Download App

Chapter 2: 1 DETAK JANTUNG

****

Sementara Itu, Zaid Dan sebagian rekan kerjanya sudah berkumpul Di Kantor milik Zaid.

Satu per satu tamu disambut Ramah Oleh Zaid langsung Di pintu masuk.

Hampir 4 jam berlalu dengan suasana meriah juga makanan Dan minuman Yang mewah Dan Nikmat Yang sengaja Zaid sediakan untuk para tamu nya.

Akhirnya, tepat pukul 23.58 WIB Menjelang pergantian tahun Yang bertepatan 2 menit lagi yaitu pukul 00.00 WIB Yang mereka tunggu tunggu.

"Oke semua nya, 2 menit lagi tahun Akan berganti, 2018 berganti menjadi 2019, kalian semua siap?" Teriakan Zaid diatas panggung mini didalam Kantor.

Serentak menjawab, "Siaapp!!"

"Baiklah, Ayo Kita berkumpul Di luar Kantor Kita nyalakan Kembang Api Dan buat Malam ini begitu mengesankan." Zaid kembali bersorak, Dan mereka semua pun berkumpul diluar kantor.

00.00 WIB, Petasan Yang begitu mewah telah disiapkan Zaid Dan siap dinyalakan.

Zaid menghitung mundur Dari 3 hingga 1 lalu menyalakan Petasan tersebut.

"3... 2... 1..." Sorak mereka semuanya.

"Duaarrgghhh!!! Duaarrgghhh!!" Letusan kembang api dilangit

Mereka semua bersorak, "Happy New Yearrrr!!!"

Mereka larut Dalam Megahnya acara Malam tahun baru, menyaksikan indahnya kembang api yang berlangsung selama 20 Menit.

Setelah selesai menyalakan kembang api, mereka langsung kembali ke Dalam Kantor Dan mengadakan acara acara lainnya agar semakin meriah. Dan pesta terus berlangsung selama 1jam setelah penyalaan kembang api.

Setelah acara selesai pada pukul 1.30 WIB, semua rekan rekan kerja Zaid berpamitan pulang Dan Tak lama setelah Itu Zaid Dan keluarga nya pulang ke rumahnya Yang tak jauh Dari Kantor.

****

Cahaya Mentari Pagi, menembus Gorden Kamar hingga membuat tuan muda Zaid merasa silau Dan terbangun Dari tidurnya.

Zaid meraba meja kecil disamping tempat tidurnya sambil mencoba membukakan Mata Yang Masih Saja terpejam.

Akhirnya, Zaid mendapati Handphone miliknya. Kemudian, Zaid membuka matanya Dan melihat jam.

"Hah sudah jam 07.45 WIB, sial ! Aku Ada pekerjaan penting dikantor, Aaarrghh."

Zaid terkejut Dan Geram Karena kesiangan. Dia langsung beranjak Dari ranjangnya Dan bergegas Ke Kamar Mandi. Setelah Mandi, Zaid tak berlama lama memilih Kemeja. Hari ini Ia To The Point memilih Kemeja Biru polos Dan Dasi Hitam. Zaid Bukan tipe Pria Yang senang memakai Jas, Karena Zaid merasa Tua jika mengenakan Jas.

"Sudah Rapi." Gumamnya sambil berkaca Dan membetulkan posisi dasinya.

Zaid keluar kamarnya, melewati anak tangga Yang begitu banyak menuju ruang makan untuk sarapan. Bagi Zaid, meskipun kesiangan dia harus tetap sarapan. Sudah seperti kewajiban baginya, padahal sudah telat sekali.

Dengan Langkah kaki Yang terburu buru, Zaid menghampiri meja makan Dan mengambil 2 keping roti tawar lalu menyodorkan tangan kanan nya ke Ayah Dan ibunya untuk berpamitan. Setelah Itu, Zaid berjalan dengan cepat sambil melahap 2 keping roti sekaligus tanpa tersedak Sama sekali.

