Download App

Chapter 57: Do'a Yang Saling Bertautan

Sebenarnya banyak sekali yang ingin aku sampaikan kepadamu, tapi sepertinya waktu tidak akan cukup untuk menceritakannya. Aku berharap kalian berbahagia sampai menua bersama dan maut memisahkan kalian kelak.

Dari

Lelaki yang pernah akan bersanding dengan Tata

🔹🔹🔹

Arsya melipat kertas sambil memandang Yumna yang sedang menunggu reaksinya membaca surat tersebut. Yumna terheran melihat Arsya hanya diam memandangnya.

"Mas kenapa ngeliatan Tata, ada yang aneh?" sambil meraba wajahnya sendiri, sedangkan Arsya masih terdiam memperhatikan

"Emm jawablah mas kenapa" Yumna pura-pura merajuk

"Tidak apa-apa sayang"

"Terus dari tadi kenapa lihatin Tata?"

"Mas bersyukur bisa dipertemukan dan Insha Allah dipersatukan dalam pernikahan dengan kamu, maaf karena membuatmu menunggu dan melalui banyak hal sebelum bertemu" ucap Arya sedangkan Yumna hanya tersenyum dengan bingung

"Alhamdulillah ya mas, Tata justru bersyukur melalui banyak hal. Itu berati cinta kita istimewa. mas Arsya tahu nggak apa yang menjadi do'a Tata selama ini?" Arsya hanya menggeleng

"Tata berharap Allah tidak membiarkan Tata seorang diri dan memberi petunjuk untuk dipertemukan di waktu terindah menurut Allah. Tata berusaha untuk terus memantaskan diri sampai akhirnya seseorang itu datang dengan keyakinan dan meminta Tata kepada ayah. Alhamdulillah do'a Tata terijabah, dan Tata juga yakin seseorang itu pasti mendo'akan hal yang sama sehingga sebelum kita bertemu do'a kita sudah bertemu di langit." jawab Yumna dengan penuh senyuman, pikirannya menerawang diwaktu beberapa bulan silam.

⏪⏪Flash Back

Setelah beberapa waktu berlalu Yumna mencoba berdamai dengan keadaan, mulai membenahi diri dan move on dari tunangannya. Setelah kepergian tunangannya, dia masih enggan untuk membuka hati kepada siapapun. Sempat depresi dan tidak ingin bertemu dengan siapapun bahkan dengan orang- orang yang berada di rumahnya sendiri. Setelah pulih dan pergi ke luar kota dia sudah pasrah masalah hati.

Surabaya, 27 Juli 2019

(YUMNA POV)

Aku pulang dari kantor pukul lima sore. Malam ini adalah malam minggu, malam yang identik dengan pasangan muda-mudi untuk jalan berdua. Bagiku tidak ada bedanya, besok aku masih dihadapkan pada deadline pekerjaanku. Meskipun terkadang iri dengan wanita lain berjalan bersama dengan pasangannya, tapi disisi lain saat ini akupun sudah pasrah dengan keadaan. Aku juga sudah tidak ingin pacaran, aku ingin betobat dan juga dengan umur yang semakin bertambah aku ingin menyempurnakan agama dengan menikah. Kegagalanku 3 tahun lalu, membuatku memilih sendiri dalam ketaatan dan aku ingin menikah dengan jalan ta'aruf. Saat ini aku berusaha memperbaiki diri agar kelak dipertemukan dengan lelaki terbaik pilihan Allah.

Banyak orang yang menyayangkan dengan sikap tertutupku, banyak yang khawatir dan berusaha untuk menjodohkanku. Tapi aku masih bersikukuh, bahwa jodohku akan menemukanku. Aku yakin dia akan datang meski tanpa pacaran terlebih dahulu. Saat ini hanya memang belum waktunya kita untuk bertemu. Bagiku tidak perlu bergandengan tangan, cukup berpeluk dengan do'a. Sejatinya cinta adalah pertemuan do'a yang saling bertautan (kutipanku sendiri)

Sepulangnya bekerja, aku langsung membersihkan diri dan bersiap untuk sholat maghrib. Setelah sholat aku sempatkan untuk membaca ayat-ayat suci Al-qur'an untuk mengcharge iman. Setelah itu aku berdo'a mengadu pada Allah, tak lupa mendo'akan almarhum Dicky lelaki yang hampir menjadi suamiku. Sebelum berdo'a, aku berdzikir mengucapkan istigfar dan sholawat dan kemudian mengucapkan do'a yang selama ini selalu aku panjatkan.

Ya Allah Ya Robbi . . .

Ampuni dosa hamba . Ampuni dosa kedua orang tua hamba dan orang-orang yang hamba sayang. Ya Allah terima kasih atas nikmat sehat yang engkau berikan kepada kami. Terima kasih telah memberi nikmat Iman dan Islam kepada kami, semoga tetap terjaga hingga engkau memanggilku kelak.

Semua adalah milik Mu dan akan kembali kepada Mu. Semoga engkau tempatkan mas Dicky ditempat terbaik disisi Mu ya Allah. Saat ini hamba tidak berharap kepada siapapun kecuali hanya pada Mu. Jika engkau masih memberi hamba umur untuk bertemu dengan jodoh hamba, hamba berharap engkau memelihara kami dalam ketaatan. Engkau yang maha mengetahui yang terbaik untuk hamba.

Ya Robbi . . .

