Aku mundur perlahan saat mengetahui sosok perempuan yang ada di hadapanku. Kupikir dia tidak akan pernah kembali. Ternyata masalahku tidak pernah usai. Yang kemarin tidak benar-benar usai. Perempuan itu melangkah menghampiri Argat dan menyentuh bahunya. Argat tidak menoleh sedikit pun karena belum mengetahui sosok perempuan itu.
"Linda," ucapku yang membuat Argat menoleh.
Kini Linda berdiri di hadapan kami. Dengan memakai jaket kulit berwarna hitam dan lipstick berwarna cokelat tua, membuat penampilannya terlihat sangat berbeda. Linda yang bisanya mengenakan riasan cerah dan menyukai warna merah, kini berubah drastis. Dari atas sampai bawah hanya ada warna-warna gelap, seolah ingin memberitahu kami akan kekuasannya.
"Sayang, aku sudah menangkap mereka untukmu," ucap penjahat.