Download App

Chapter 212: Ombak yang kembali tenang

"Selamat ulang tahun Ray, maaf aku terlambat."

Dia membuka genggaman telapaknya yang besar itu, menunjukkan dua buah kerikil yang ia hadiahkan untukku sebagai kado ulang tahun. Aku semakin tergugu melihat hadiah yang baru ia beri. Dua buah kerikil di telapaknya itu, tampak seakan mereka adalah bentuk perjuangan Bimo untuk kembali pulang.

Aku mendongak kembali ke wajahnya yang sedikit kehilangan cahaya, sekitar matanya tampak menghitam, dia terlihat kurus, tetapi senyum di bibirnya tetaplah senyum kesukaanku, senyum yang amat sangat aku rindukan.

Tak bisa ku hentikan isakku yang semakin dalam, dia menghela panjang, lebih terdengar seakan dia lega akan sesuatu. Dia acak rambutku dengan sebelah tangannya yang tadi ia pakai untuk menahan kepal tinju ku pada dadanya.

"Cengeng ... heheh." ucapnya dengan seuyum yang kini melebar menunjukkan deretan giginya.

Aku belum sanggup menjawab ucapannya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C212
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login