aramis porthos and athos

menceritakan tentang kisah asmara seorang siswi SMA yang bernama Rara yang menyukai siswa di satu sekolah nya yang bernama Bara. Bara adalah seorang siswa yang terkenal di sekolah nya karena kepintaran dan ketampanan nya. namun Bara memiliki sifat dingin kepada semua orang. Apakah Rara bisa dekat dengan Bara? Apakah Rara mampu melakukan hati Bara?

The world of Amarian hosts many walks of life. From the human-like Tarfolk, to elves, orcs, dwarves, and many more, but not one of these subcategories of life are destined to never interact with fate. Fate has never been a friend to Zuriel Ramara Vitally. After he lost the majority of his family in the Great Siege of Callahan, Zuriel was forced to allow life and fate to plan the course of his life. Eventually, he found himself in the towering walls of Tor Zumna, an elven nation that boasts opportunity for a mere Tarfolk like Zuriel. Here, Zuriel will meet new family, old friends, and potential love. Fate is not a game of chance, it is a game of rules. How will Zuriel interpret these rules? Will Zuriel accept the dagger plunging towards him, or will he grasp the dagger and use it as his own? Only time, and our fickle friend ‘fate’, will tell.

Semua itu ada pembalasannya, ya apa yang kau tabur maka itulah yang kau panen. Ini adalah Perjalanan seorang pembunuh yang sudah membunuh banyak sekali manusia, namun mungkin ini adalah karma tuhan pembunuh itu mati. Akan tetapi hal yang aneh adalah pembunuh itu tidak di kirimkan ke neraka namun di kirim ke dunia yang penuh kekacauan. Apakah pembunuh ini akan mati? Atau dia akan menikmati hidup ini karena bisa membunuh dengan sesuka hati?

Bagaimana jadinya kalau seorang ketua mafia yang dingin dikejar deadline oleh kedua orang tuanya? Bukan deadline membuat perusahaan keluarga itu besar. Namun ketua mafia itu sedang dikejar deadline untuk menikah. "Kamu sudah menandatangani surat perjanjian yang telah aku berikan dulu!" tegas Aryo sang papa. "Surat apa?" tanya Bayu. "Surat kesepakatan kapan kamu menikah? Tiga bulan lagi kamu harus menikah. Jika tidak Papa akan menghancurkan Stars Corps!" titah Aryo. Bayu Drajat nama pria itu. Bayu memang dikejar-kejar oleh deadline. apa yang harus dilakukannya? Apakah Bayu akan melakukan hal yang gila yaitu melakukan saran yang diberikan oleh saudara kembarnya itu? Sementara seorang gadis muda yang masih bersekolah sedang melakukan taruhan bersama sahabatnya. Namun gadis itu kalah taruhan karena tidak bisa menaklukkan ketua OSIS di sekolahnya. "Rani kamu sudah kalah dari aku. Aku sekarang sudah menembak Kak Rendy," ucap Icha dengan bangga. "Iya kamu benar. Apa yang kamu lakukan setelah ini?" tanya Rani. "Ok... aku memintamu untuk menaklukkan hati ketua mafia White Eragon," jawab Icha. "Apa!!!" pekik Rani. "Apakah kamu sudah gila menyuruhku menaklukkan hati ketua mafia? "Ya kamu benar," jawab Icha. Gara-gara taruhan itu Rani harus menaklukkan hati si Bayu yang dingin itu. Apakah Rani mampu membuat Bayu jatuh cinta? Atau sebaliknya Bayu mengajak Rani menikah walau usianya masih 15 tahun. Ikuti terus kisah Bayu dan juga Rani. Setelah membaca tinggalkan komentarnya ya... terima kasih.

"mau Lo apa?" "mau qw? qw gak mau apa apa lah. qw hanya pengen ngasih ini sama Lo" ucap Ara santai tidak terpengaruh dengan tatapan alex yang penuh dengan kemarahan. alex hanya melihat sebentar permin lolypop yang di bawa Ara lalu berlalu dari sana menjauhi kerumunan yang mulai penuh mengelilingi dirinya dan Ara

walking past the dining,Mr Catter called out for his only child Barbara`why on earth doesn't she understand that her life is in danger' Barbara is a daughter of a vampire and a wear wolf. For her to stay a live she has to stay hidden. But will she survive after all her enemies are after her.read to find out

