Download App

Chapter 2: part 2) kakak

Kejadian 5 tahun yang lalu

BUKKKKKK!!!!..... BUKKKKKKK!!!!

"CIHHH CUPU LOOO!, ANAK MAMI, LEMAH HAHAHAH!!! "

"HAHAHAH! IYA DASAR! CUPUKKK LO! BISANYA CUMAN BERLINDUNG DI BELAKANG BUNDA-BUNDA LO ITU HAHAH"

bocah-bocah itu tertawa puas melihat satu  bocah yang terduduk lemas tanpa perlawanan dan dengan sesuka hatinya mereka bisa mengejeknya.

"EEHHH KALIAN INI APA-APAAN SIHHH----

suara mengejutkan itu tentu saja membuat bocah-bacah di gang itu terkejut dan secara reflek ingin melarikan diri.

" KALIAN APAANSIH, KAN SI LEMAH INI SEKARANG KAN BERLINDUNG DI BALIK PUNGGUNG KAKAK CEWEKNYA ITUU!, HAHAH BENAR-BENAR LEMAH DIA INI! "

lanjut bocah yang baru datang itu, ikut serta mengejek bocah lelaki yang dibully itu. 

Ternyata bocah satu itu sama saja jenisnya dengan bocah pembully lainnya.

Jadiiii....

yaa sudah jelas kan?

kalau telah terjadi pembully-an,

tepatnya terjadi di sebuah gang kecil yang berada di gedung belakang sekolah dasar

'SD ANGKASA 1 JAKARTA'.

dan yang menjadi korban pembully-an itu adalah bocah lelaki kecil dengan nama asli Mark Lionendra. atau yang sering diolok-oloki dengan sebutan 'si lemah',

  'si cengeng', .

sebenarnya banyak panggilan untuk bocah itu, saking banyaknya tak akan disebutkan satu-satu. padahal panggilan-panggilan rendahan itu tak ada pantas-pantasnya untuk disebutkan oleh anak seumuran mereka.

tepatnya oleh mereka yang merupakan  anak SD kelas 3

"HAHAHAH!!... MANA TUHHH KAKAK LO YANG GALAK ITU? HAH! "

"LO, SI LEMAH ---SI LEMAH---SI LEMAH--- HAHAHAH!!!!.... BUKKKKK!... BUKKKKK..."

ke-lima bocah pembully itu memulai lagi aksi 'sok' mereka. seolah-olah ingin menunjukan kekuatan mark dengan mereka itu tak sebanding.

"MANA HAH SI SUPER HERO LO YANG SUKA SOK KUAT ITUUU HAHHH!, MANA ROSI-ROSI LOOO!, MANA SEORANG KAKAK CEWEK DARI SI LEMAH INI HUH!.... BUKKKKK.... BUKKKK... BUKKKKK"

mark sudah pasrah dengan tendangan-tendangan itu diseluruh tubuhnya.

mark memang mengakui bahwa ia sendiri adalah anak yang manja dan hanya bisa meminta pertolongan pada kakak perempuan, yang merupakan saudari kembarnya itu.

untuk kali ini mark hanya berharap agar kakak nya itu tak kemari untuk menolongnya. mark takut bocah-bocah pembully depannya ini akan berakhir karena kemarahan kakak tersayangnya.

mark berusaha menahan tangisannya, ia tak mau merasa cengeng disaat-saat akhir hidupnya.

mark bukan bocah SD yang hiperbola, tapi mark positif hidupnya mungkin akan berakhir sebentar lagi apalagi melihat salah satu pelaku pembully nya, sebut saja namanya tanpa sensor, Abi.

bocah sialan itu berdiri dihadapan mark dengan raut berani-nya mengangkat sebuah batu-bata besar.

dari gestur nya saja terlihat ia seolah-olah ingin melempar batu-bata itu pada kepala mark.

dan apa yang dilakukan bocah lainnya?

"HAHAHAH, MATI! LO BOCAH SIALAN!! "

"ABIS LO, BYE-BYEEE. MASUK NERAKA YAA"

"POPULASI ORANG LEMAH BERKURANG DEHHH! "

yaa, mereka membantu abi untuk mengolok-olok mental mark, bahkan disaat akhir hidup mark. miris.

Diusia mereka yang sangat muda . Mereka dapat dengan mudah nya berperilaku kasar terhadap orang lain.

Huh!, kehidupan mereka di jakarta mungkin memang keras.

abi menatap sinis mark, abi sangat puas melihat mark yang ketakutan.

"ADA KATA-KATA TERAKHIR GAKK?, MAU GUE SAMPEIN KE KAKAK CEWEK LO? "

mark tak menjawab apapun. dalam hatinya ter-lantunkan syahadat,

setidaknya jika mark menjadi pengecut di dunia, mark ingin Tuhan menyisakan tempat untuknya di syurga. walau mark tak yakin karena selama ini ia hanya menyusahkan orang-orang disekelilingnya.

