan. Jika tidak, konsekuensinya bisa tidak terbayangkan.

Bartender itu teringat bahwa setahun yang lalu, seseorang yang tidak tahu mati mengucapkan kata-kata kotor di depan Tuan Shi. Keesokan harinya, orang itu langsung menjadi cacat. Setengah tahun yang lalu, sebuah media menulis bahwa Tuan Shi adalah seorang homoseksual. Keesokan harinya, kantor media itu langsung tutup.

Tiga bulan lalu, seseorang mengendarai mobil dan menggores mobil Tuan Shi. Keesokan harinya, orang yang disebut sebagai bos perusahaan mobil itu menyatakan kebangkrutannya. Sebulan yang lalu, seorang reporter diam-diam mengambil foto Tuan Shi yang sedang tidur. Keesokan harinya, reporter itu diikat dan dilemparkan ke tempat berburu dan diserang serigala. Tidak ada yang tahu keadaan orang-orang itu setelahnya.

———

Shen Zhongming menatap kartu emas di atas meja dengan tatapan kosong. Ia mengubah posisinya dari waktu ke waktu dan bahkan tidak mengedipkan matanya. "Gadis kecil, orang lain memberikan ini padamu?" tanyanya dengan sangat ragu

"Bukan," jawab Shen Cheng. Sepertinya pria itu tidak pernah mengatakan bahwa ia ingin memberikan kartu emas itu pada Shen Cheng.

"Kamu mendapatkannya dengan menipu?" tanya Shen Zhongming lagi.

"Bukan."

"Kalau begitu… Jangan-jangan kamu mendapatkannya dengan menipu, ya?!" tebak Shen Zhongming terkaget-kaget, "Gadis kecil, penipu juga memiliki etika profesi. Tidak boleh sembarangan mencuri barang!"

"Tidak bisakah kamu mengatakan sesuatu yang baik?" Shen Cheng balik bertanya.

"Kalau begitu, kamu beritahu Ayah sekarang. Kartu emas ini dari mana? Kamu malah membuat Ayah menebak sendirian di sini!" balas Shen Zhongming dengan tercekat

"Siapa yang menyuruh Ayah menebak?" Shen Cheng mengerutkan kening, "Memangnya ada hubungannya dengan Ayah?"

"Ada…" Jari Shen Zhongming menunjuk benda tak berbentuk di gerbang, "Pintu sudah hancur sampai seperti itu. Kita harus menarik uang dari kartu ini untuk membeli sebuah pintu. Jika tidak, jika suatu malam nanti kamu diculik orang, aku harus mencari ke mana?"

"Awas," kata Shen Cheng

"Tidak mau menjawab... Kalau begitu, aku akan kembali kamar dan tidur…"

"Yah!" Shen Cheng melihat punggung Shen Zhongming sambil memutar matanya, lalu memanggil, "Kembali kemari."

Seakan sudah tahu Shen Cheng akan memanggilnya, Shen Zhongming menoleh dengan senyuman cerah. "Gadis kecil yang nakal. Ayah masih tidak tahu sifatmu…"

Shen Cheng mengangkat alis, lalu bertanya, "Kapan ulang tahunku?"

"Tahun XXXX, bulan 9, tanggal 8," Shen Zhongming menjawab hampir seperti tidak perlu memikirkannya sama sekali.

Shen Cheng masih lumayan puas mendengar jawaban itu. "Ternyata kamu masih mempunyai sedikit hati nurani," kata Shen Cheng sambil melempar kartu emas ke meja. Shen Zhongming menangkap kartu itu dan Shen Cheng berkata dengan dingin, "Belilah pintu."

Shen Zhongming segera tersenyum gembira dan menjawab, "Baik! Hormati perintah sang Buddha!"

Shen Zhongming bergegas keluar rumah. Namun, belum sampai setengah jam, ia kembali lagi. Ia berkeringat, tidak membeli pintu, dan juga tidak membawa tukang untuk memperbaiki pintu rumah. Shen Cheng pun menyipitkan matanya dan bertanya, "Mesin ATM rusak?"

Shen Zhongming mengelap keringatnya dan menggelengkan kepala. Shen Cheng bertanya lagi, "Kata sandinya salah?"

Shen Zhongming mengelap keringat dan menggelengkan kepalanya lagi. Shen Cheng dengan sabar bertanya sekali lagi, "Ada masalah dengan kartunya?"

Shen Zhongming lanjut menggelengkan kepalanya hingga membuat Shen Cheng kesal dan berkata, "Bicara yang benar!"


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C33
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login