10 menit perjalanan menuju Kantor, akhirnya Zaid sampai juga. Ia langsung keluar Dari Mobil Dan segera masuk ke Kantor. Namun, baru satu Langkah Zaid memasuki Kantor, Ia dijegat Oleh Wanita berkerudung Syar'i berwarna Maroon dengan gamis hitam polos membuat detak Jantung Zaid berdenyut kencang.

"Eu.. Bu Nadira.. ke-kenapa ya ko Tiba tiba mencegat saya disini, hehe." Cecenges Zaid sambil menunjukkan ekspresi heran sekaligus terpesona Akan keanggunan karyawati nya ini.

"Eu Maaf Pak, saya cuma mau ngasih ini." Nadira To the point sambil menyodorkan kotak makan berisi 2 Sandwich.

Perbedaan Nadira dengan karyawati lainnya, Is selalu menundukkan pandangan ketika berbicara dengan Pria Yang Bukan mahramnya. Namun, anehnya saat ini Detak Jantung Nadira berdenyut cepat ketika berbicara pada Zaid padahal biasanya Ia tidak begini.

"Oh ya.. terimakasih banyak, kebetulan saya Belum sarapan hehe. Eu.. ini Ada 2 ya? Kamu mau 1?" Zaid gelagapan padahal tadi Ia Sudah makan 2 keping roti tapi bilang Belum sarapan.

"Maaf Pak, Itu Bukan Dari saya, saya Hanya diamanahin buat dikasih ke Pak Zaid." Terangnya.

Zaid Yang mendengar itu langsung merasa sedikit kecewa, entah Apa Yang Zaid rasakan saat ini, Ia berharap ini benar benar Dari Nadira padahal Zaid tidak mencintai Nadira tapi Jantungnya terus berdenyut kencang.

"Loh.. ini Dari siapa?" Zaid terkejut.

"Itu Dari Bu Stephani, Yang katanya pacarnya Pak Zaid." Dengan jujur Nadira terangkan Dan anehnya Hati Nadira sedikit sesak mengucapkan Itu, padahal Nadira tidak menyukai Zaid.

"pacar? Dia Bukan pacar saya. Ngaku ngaku aja nih orang. Yaudah makasih ya, saya buru buru Ada pekerjaan penting." Ucapnya lalu langsung berjalan meninggalkan Nadira.

Nadira Hanya menatap kepergian Zaid, Ia merasa aneh Pada dirinya sendiri.

"Apa Yang Ku rasakan tadi?" Gumamnya sambil mengernyitkan Dahinya.

Setelah Itu, Nadira kembali ke tempat kerjanya Dan melanjutkan pekerjaannya.

****

Zaid Yang baru sampai didalam ruangannya langsung duduk dikursi kerjanya Dan meletakkan tas kerjanya dimeja kerja. Lalu Ia langsung membuka Kotak makan berisi sandwich tadi.

Namun, Ia tak langsung melahapnya. Zaid Malah memikirkan sesuatu.

"Stephani? Pasti Stephani Yang kemarin dijodohin Sama gue deh, ish ngapain sih tuh cewe ngaku ngaku aja, emang gue bakal tertarik."

Sambil Menutup kembali kotak makan tersebut Dan akhirnya tidak Zaid makan Sama sekali. Zaid Malah langsung mengeluarkan Laptop Dari Tasnya Dan membuka Laptop, namun Tiba tiba dia terpikir Akan Nadira tadi.

"Eh, kok aneh ya. Kenapa tadi Pas ketemu Nadira gue jadi gelagapan Kaya orang salting? Ah udahlah gausah dipikirin." Gumamnya Dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

****

Thank's readers💛 Jangan lupa Vote yaa Dan Comment😘😘 Kritik Dan Saran sangat dibutuhkan😘😘 follow Ig author @mayalestari31_


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login