BRAKKKKK!!!!.... BRAKKKK!!!!....

BUKKKKK!!!..... BUKKKKK..... BUKKKKK...

PLAKKK..... PLAKKKKKK!!!...

mark tak sempat membuka matanya untuk yang terakhir kalinya, tapi yang ia pastikan kepalanya mengalir cairan, yang mark sendiri percayai sebagai darah nya sendiri.

walau mark tak merasa ada nya lemparan batu-bata pada kepalanya.

Mungkin karena mark adalah anak kecil yang tak banyak berbuat dosa, jadi mark merasa meninggal ternyata tak sesakit itu.

yang mark rasakan sekarang hanyalah badannya yang mulai melemah,

Juga pening yang semakin menyerang kepala kecilnya. linu pada lebam-lebam keunguan di sekitar tubuh nya saling ber denyutan.

yaa akhirnya beginilah akhir hidup mark lionendra di umur yang tiga hari lagi baru akan menginjak angka 9 tahun. tepatnya pada 4 Oktober nanti.

Brukkkkkk...

mark ambruk begitu saja, mark berusaha keras untuk membuka matanya sekali lagi, berusaha mengingat wajah para pelaku yang ia anggap sebagai pelaku pembunuhannya agar suatu saat nanti di kehidupan selanjutnya mark diberi kesempatan untuk balas dendam.

Walau....

mark tahu Tuhan membenci umatnya yang membalaskan dendam kebencian maka mark pasti tak akan diberikan kesempatan itu di kehidupan selanjutnya,

jadi mark sendiri yang mencari kesempatan balas dendam nya.

yang mark ingat, ada rosi, kakak perempuan, kembaran kesayangannya berdiri di depannya dengan dibelakangi cahaya lampu jalanan yang mulai redup.

mark tersenyum indah, baguslah di saat akhir kehidupannya ada kakak tersayang nya yang menemaninya.

yaa itu flashback sehari sebelum seorang bocah bernama mark lionendra tersadar jika ia sudah terbangun di sebuah brankar empuk. dengan kamar bangsal yang luas, heummm VIP, tebak mark dalam hati.

jadi mark masih hidup yaa?.

kata bunda kalo mau meninggal baca syahadat dulu. lahh mark kan udah . kenapa meninggal nya gak jadi?

sia-sia dong mark.

"Eh? yaaampunnn hikksss.... Hiks..... Mark... Sayang... Akhirnya... Kamu sadarrr nakkk yaampunnnn"

Lily, wanita yang sedari kecil dipanggil mark bunda itu, menangis tersedu-sedu saat mengetahui anak bungsu nya tersadar walau dengan keadaan ling-lung.

Ergan, lelaki tertua di keluarga mark atau ayahnya ini juga ikut memeluk mark erat .

Tak kalah mark merasakan sesak bertambah karena abang nya, Chandra

itu juga ikut memeluknya erat.

Mark sedikit ling-lung. Gimana keadaan bocah-bocah pembully nya . Dan mana juga kakak perempuan kesayangannya itu?.  Mark rindu suara datar kakaknya itu.

Baru saja dicari-cari. Suara datar sinis itu menyapa pendengaran mark.

"Hidihhh gak kenapa-napa juga tuh bocah. Cuma lebam-lebam kok. Gak ada jait-jait, gak ada bocor-bocor juga. Pake dipeluk-peluk gara-gara baru bangun. Hidihhhh padahal dia itu cuma tidur seharian aja bukan pingsan apalagi koma tuhh! "

Cibir gadis kecil yang duduk anggun di ujung sofa bangsal vip itu.

Yaa suara gadis yang tadi dirindukan mark.

Mark menyedihkan dahinya, aneh

"Lohh? "

Mark meraba-raba kepalanya,

"Kok gak ada perban di kepala mark sih, bun? " Tanya mark yang masih meraba-raba kepalanya.

"Ya memang gak ada nak" Jawab ergan

Mark lagi-lagi ling-lung.

"Lohhh kok?, bukannya kepala mark bocor ditimpuk batu yaa? "

Rosi menatap adiknya jengah, jadi mark ini berharap dia kepalanya bocor ditimpuk batu? " Kepala kamu waktu itu basah karena air, bukan nya darah, jangan lebay dehhh"

Terjawab sudah keraguan mark.

Mark menatap lega sekaligus kecewa.

Kan rosi jadi mikir' ni anak satu bener-bener pengen mati yaak! '

"Ta---tapi dari mana kak? "

Tatapan Rosi yang enteng membuat mark merasakan hal tidak enak.

