Jangankan Lin Hua, aku aja yang sebatas baca juga kesel sama pertanyaan Lin Tian. Sepele dan mendasar, tapi rasa ingin tahunya bikin otak berkerak dan mengakar. Dahlaa, emang Lin Tian itu kek budak cilik, senangnya cuma sama makanan.
ch 24 24. Lapangan Sepak Bola
Action · arayan_xander
Ayolah, gereget banget, nih. Kuatin feeling-nya Lin Hua, Thor, biar dia sadar kalau itu yang ada di sana asalah Lin Tian dari zaman purbakala. Eh, kejauhan, maksudnya zaman sebelum ayam dikontrak KeEpSi. Seru kali, ya, bayangin Lin Hua ketemu Qianyu, ahaha. Pasti Lin Tian bingung mau pilih yang mana.
ch 23 23. Akhirnya Jalan-jalan Juga
Action · arayan_xander
Lin Tian serius, dikira bercanda. Giliran dia bercanda, garing banget sampai mau buka bibir aja susah. Jokes-nya bapack2, sih, mana laku dibawa ke zaman metropop. Ketimbang badutan mulu, mending suruh dia angkat senjata. Lin Xiao belum lihat kehebatan Lin Tian, 'kan?
ch 22 22. Hanya Bercanda
Action · arayan_xander
Telat, ngab
"Ayo, kita bicara lagi dengan ayah," kata Lin Tian, yang mengalihkan topik pembicaraan mereka, tanpa menyadari bahwa panggilan telepon tersebut sudah diakhiri oleh Lin Pan.
Action · arayan_xander
Keluarga Lin masih butuh tukang gepuk tambahan, nggak? Nggak jago-jago banget, sih, tapi gue bisa diandelin walau cuma modal lari cepet dan suara cetar. Jadi tukang lap lantai juga gaapa, deh, asal masuk KK Mr. Lin Pan. Harmonis banget keluarga mereka, Borr.
ch 20 20. Kasih Sayang
Action · arayan_xander
Saudara, ya? 😏
"Sudah-sudah, kalian jangan bertengkar seperti itu. Tidak baik kalian bertengkar karena kalian berdua adalah saudara. Jangan ada permusuhan di antara kalian yang membuat Keluar Lin terpecah belah. Ayah tidak ingin itu terjadi," kata Lin Pan, segera membuat emosi pada diri Lin Hua pun meredam.
Action · arayan_xander
Wei, Qianyu pakabar, Bro? Duh, jadi khawatir dia digodain aki-aki di sana. Sini, biar gue pawangin ratu es-nya. Mayan, bisa diajak bikin pabrik es balokan pas musim panas tahun depan. Selow, Lin Tian sama Lin Hua aja.
ch 19 19. Terbawa Perasaan
Action · arayan_xander
Couo emang sering dituduh nge-badut, padahal ....
Dibandingkan menjadi orang yang pintar, Lin Tian lebih terlihat seperti badut, semua tindakannya hanya akan memantik tawa bagi orang-orang sekitarnya. Biarpun demikian, Lin Tian tidak akan menyerah begitu saja. Dirinya percaya, bahwasanya dia akan bisa beradaptasi dengan dunia barunya ini, lebih cepat dari yang diduga.
Action · arayan_xander
Lin Tian itu cuma perlu belajar sedikit aja. Ntar kalau udah adaptasi, pasti dia jadi makin cool. Ditunggu tanggal mainnya, Masee, wajah polosmu harus dipoles jadi matcho ala-ala hunter nyawa betulan.
ch 18 18. Kucing Oranye
Action · arayan_xander
Sering ga, sih, kek Lin Tian itu? Yang ngajak jalan siapa, giliran diturutin malah gatau mau ke mana. Ayo, cung tangan! Biasanya ciwi-ciwi, nih, yang kek begono. Entar ditanya, jawabannya malah terserah. Dah, mampos! Untung Lin Hua nggak begitu, ya, Neng.
ch 17 17. Ingin Jalan-jalan
Action · arayan_xander
Ngajak healing, tah?
Setelah tujuh hari kepulangannya dari rumah sakit, Lin Tian pun meminta pada Lin Hua agar mengajak dirinya jalan-jalan karena selama tujuh hari terakhir itu, Lin Tian hanya berbaring saja di kamarnya tanpa banyak melakukan aktivitas di luar ruangan.
Action · arayan_xander
Drama beut idup lo, elah!
Setelah dibujuk akhirnya Lin Tian mau juga untuk menjalani pemeriksaan. Perlu waktu yang tidak sebentar untuk bisa meyakinkan Lin Tian bahwa ini akan baik-baik saja. Akan tetapi drama pun tidak berhenti sampai di situ saja. Saat memasuki ruang pemeriksaan, Lin Tian pun memberontak. Tidak sedikit orang harus turun tangan menenangkan Lin Tian yang mengamuk.
Action · arayan_xander
Baek kali, Om...
"Biarkan Paman yang membawanya," kata Lin Pan seraya meraih karung yang berisikan botol-botol bekas itu.
Action · arayan_xander
Mak lap, mak lep, bobok lage.
Walaupun sempat ada perlawanan dari Lin Tian, tetapi akhirnya perawat itu akhirnya bisa menyuntikkan obat penenang tersebut di pergelangan tangan Lin Tian. Beberapa detik kemudian Lin Tian tampak mulai tenang.
Action · arayan_xander
Namanya ganti aja, dari Lin Tian menjadi Lin Tuan. Bisa banget dia nyuruh-nyuruh Lin Hua kek gitu. Enak kali, ya, tinggal teriak-teriak dan makanan datang. Aslinya Lin Hua itu capek banget, belum aja dia teriakin kuping Xiao sama Tian sampai jebol gendangnya. Apalagi Lin Tian, tunggu aja. Awas, nanti ditendang beneran anu-nya.
ch 25 25. Kekuasaan Lin Tian
Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam
Action · arayan_xander