Malta_sahira - Profile

Dunia Leonard bagaikan terenggut saat itu juga. Nyawanya seakan di cabut paksa. Bahkan ketika pisau di goreskan ke kulitnya pun tak akan bisa mengeluarkan setetes darah. Dengan langkah gontai keluar dari ruangan sang dokter. Tatapannya kosong, rasanya menopang beban tubuh sudah tak kuat lagi. Namun, ia harus bisa melewati semua ini demi Calista. Air mata masih saja menetes membasahi pipi kokoh. Karena kurang fokus saat berjalan sampai – sampai tak menyadari telah menabrak seseorang.

DEUXIEME AMOUR

Urban · Yezta_Aurora

Leonard mengangguk lalu mengekori sang dokter ke ruangannya. Calvino yang melihat itu semakin di buat geram. Kenapa bukan aku dan malah lelaki laknat itu? Umpatnya dalam hati lalu melirik pada pintu yang kembali menutup rapat. Dalam hati terus bertanya – tanya. Apa yang sebenarnya terjadi? {Tuhan, jangan biarkan hal buruk terjadi pada Adik-ku. Aku yang bersalah. Hukum saja aku, jangan Adik-ku.}

DEUXIEME AMOUR

Urban · Yezta_Aurora

"Jadi bagaimana Leonard? Apa itu yang di namakan cinta, hah?" Tak juga menjawab Leonard memilih meninggalkan Calvino namun, baru beberapa langkah di hentikan oleh sebuah suara yang mampu membuat darahnya seketika mendidih. Leonard langsung memutar tubuhnya lalu menghampiri Calvino dengan sorot mata nyalang.

DEUXIEME AMOUR

Urban · Yezta_Aurora