"Waktu itu pipa diatas mark bocor kena kepala mark"

Yahhhh. Mark merasa kasus pembully-an kali ini sungguh memalukan.

"Terus kakak kenapa diem aja depan mark waktu itu"

Rosi sebenernya lelah terus menjelaskan, jadi Rosi pilih singkat nya aja.

"Kepala mark bau pesing, air yang bocor itu air kencing kayaknya. Rosi gak mau dekat-dekat jijik! " Acuh Rosi

Tak tahu kah Rosi, tentang keadaan hati mark yang tiba-tiba dikunjungi badai.

Mana mark tiba-tiba ngerasa jijik sama rambutnya.

Rosi ingin tertawa sungguh, melihat adiknya menampilkan raut jijik karena terhujani kencing, sungguh Rosi tak kuat.

"Hahaha!.. Gak elit yaa, abis dibully malah dihujanin air kencing"

Ergan tahu lily masih dalam perasaan sedih. Jadi lily tak bisa menghentikan Rosi.

"Stopp Rosi, udah yaa mark baru sadar. Jangan gitu yaa sayang"

"Kasian amat, mikirnya ditimpuk batu, ehhh dikencingin, bau pesing dah tuh"

Tambah Rosi sinis. Yaa Rosi kan mengerti secara tak langsung tatapan mark yang kecewa karena kejadian yang tak sesuai ekspetasi. Tapi yaa masa lebih milih mati karena ditimpuk batu dari pada hidup tapi dihujanin air kencing sihhh!??, yang benar saja!.

Sontak abang nya melangkah kesal dan menjitak kening gadis kecil cantik namun bermulut pedas itu.

Takkkk...

"Ihhh kamu nihh bocil juga yaaa, adeknya baru sadar juga langsung di pedesin gitu! "

Gadis kecil itu menatap abang nya sinis, sembari mengusap-usap keningnya.

"Ihhh sakittt.... Abang lagian, lebay amat dahhh aku kan cuma ngomongin fakta. Lagian mark, pake VIP segala padahal cuma lebam-lebam biasa.... Bunda, ayah juga sama" Sungut gadis itu semakin pedas .

Lily dan ergan memang harus ekstra sabar menghadapi anak gadis satu-satunya itu. Yang entah kenapa berbeda sendiri perilakunya dibanding anak nya yang lain. Ituloh mulutnya yang pedas walau memang menyebutkan fakta tapi yaa nyelekit nya itu sampai hati dan tak tahu tempat juga waktu bebas meluncur dari mulut kecilnya itu.

Lily dan ergan kadang mengharapkan rosi dengan mulut kecilnya itu akan mengucapkan kata-kata yang merajuk memohon dibelikan makanan manis pada mereka seperti anak seumuran rosi lainnya.

"Rosi, sayang... Jangan gitu yaaa kan adek nya lagi sakit. Tadi aja pas .... Mark belum bangun kamu khawatir, bahkan marah-marah gak jelas ke dokternya karena mark belum bangun. Sekarang udah bangun kamu malah gini . Haduhhh anak gadis siapa sihh ini? " Keluh ergan, menjadi pembicara kali ini. Karena ia tahu lily masih melepas kasih dengan mark.

Chandra sudah lelah menanggapi kelakuan adik perempuannya itu. Dulu sih sebelum kedua adik kembar nya dilahirkan, tepatnya rosi dan mark.

Chandra selalu ingin punya adik perempuan yang bisa ia jaga dan di jahili... Aduh ngebayangin nya aja Chandra akan bahagia seolah-olah jadi abang-goals.

Waktu itu Chandra cemburu sekali dengan teman-teman nya yang punya adik. Apalagi Chandra sudah kelas 6 sd.

Chandra kesepian, ia butuh adik yang menemaninya di rumah untuk main.

Tapi keinginan nya pupus, saat kedua bocil itu beranjak semakin besar.

Kalau,Mark sih Chandra masih bersyukur karena adik lelakinya itu baik, polos jadi mudah ia jahili. Dan mau-mau saja jika chandra ajak main atau Chandra suruh-suruh. Intinya mark itu imut, lucu, baik.

Tapi untuk rosi, adik perempuannya itu membuat Chandra banyak mengumpat dalam hati. Adik nya itu dari sejak kecil paling pendiam dan juga paling tak suka jika Chandra ajak bermain. Rosi itu hobinya berdiam di kasur sembari mengigiti mainan karet nya.

Beda dengan mark yang aktif.

Chandra dan ergan mengira mungkin nanti saat beranjak semakin besar Rosi akan berubah, ternyata itu hanyalah ekspektasi mereka. Rosi semakin besar-semakin menjadi-jadi, mulut nya menjadi pedas, pendiam juga tak segan main fisik.

Jika ada yang menggangu.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login