Sampai saat itu tiba peliharalah pandangan hamba dari indahnya makhluk ciptaanmu di luar sana, juga peliharalah seseorang yang akan engkau hadirkan di kehidupan hamba nanti. Berilah masing-masing diantara kami petunjuk dari sisi Mu agar selalu mampu memantaskan diri untuk menuju titik terindah nanti.

Ya Allah Ya Robbi . . .

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْن

Janganlah engkau biarkan hamba seorang diri di dunia ini. (QS. Al-Anbiya: 89). Sesungguhnya hamba sangat membutuhkan suatu kebaikan yang engkau turunkan pada hamba. Karuniai hamba pasangan yang terbaik dari sisi Mu. Seseorang yang mencintai Mu agar sanggup menjadikan hamba lebih dekat kepada Mu.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

"Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqon: 74)

Aamiin ya robbal'alamiin

(Kutipan Ning Yenna Rahman)

Do'a-do'a tersebut selalu ku panjatkan dalam setiap sujud, aku yakin bahwa do'aku telah menembus langit. Do'aku dan do'anya mungkin saja sudah saling bertautan di langit, hanya tinggal menunggu waktu terbaik menurut Nya.

⏩⏩Back

"Tata sayang" Arsya mencoba memanggil Yumna yang masih sibuk dengan pikirannya

"Eh ya mas, gimana?"

"Dari tadi kenapa melamun aja"

"Tata Cuma inget do'a-do'a Tata selama ini, entah berapa lama Tata berdo'a dengan sangat yakin dan ternyata Allah ijabah do'a Tata seperti yang tadi Tata bilang ke mas Arsya.

Meski banyak orang menghina Tata karena belum menikah, apalagi setelah kepergiannya mereka mengira Tata terlalu pemilih. Orang lain kan tidak pernah tahu sakitnya Tata ditinggalkan orang yang hamoir menikahi Tata, bagaimana depresinya waktu itu sampai beberapa lama. Tapi waktu yang lama itu memberikan Tata jawaban. Saat ini Tata bersyukur akhirnya seseorang itu datang, pada saat pertama itu Tata sudah sangat yakin jika akhirnya jodoh yang selama ini Tata semogakan ada di di samping. Di gerbong kereta kita bertemu, dan pertemuan ke sekian dia meminta kepada Ayah untuk akhirnya mengkhitbah. Terima kasih mas Arsya telah mendo'akan Tata sebelum bertemu sehingga Tata sangat bahagia. Tata percaya dengan keajaiban do'a, dan terbukti penantian Tata tidak sia-sia. Terima kasih kembali mas Arsya." Jelas Yumna panjang lebar

"Kamu salah sayang" Yumna bingung dengan ucapan Arsya

"Iya kamu salah, karena pertemuan yang membuatmu yakin itu adalah pertemuan ke dua. Sedangkan aku sudah yakin saat pertemuan pertama." Tata masih kebingungan

"Saat kamu masih menunggunya di stasiun Tugu Yogyakarta. Saat kamu bahkan masih bersama orang lain.Maaf ya, mungkin karena permintaanku pada Allah pada akhirnya justru kamu kehilangan dia" Arsya merasa menyesal

"Ah iya, pertemuan ke dua ya. Hehe. Tata mungkin kehilangan orang yang baik dan yang Tata cintai, tapi sekali lagi Tata bersykur karena ternyata Allah jodohkan sama seseorang yang jauh lebih baik menurut Nya. Mas Arsya tidak bisa menggantikan mas Dicky, begitupun sebaliknya mas Dicky tidak akan bisa seperti mas Arsya. Tata harap mas Arsya jangan cemburu atau merasa Tata lebih mencintai mas Dicky. Kalian sama-sama orang yang Tata cintai, yang bisa meluluhkan hati Tata dengan cara masing-masing. Baik mas Dicky maupun mas Arsya tidak bisa saling menggantikan satu sama lain, karena kalian sudah ada tempat tersendiri di hati Tata. Kalian spesial ditempanya masing-masing." Yumna mengungkapkan perasaannya dengan berkaca-kaca. Dia merasa terharu bisa dicintai dua orang yang sangat hebat.

"Makasih ya Ta"

"Jika suatu saat mas Arsya menemukan kekurangan Tata, atau jika mas Arsya marah tolong ingatkan Tata tapi jangan pernah meninggalkanku" pesan Yumna

"Aku melihat kamu sempurna, jadi aku mencintaimu. Lalu aku melihat bahwa kamu tidak sempurna dan aku bahkan lebih mencintaimu." Kata Arsya (kutipan Angelita Lim)

Arsya mencoba meyakinkan Yumna

"Jangan pernah overthingking lagi, insya Allah kita sama-sama saling melengkapi"

Yumna dan Arsya melanjutkan obrolan tentang cinta mereka sedangkan Salsa masih sibuk chat dan voice note di belakang dengan Raffli, secara tidak langsung obrolan mereka pun didengar oleh Raffli.


CREATORS' THOUGHTS
ElLail888 ElLail888

Terima kasih pembaca PSnya dan masih setia membaca karyaku, tanpa kalian aku tidak akan semangat untuk menulis lagi. Maaf tidak bisa menyebutkan satu persatu. Semoga tulisan ini bermanfaat. Love You All. Bantu share yuk di sosial media kalian.

Creation is hard, cheer me up!

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C57
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login