sudah menduga2
"Kenapa dia tersenyum seperti itu? Apakah dia mengetahui sesuatu hal?" pikir Shazia sembari memalingkan kedua matanya kepada Angela. "Ma, diminum tehnya. Ini teh berkualitas tinggi, loh. Shazia membelinya di London, silahkan diminum Ma, Pa!" Shazia berusaha mengalihkan pembicaraan yang membuatnya merasa tertekan.
Urban · DillaTan
eng ing eng...
Shazia langsung mendekati Bryan dan duduk tepat di samping Bryan. "Bryan, kamu tidak menjawab pertanyaan ku tadi. Kamu kapan datang ke apartemen?" Shazia kembali menempelkan tubuhnya di sofa.
Urban · DillaTan
iya kak, aku juga mau dpet hdiah
ch 10 Mendapatkan Hadiah dari Bryan
Urban · DillaTan
maaih bisa mengelak ya, zia
"Hahaha, cemburu? Heh, kalau aku cemburu dengan kedekatan kalian berdua. Aku tidak akan mengatakan ini, Shad. Kamu bodoh sekali! Hahaha, tapi jika aku lihat dan amati kembali. Kalian itu seperti sepasang kekasih," ucap Shazia dengan wajah yang masih terlihat tenang dan bahagia.
Urban · DillaTan
aku juga klo ad di posisi itu merasa tkut dan pastiny berusaha menghindar
Tangan Shazia terus gemetar, ia juga panik harus pergi kemana. Shazia akhirnya berlari masuk ke dalam toilet sekolah. Ia secepat mungkin mencuci seluruh wajahnya dengan air. Namun, perasaan takut masih terlihat jelas di wajah Shazia yang ayu. Shazia terus menelan salivanya dengan berat. Ia pun Kembali membasuhi wajahnya dengan air. Namun, rasa takut itu semakin menguasai pikiran Shazia.
Urban · DillaTan
si harshad sibuk bgt deh kykny wkwkw
Harshad langsung menghindar dan berkata, "Kamu ini seperti orang gila, senyam-senyum sendiri di sini! Aku sejak tadi mencarimu, tetapi aku tidak menemukanmu dimana pun juga. Eh, ternyata kamu duduk di sini. Kamu ada masalah, ya?" tanya Harshad merasa penasaran.
Urban · DillaTan
naima anak yg tegas
ch 0 1 Derita Anak Pewaris Tunggal
Cerita Tidak Tersedia
Urban · DillaTan