Tiba tiba terbangun sebagai seorang pangeran

"Gue bisa pinjemin lo topi tapi ada syaratnya." Dira membuka tas mengeluarkan topi, mengibaskan benda itu. "Oke...Syaratnya apaan?" Dara langsung setuju, tak ada waktu untuk mempertinbangkan tawaran dalam masa genting seperti ini. Dira membetulkan posisi topinya. "lo jadi pacar gue, Gimana?" Tanpa sungkan Dira memberitahukan syarat mutlak pada cewek didepannya ini. Tentu saja persyaratan ini bikin Dara syok, siapa juga yang mau berpacaran sama cowok aneh kayak Dira? Selama setahun lebih sekelas dengan cowok itu, mereka tak pernah berbicara hanya menyapa sesekali. "Gue nolak." Dara langsung menjawab sambil melotot. "Yaudah, gue cabut dulu ya. Btw..Gue denger hari ini siapapun yang nggak make atribut lengkap pas upacara bendera bakal kena sangsi berat yaitu nggak boleh ikut mata pelajaran pertama sampai jam istirahat. Hari ini kan bakal ada ulangan Matematika, lo tahu kan nggak ada ulangan susulan. Bisa-bisa lo dapat nilai D atau E." Shit.....Dara langsung ingat bahwa hari ini memang akan diadakan ulangan MTK dan Pak Mail paling anti ngasih ulangan susulan. Dara gak mungkin gak ikut ulangan. Bell berbunyi tanda upacara sudah dimulai. Saat Dira baru saja dua langkah berjalan keluar kelas sambil membawa topi. "Tunggu, oke gue setuju." akhirnya Dara menyerah. Menahan pergelangan tangan Dira agar tidak pergi. "Good."  Dira melepaskan gengaman tangan Dara. Memberikan topi miliknya pada Dara lalu pergi begitu saja. Sikap cowok biasa saja, tak ada raut kesenangan karena berhasil memaksakan kehendaknya. "Dasar cowok aneh super nyebelin!."

For twenty years, Arawn has spent every day in magic-dampening prisons. The latest being the Gutter, a place for the worst the human kind has to offer. Haunted by memories of the past and overwhelming power he cannot control, Arawn wishes for nothing more than to rot away in the darkness, far from the fragile humans he might hurt. Yet a new criminal is sent to the Gutter. He’s lively, alert, and too self-assured to just let himself die in a dingy cell. The moment he notices Arawn’s fascination with the outside world, he showers him in tales about its beauty and warmth, something very opposite to the dark cell they now inhabit. Slowly, a long dead sprout of curiosity rises its head within Arawn. But are abominations like him even allowed in the outside world? Wouldn’t he be smited by the gods the moment he took a step out? He would do it, if he were them. --- If you want to chat about the novel or ask me anything, visit my discord ^^ https://discord.gg/ZegeFhH

I wrote a book once. It was an unhinged fantasy born from my high-school brain, driven by loneliness and too many hormones. It was a world of beastmen, wild freedom, and the kind of romantic attention I could never get in real life. I poured every impossible desire into it: adventure, danger, and yes… a 'lot' of handsome partners. Before I knew it, I had a thousand chapters of pure escapism and pure thrill. Then on a college camping trip, I fell off a cliff. I expected to wake up in a hospital room but nope. I woke up on a soft field of grass, with air too fresh to belong anywhere on Earth. And then something moved behind me. Sticking out of my tailbone was... A tail. My tail? Yellow and black stripes and very, very real. I touched it. Completely real. My ears? Also gone—well, moved. They were now perched on top of my head like a confused jungle cat. And the outfit? Quite revealing, made of animal hide which matched my tail. What was going on? At first, I thought it was a prank. Or a dream. Or maybe karma is finally cashing in. But the more foreign memories evaded my mind, the clearer my situation became. This wasn't cosplay and it wasn't Earth, either. And—surprise—it wasn't even the world from my own book. Welp. I had been transported into a completely different Beastman world as a beast girl called Arinya. Sounds fun, right? Well… it would be, if I weren't apparently the ugliest duckling in the entire freaking savannah! Rejected by every potential mate I stumbled across and sneered at like a freaking eyesore. This was not how I planned my fantasy to come to reality. Trust me—if this is my fantasy come true, then someone needs to fire the author. But then again, after entering this world, I'm suddenly... Attractive. I mean, there's no change to my face and the freckles are still there, but for some reason, handsome beastmen begin to flock around me, because I smell... Pleasant. What's that all about?